Jumat, 08 Maret 2013

Ogoh-Ogoh


 

Om Siwa Buddhaya Namah,

Sebelum menyambut Hari Raya Nyepi di Bali, diadakan acara mengarak ogoh-ogoh. Ogoh-ogoh adalah karya seni patung yang berukuran besar, yang dibuat dari bahan yang ringan, untuk diusung beramai-ramai pada saat sehari sebelum Hari Raya Nyepi. 
Bentuk daripada ogoh-ogoh menggambarkan sifat-sifat buruk yang ada pada diri manusia atau disebut juga sifat raksasa. Sifat-sifat tersebut antara lain, kemarahan, yang dalam ogoh-ogoh digambarkan dengan bentuk muka yang seram, gigi taring yang panjang, lidah yang panjang menjulur keluar, mata mendelik
Sifat serakah digambarkan dengan perut yang besar dan membawa makanan atau minuman yang memabukkan. Sifat kemalasan atau kebodohan digambarkan dengan raut wajah yang bodoh, rambut yang panjang dan kuku yang panjang.
Demikianlah umumnya bentuk ogoh-ogoh yang diusung beramai-ramai dalam suasana penuh kegembiraan. 
Semangat, tawa ria, teriakan-teriakan penuh kegembiraan diiringi musik tradisional baleganjur, membuat suasana perayaan menjadi semarak. Para penonton mulai dari anak-anak, remaja, dewasa maupun para lanjut usia berbaur menjadi satu, ikut menikmati perayaan tersebut. Sungguh merupakan suasana yang hiruk pikuk namun penuh kegembiraan diluapkan pada saat itu, karena pada keesokan harinya semuanya harus dilepaskan. Pada saat Hari Raya Nyepi, suasana berubah menjadi hening dan sepi, tidak boleh melakukan aktifitas seperti menyalakan api, bekerja, bepergian keluar rumah dan tidak boleh ribut.
Selamat Hari Raya Nyepi, semoga semua mahluk hidup berbahagia dan damai selalu.

Om Shanti Shanti Shanti Om.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar