Jumat, 29 Maret 2013
Manisnya Madu Kemurnian Cinta
Om Siwa Buddhaya Namah,
Sahabatku yang terkasih, sebagian besar dari kita menyukai madu yang murni, karena rasanya yang enak, manis dan menyehatkan badan. Madu yang murni dihasilkan oleh lebah madu dengan menghisap sari-sari madu dari bunga yang sedang mekar.
Alam memang amat bijaksana, telah menyediakan madu murni pada bunga yang sedang mekar, dengan tujuan untuk mengundang lebah madu datang untuk menghisap sari madunya, sehingga terjadilah penyerbukan yang diperlukan oleh tanaman agar bisa menghasilkan buah.
Madu-madu tersebut dibawa oleh lebah madu kesarangnya, untuk kemudian dikumpulkan bersama lebah-lebah madu yang lainnya, sehingga madu tersebut berkumpul dalam jumlah yang banyak. Demikianlah kebesaran Tuhan, dari lebah-lebah madu yang kecil, bisa menghasilkan madu dalam jumlah yang banyak, yang amat berguna bagi kesehatan manusia.
Sahabatku yang terkasih, disamping madu untuk kesehatan badan, Tuhan juga menyediakan madu untuk kesehatan pikiran kita. Akhir-akhir ini banyak sekali orang yang mengalami sakit pikiran yang amat susah untuk diobati. Pikiran tersebut tidak nampak oleh kasat mata, amat sulit untuk dikendalikan, bagaikan kuda liar, yang suka berkelana kesana kemari tidak menentu arah.
Pikiran yang kasat mata ini, hanya dapat dijinakkan oleh cinta yang murni. Tuhan telah menebarkan bunga-bunga cinta dialam semesta ini, bunga-bunga cinta tersebut sedang mekar bersemi, marilah kita pasrahkan diri sejenak dengan rasa bersyukur, tersenyum dan selalu mendoakan kebahagiaan semua mahluk hidup. Bagaikan lebah-lebah madu, cinta yang kita tebarkan tersebut akan menghasilkan madu kemurnian yang amat berguna bagi kesehatan pikiran, sehingga pikiran kita menjadi damai dan bahagia.
Semoga semua mahluk hidup berbahagia dan damai selalu, Om Shanti Shanti Shanti Om.
Selasa, 26 Maret 2013
Hari Raya Galungan
Om Siwa Buddhaya Namah,
Pada hari ini, kami umat Hindu di Bali, merayakan Hari Raya Galungan. Perayaan ini dilaksanakan setiap enam bulan sekali, untuk menyambut kemenangan Dharma melawan Adharma. Dharma adalah kebaikan, dan lawannya Adharma adalah keburukan.
Didalam dunia ini, kebaikan dan keburukan adalah dua hal yang selalu ada, namun dia saling bertentangan dan tidak bisa jalan bersama-sama, karena masing-masing memiliki tujuan yang amat berbeda.
Dharma mengarahkan kita menuju kebahagiaan dan kedamaian, dengan jalan selalu melaksanakan kebaikan, menolong sesama, menciptakan keharmonisan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan sesama manusia dan manusia dengan alam lingkungan.
Sedangkan Adharma selalu berusaha mempengaruhi manusia agar keluar dari jalur Dharma, mengikuti jalan sesat dan akhirnya menjerumuskan manusia kedalam penderitaan yang berkepanjangan.
Untuk dapat memenangkan Dharma dan mengalahkan Adharma, diperlukan adanya sebuah keyakinan yang kuat dan tekad yang bulat untuk selalu berada pada jalan kebaikan. Jalan Dharma memang susah untuk ditempuh, namun pada akhirnya dia akan memberikan kebahagiaan lahir bahin, seperti pepatah mengatakan," Berakit-rakit kehulu, berenang-renang ketepian, bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian ".
" Selamat Hari Raya Galungan ", semoga kita semua selalu berada pada jalan Dharma, jalan kebaikan dan tidak terjerumus kedalam jalan Adharma, jalan keburukan. Semoga semua mahluk hidup berbahagia, semoga damai selalu, Om Shanti Shanti Shanti Om.
Jumat, 22 Maret 2013
Buddha Bahagia
Om Siwa Buddhaya Namah,
Senyum lepas, penuh kebahagiaan adalah harapan kita semua. Bila saatnya tiba, kebahagiaan itu pasti kan datang, karena kebahagiaan itu sebetulnya amat dekat, namun sebagian besar dari kita belum menyadarinya.
Aku punya sebuah cerita tentang sebuah kapal yang sedang berlayar, namun dia kehabisan persediaan air minum. Beberapa saat kemudian, kebetulan ada kapal lain yang lewat dan nahkoda memerintahkan anak buah kapal agar segera memberikan isyarat sandi kepada kapal yang lewat tersebut, bahwa dia sedang kehabisan air minum. Dengan segera pula, kapal yang lewat tersebut memberikan jawaban isyarat, agar segera mengambil air kebawah.
Anak buah kapal tersebut kebingungan, namun menuruti saja isyarat tersebut, dan setelah mengangkat air dibawah, ternyata air tersebut adalah air minum. Rupanya sang nahkoda mengira bahwa dia sedang berada diatas air laut, dan tidak menyadari bahwa dia sedang berlayar pada sebuah sungai yang besar, dimana terdapat persediaan air minum yang berlimpah.
Sahabatku yang terkasih, sebagian besar dari kita, seperti nahkoda diatas, yang selalu resah dan kebingungan mencari kebahagiaan, walaupun sebenarnya kebahagiaan tersebut sangat dekat dan berlimpah. Bila saatnya Buddha Bahagia datang, ijinkanlah Beliau masuk, bukalah pintu hati kita, karena hanya dengan kesadaranlah kita bisa menjadi bahagia.
Berbahagialah mereka yang sadar diantara orang-orang yang tidak sadar, berbahagialah mereka yang bahagia diantara orang-orang yang kebingungan, bagaikan Bunga Teratai yang muncul dari lumpur, mekar, harum, indah menghiasi taman hati, menghiasi dunia ini dengan senyum kebahagiaan dan kedamaian.
Semoga semua mahluk hidup berbahagia, semoga damai selalu, Om Shanti Shanti Shanti Om.
Senyum lepas, penuh kebahagiaan adalah harapan kita semua. Bila saatnya tiba, kebahagiaan itu pasti kan datang, karena kebahagiaan itu sebetulnya amat dekat, namun sebagian besar dari kita belum menyadarinya.
Aku punya sebuah cerita tentang sebuah kapal yang sedang berlayar, namun dia kehabisan persediaan air minum. Beberapa saat kemudian, kebetulan ada kapal lain yang lewat dan nahkoda memerintahkan anak buah kapal agar segera memberikan isyarat sandi kepada kapal yang lewat tersebut, bahwa dia sedang kehabisan air minum. Dengan segera pula, kapal yang lewat tersebut memberikan jawaban isyarat, agar segera mengambil air kebawah.
Anak buah kapal tersebut kebingungan, namun menuruti saja isyarat tersebut, dan setelah mengangkat air dibawah, ternyata air tersebut adalah air minum. Rupanya sang nahkoda mengira bahwa dia sedang berada diatas air laut, dan tidak menyadari bahwa dia sedang berlayar pada sebuah sungai yang besar, dimana terdapat persediaan air minum yang berlimpah.
Sahabatku yang terkasih, sebagian besar dari kita, seperti nahkoda diatas, yang selalu resah dan kebingungan mencari kebahagiaan, walaupun sebenarnya kebahagiaan tersebut sangat dekat dan berlimpah. Bila saatnya Buddha Bahagia datang, ijinkanlah Beliau masuk, bukalah pintu hati kita, karena hanya dengan kesadaranlah kita bisa menjadi bahagia.
Berbahagialah mereka yang sadar diantara orang-orang yang tidak sadar, berbahagialah mereka yang bahagia diantara orang-orang yang kebingungan, bagaikan Bunga Teratai yang muncul dari lumpur, mekar, harum, indah menghiasi taman hati, menghiasi dunia ini dengan senyum kebahagiaan dan kedamaian.
Semoga semua mahluk hidup berbahagia, semoga damai selalu, Om Shanti Shanti Shanti Om.
Sabtu, 16 Maret 2013
Biarkan Cinta Itu Mengalir
Om Siwa Buddhaya Namah,
Bila saatnya tiba, alam menghendaki turunnya hujan, biarkan air tersebut turun dari langit, karena bersamanya, akan turun juga kesejukan dan kesegaran.
Air yang jatuh membasahi Bumi, akan mengalir menuju sungai-sungai kecil yang bermuara pada sungai-sungai besar. Pada sungai-sungai yang besar, arus akan terasa semakin kuat, menghanyutkan kotoran-kotoran, ranting-ranting, daun-daun yang jatuh pada musim kering, hingga sungai menjadi bersih. Biarkan semuanya itu hanyut bersama arus sungai menuju muaranya yaitu lautan.
Pada lautan, gelombang akan terasa lebih kuat dan dahsyat. Demikianlah sesungguhnya kekuatan air, amat kuat dan dahsyat, namun ia juga amat lembut, sejuk menyegarkan, penuh kasih, memberikan harapan baru bagi kehidupan yang lebih baik.
Sebagaimana halnya air, demikian juga adanya kekuatan cinta, dia ada pada diri kita sendiri, juga ada pada alam semesta. Bila saatnya tiba, biarkan cinta itu mengalir memenuhi ruang hati, memenuhi jiwa dan raga, melalui sungai-sungai rasa yang sejati, menuju muara kebijaksanaan. Dari sana, dia akan mengantarkan kita menuju lautan cinta yang lebih besar, berlayar menuju kedamaian yang abadi, kebahagiaan yang sejati, Nirwana yang Agung, Sakral, Suci dan Mulia.
Semoga semua mahluk hidup berbahagia, semoga damai selalu, Om Shanti Shanti Shanti Om.
Bila saatnya tiba, alam menghendaki turunnya hujan, biarkan air tersebut turun dari langit, karena bersamanya, akan turun juga kesejukan dan kesegaran.
Air yang jatuh membasahi Bumi, akan mengalir menuju sungai-sungai kecil yang bermuara pada sungai-sungai besar. Pada sungai-sungai yang besar, arus akan terasa semakin kuat, menghanyutkan kotoran-kotoran, ranting-ranting, daun-daun yang jatuh pada musim kering, hingga sungai menjadi bersih. Biarkan semuanya itu hanyut bersama arus sungai menuju muaranya yaitu lautan.
Pada lautan, gelombang akan terasa lebih kuat dan dahsyat. Demikianlah sesungguhnya kekuatan air, amat kuat dan dahsyat, namun ia juga amat lembut, sejuk menyegarkan, penuh kasih, memberikan harapan baru bagi kehidupan yang lebih baik.
Sebagaimana halnya air, demikian juga adanya kekuatan cinta, dia ada pada diri kita sendiri, juga ada pada alam semesta. Bila saatnya tiba, biarkan cinta itu mengalir memenuhi ruang hati, memenuhi jiwa dan raga, melalui sungai-sungai rasa yang sejati, menuju muara kebijaksanaan. Dari sana, dia akan mengantarkan kita menuju lautan cinta yang lebih besar, berlayar menuju kedamaian yang abadi, kebahagiaan yang sejati, Nirwana yang Agung, Sakral, Suci dan Mulia.
Semoga semua mahluk hidup berbahagia, semoga damai selalu, Om Shanti Shanti Shanti Om.
Buat Yang Tercinta Bapak Bangsa Sejati
Om Siwa Buddhaya Namah,
Aku mengagumi-Mu, aku merindukan-Mu, Bapak Bangsa, Pemimpin rakyat sejati. Wajah yang penuh kharisma, pejuang rakyat sejati, pembela kebenaran yang pemberani, yang memiliki nyali yang amat besar, betapa ombak menghempas, betapa badai menghadang, namun langkah tak pernah berhenti, membela yang benar, harkat dan martabat Bangsa.
Merah menyala berkobar, dengan penuh kekuatan, menyambar bagaikan kilat, menghempas dan menghanguskan semua yang menghadang, demi kejayaan Negeri Tercinta Nusantara. Putih bersih, suci tanpa noda, ikhlas tanpa pamerih, mengabdikan seluruh hidup pada Tanah Air Tercinta.
Pernah aku mendengar ucapan Beliau, pada sebuah siaran radio, menyapa rakyat dengan nada penuh kasih, menyapa para buruh bangunan, buruh tani, pedagang kaki lima, tukang becak, tukang sayur, menyapa para wong cilik," Wahai rakyatku, selamat pagi, sudahkah kalian sarapan pagi ini ? ". Sebuah sapaan ringan dari seorang Pemimpin Bangsa, namun amat menyentuh dan menghibur hati para wong cilik, karena merasa diperhatikan.
Wahai Bapak Bangsa, walaupun saya tidak pernah menyaksikan langsung Diri-Mu, namun saya dapat merasakan Kharisma-Mu yang begitu Besar, semoga semangat dan suri tauladan-Mu, terus mengilhami Bangsa ini, agar Indonesia Jaya dapat terwujud.
Om Shanti Shanti Shanti Om.
Dari Griya Gede Intaran Sanur
Om Siwa Buddhaya Namah,
Didalam kehampaan diri ini, hamba memuja-Mu, mencakupkan kedua belah tangan, menghaturkan sembah bakti, mempersembahkan bunga harum, bunga hati ini kehadapan Kaki Padma-Mu yang Agung, Suci dan Mulia.
Didalam kerinduan hati ini, kusampaikan segala keluh kesah, kutumpahkan segala angan-angan, hingga menetes air mata ini, tanda haru, kerinduan yang mendalam hendak menggapai langit walau hanya sebatas angan-angan.
Selepas semua itu berlalu, kuhirup nafas lega, kupandangi langit biru, bersih, cerah dan seakan dia menyapa bagai seorang Ayah," Selamat sore anakku ", dengan nada lembut, penuh kasih, cukup meyentuh dan menghibur hati ini.
Dan sesudah semua itu berlalu, kupandangi sekeliling, hari semakin beranjak senja, cukup indah, asli menawan, dari Griya Gede Intaran Sanur.
Om Shanti Shanti Shanti Om.
Selasa, 12 Maret 2013
Kegembiraan
Om Siwa Buddhaya Namah,
Betapa menyenangkan suasana penuh tawa ria, bernyanyi ataupun menari bersama-sama, mengekspresikan diri dalam gerakan-gerakan tari ataupun nyanyian membuat hati menjadi bahagia, terlepas sejenak segala beban derita kehidupan ini.
Demikianlah yang kusaksikan fenomena akhir-akhir ini, dimana bermunculan tarian masal yang diminati oleh banyak orang, baik dari kalangan anak-anak, dewasa maupun lanjut usia, semuanya senang melakukan gerakan-gerakan tari seperti Gangnam Style dan Harlem Shake.
Di Bali juga ada tarian masal yaitu Tari Cak, yang bisa ditarikan secara bersama-sama, dengan diiringi musik nyanyian cak, yang amat dinamis, indah dan penuh semangat.
Setiap gerakan tari maupun nyanyian yang mengekspresikan kehendak adalah ungkapan rasa yang terpendam untuk kemudian dimunculkan dalam bentuk keindahan. Melepaskan segala rasa yang ada didalam diri adalah hal yang positif, dimana kita belajar memunculkan kasih yang ada didalam diri dalam bentuk tarian maupun nyanyian.
Didalam Dharma kita diajarkan untuk selalu bergembira, berusaha untuk membuat diri bergembira dan senang melihat orang lain bergembira. Menarilah, bernyanyilah jika itu membuatmu senang, karena sesungguhnya bahagia maupun derita kehidupan ini, tergantung dari bagaimana kita menyikapi kehidupan ini dan berusaha untuk menciptakan suasana yang baik dan menyenangkan.
Semoga semua mahluk hidup tidak kehilangan kebahagiaan yang telah mereka peroleh, semoga damai senantiasa, Om Shanti Shanti Shanti Om.
Betapa menyenangkan suasana penuh tawa ria, bernyanyi ataupun menari bersama-sama, mengekspresikan diri dalam gerakan-gerakan tari ataupun nyanyian membuat hati menjadi bahagia, terlepas sejenak segala beban derita kehidupan ini.
Demikianlah yang kusaksikan fenomena akhir-akhir ini, dimana bermunculan tarian masal yang diminati oleh banyak orang, baik dari kalangan anak-anak, dewasa maupun lanjut usia, semuanya senang melakukan gerakan-gerakan tari seperti Gangnam Style dan Harlem Shake.
Di Bali juga ada tarian masal yaitu Tari Cak, yang bisa ditarikan secara bersama-sama, dengan diiringi musik nyanyian cak, yang amat dinamis, indah dan penuh semangat.
Setiap gerakan tari maupun nyanyian yang mengekspresikan kehendak adalah ungkapan rasa yang terpendam untuk kemudian dimunculkan dalam bentuk keindahan. Melepaskan segala rasa yang ada didalam diri adalah hal yang positif, dimana kita belajar memunculkan kasih yang ada didalam diri dalam bentuk tarian maupun nyanyian.
Didalam Dharma kita diajarkan untuk selalu bergembira, berusaha untuk membuat diri bergembira dan senang melihat orang lain bergembira. Menarilah, bernyanyilah jika itu membuatmu senang, karena sesungguhnya bahagia maupun derita kehidupan ini, tergantung dari bagaimana kita menyikapi kehidupan ini dan berusaha untuk menciptakan suasana yang baik dan menyenangkan.
Semoga semua mahluk hidup tidak kehilangan kebahagiaan yang telah mereka peroleh, semoga damai senantiasa, Om Shanti Shanti Shanti Om.
Nyepi
Om Siwa Buddhaya Namah,
Hari ini adalah Hari Raya Nyepi. Kami umat Hindu di Indonesia menyambut pergantian Tahun dengan cara diam. Kami tidak melakukan aktifitas sebagaimana hari-hari yang lainnya. Kami tidak bepergian keluar rumah, tidak menyalakan api, tidak bekerja dan tidak bercakap-cakap. Para Leluhur kami telah mewariskan hal ini dan kami menghormati dan melanjutkan tradisi ini turun-temurun hingga saat ini.
Khususnya di Bali, pelaksanaan Hari Raya Nyepi dilaksanakan secara menyeluruh di seluruh wilayah Bali. Umat beragama lain turut menghormati pelaksanaan Hari Raya Nyepi, menyesuaikan dengan keadaan setempat, sebagai wujud toleransi antar sesama umat beragama.
Kenapa pergantian Tahun kami sambut dengan diam ? Diam bukan berarti malas-malasan, namun dalam diam, dalam keheningan kami melakukan mawas diri, introspeksi diri, bercermin mengenai apa yang telah kami perbuat dalam satu Tahun yang lalu, mempelajari kelemahan-kelemahan kami selama ini, untuk kemudian kami petik hikmahnya dan kami jadikan pedoman untuk melangkah ke Tahun berikutnya.
