Jumat, 29 Maret 2013

Manisnya Madu Kemurnian Cinta




Om Siwa Buddhaya Namah,

Sahabatku yang terkasih, sebagian besar dari kita menyukai madu yang murni, karena rasanya yang enak, manis dan menyehatkan badan. Madu yang murni dihasilkan oleh lebah madu dengan menghisap sari-sari madu dari bunga yang sedang mekar.
Alam memang amat bijaksana, telah menyediakan madu murni pada bunga yang sedang mekar, dengan tujuan untuk mengundang lebah madu datang untuk menghisap sari madunya, sehingga terjadilah penyerbukan yang diperlukan oleh tanaman agar bisa menghasilkan buah.
Madu-madu tersebut dibawa oleh lebah madu kesarangnya, untuk kemudian dikumpulkan bersama lebah-lebah madu yang lainnya, sehingga madu tersebut berkumpul dalam jumlah yang banyak. Demikianlah kebesaran Tuhan, dari lebah-lebah madu yang kecil, bisa menghasilkan madu dalam jumlah yang banyak, yang amat berguna bagi kesehatan manusia.
Sahabatku yang terkasih, disamping madu untuk kesehatan badan, Tuhan juga menyediakan madu untuk kesehatan pikiran kita. Akhir-akhir ini banyak sekali orang yang mengalami sakit pikiran yang amat susah untuk diobati. Pikiran tersebut tidak nampak oleh kasat mata, amat sulit untuk dikendalikan, bagaikan kuda liar, yang suka berkelana kesana kemari tidak menentu arah. 
Pikiran yang kasat mata ini, hanya dapat dijinakkan oleh  cinta yang murni. Tuhan telah menebarkan bunga-bunga cinta dialam semesta ini, bunga-bunga cinta tersebut sedang mekar bersemi, marilah kita pasrahkan diri sejenak dengan rasa bersyukur, tersenyum dan selalu mendoakan kebahagiaan semua mahluk hidup. Bagaikan lebah-lebah madu, cinta yang kita tebarkan tersebut akan menghasilkan madu kemurnian yang amat berguna bagi kesehatan pikiran, sehingga pikiran kita menjadi damai dan bahagia.
Semoga semua mahluk hidup berbahagia dan damai selalu, Om Shanti Shanti Shanti Om.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar