Om Siwa Buddhaya Namah,
Aku mengagumi-Mu, aku merindukan-Mu, Bapak Bangsa, Pemimpin rakyat sejati. Wajah yang penuh kharisma, pejuang rakyat sejati, pembela kebenaran yang pemberani, yang memiliki nyali yang amat besar, betapa ombak menghempas, betapa badai menghadang, namun langkah tak pernah berhenti, membela yang benar, harkat dan martabat Bangsa.
Merah menyala berkobar, dengan penuh kekuatan, menyambar bagaikan kilat, menghempas dan menghanguskan semua yang menghadang, demi kejayaan Negeri Tercinta Nusantara. Putih bersih, suci tanpa noda, ikhlas tanpa pamerih, mengabdikan seluruh hidup pada Tanah Air Tercinta.
Pernah aku mendengar ucapan Beliau, pada sebuah siaran radio, menyapa rakyat dengan nada penuh kasih, menyapa para buruh bangunan, buruh tani, pedagang kaki lima, tukang becak, tukang sayur, menyapa para wong cilik," Wahai rakyatku, selamat pagi, sudahkah kalian sarapan pagi ini ? ". Sebuah sapaan ringan dari seorang Pemimpin Bangsa, namun amat menyentuh dan menghibur hati para wong cilik, karena merasa diperhatikan.
Wahai Bapak Bangsa, walaupun saya tidak pernah menyaksikan langsung Diri-Mu, namun saya dapat merasakan Kharisma-Mu yang begitu Besar, semoga semangat dan suri tauladan-Mu, terus mengilhami Bangsa ini, agar Indonesia Jaya dapat terwujud.
Om Shanti Shanti Shanti Om.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar