Selasa, 12 Maret 2013

Nyepi



Om Siwa Buddhaya Namah,

Hari ini adalah Hari Raya Nyepi. Kami umat Hindu di Indonesia menyambut pergantian Tahun dengan cara diam. Kami tidak melakukan aktifitas sebagaimana hari-hari yang lainnya. Kami tidak bepergian keluar rumah, tidak menyalakan api, tidak bekerja dan tidak bercakap-cakap. Para Leluhur kami telah mewariskan hal ini dan kami menghormati dan melanjutkan tradisi ini turun-temurun hingga saat ini. 
Khususnya di Bali, pelaksanaan Hari Raya Nyepi dilaksanakan secara menyeluruh di seluruh wilayah Bali. Umat beragama lain turut menghormati pelaksanaan Hari Raya Nyepi, menyesuaikan dengan keadaan setempat, sebagai wujud toleransi antar sesama umat beragama.
Kenapa pergantian Tahun kami sambut dengan diam ? Diam bukan berarti malas-malasan, namun dalam diam, dalam keheningan kami melakukan mawas diri, introspeksi diri, bercermin mengenai apa yang telah kami perbuat dalam satu Tahun yang lalu, mempelajari kelemahan-kelemahan kami selama ini, untuk kemudian kami petik hikmahnya dan kami jadikan pedoman untuk melangkah ke Tahun berikutnya.
Wahai sahabatku yang terkasih, lihatlah Bali saat ini, yang biasanya hiruk pikuk dengan berbagai kesibukan, kini berhenti sama sekali selama satu hari. Tidak terdengar suara kendaraan yang lalu lalang, tidak ada asap mesin yang mengotori udara, tidak ada penerbangan yang melintas di langit, tidak ada kapal yang melintasi lautan, semuanya diam. 
Burung-burung, kupu-kupu, kumbang, bercanda, bernyanyi ria. Anjing, kucing, kodok,kadal dan  binatang-binatang lainnya bebas berkeliaran di jalan, tidak ada orang yang mengganggu. Hari ini adalah milik mereka semua, karena manusia yang biasanya mendominasi kehidupan ini, sedang diam.
Bumi tersenyum dalam damai, langit berseri, diiringi hembusan angin, deburan ombak dan gemericik air sungai, semuanya berjalan selaras, serasi alami, tanpa campur tangan manusia. Biarlah hari ini kehidupan berjalan apa adanya, kami hanya diam, semoga Langit, Bumi, Air, Udara berjalan seimbang, sesuai dengan kehendak Alam, sesuai dengan kehendak Tuhan. Semoga Tuhan menuntun umat manusia, agar dapat berjalan pada jalan yang terang, pada jalan yang benar, sehingga kehidupan ini dapat berjalan dengan aman, damai dan sejahtera.
Dari Pulau Dewata, Bali, pesan ini kami sampaikan kepada seluruh umat manusia, hendaknya kita semua mulai sadar dan menghormati alam dengan penuh kasih, sebagaimana juga alam yang selalu mengasihi kita semua. Selaraskan diri kita dengan kehendak alam, maka alam akan menjawab semua keinginan kita dengan kasih, kedamaian dan kebahagiaan.
Semoga semua mahluk hidup berbahagia, semoga damai selamanya. Om Shanti Shanti Shanti Om.
          

Tidak ada komentar:

Posting Komentar