Wahai sahabatku yang terkasih, lihatlah Bali saat ini, yang biasanya hiruk pikuk dengan berbagai kesibukan, kini berhenti sama sekali selama satu hari. Tidak terdengar suara kendaraan yang lalu lalang, tidak ada asap mesin yang mengotori udara, tidak ada penerbangan yang melintas di langit, tidak ada kapal yang melintasi lautan, semuanya diam.
Burung-burung, kupu-kupu, kumbang, bercanda, bernyanyi ria. Anjing, kucing, kodok,kadal dan binatang-binatang lainnya bebas berkeliaran di jalan, tidak ada orang yang mengganggu. Hari ini adalah milik mereka semua, karena manusia yang biasanya mendominasi kehidupan ini, sedang diam.
Bumi tersenyum dalam damai, langit berseri, diiringi hembusan angin, deburan ombak dan gemericik air sungai, semuanya berjalan selaras, serasi alami, tanpa campur tangan manusia. Biarlah hari ini kehidupan berjalan apa adanya, kami hanya diam, semoga Langit, Bumi, Air, Udara berjalan seimbang, sesuai dengan kehendak Alam, sesuai dengan kehendak Tuhan. Semoga Tuhan menuntun umat manusia, agar dapat berjalan pada jalan yang terang, pada jalan yang benar, sehingga kehidupan ini dapat berjalan dengan aman, damai dan sejahtera.
Dari Pulau Dewata, Bali, pesan ini kami sampaikan kepada seluruh umat manusia, hendaknya kita semua mulai sadar dan menghormati alam dengan penuh kasih, sebagaimana juga alam yang selalu mengasihi kita semua. Selaraskan diri kita dengan kehendak alam, maka alam akan menjawab semua keinginan kita dengan kasih, kedamaian dan kebahagiaan.
Semoga semua mahluk hidup berbahagia, semoga damai selamanya. Om Shanti Shanti Shanti Om.
Senin, 11 Maret 2013
Jumat, 08 Maret 2013
Ogoh-Ogoh
Om Siwa Buddhaya Namah,
Sebelum menyambut Hari Raya Nyepi di Bali, diadakan acara mengarak ogoh-ogoh. Ogoh-ogoh adalah karya seni patung yang berukuran besar, yang dibuat dari bahan yang ringan, untuk diusung beramai-ramai pada saat sehari sebelum Hari Raya Nyepi.
Bentuk daripada ogoh-ogoh menggambarkan sifat-sifat buruk yang ada pada diri manusia atau disebut juga sifat raksasa. Sifat-sifat tersebut antara lain, kemarahan, yang dalam ogoh-ogoh digambarkan dengan bentuk muka yang seram, gigi taring yang panjang, lidah yang panjang menjulur keluar, mata mendelik.
Sifat serakah digambarkan dengan perut yang besar dan membawa makanan atau minuman yang memabukkan. Sifat kemalasan atau kebodohan digambarkan dengan raut wajah yang bodoh, rambut yang panjang dan kuku yang panjang.
Demikianlah umumnya bentuk ogoh-ogoh yang diusung beramai-ramai dalam suasana penuh kegembiraan.
Semangat, tawa ria, teriakan-teriakan penuh kegembiraan diiringi musik tradisional baleganjur, membuat suasana perayaan menjadi semarak. Para penonton mulai dari anak-anak, remaja, dewasa maupun para lanjut usia berbaur menjadi satu, ikut menikmati perayaan tersebut. Sungguh merupakan suasana yang hiruk pikuk namun penuh kegembiraan diluapkan pada saat itu, karena pada keesokan harinya semuanya harus dilepaskan. Pada saat Hari Raya Nyepi, suasana berubah menjadi hening dan sepi, tidak boleh melakukan aktifitas seperti menyalakan api, bekerja, bepergian keluar rumah dan tidak boleh ribut.
Selamat Hari Raya Nyepi, semoga semua mahluk hidup berbahagia dan damai selalu.
Om Shanti Shanti Shanti Om.
Bahasa Cinta
Om Siwa Buddhaya Namah,
Bahasa cinta adalah ungkapan kata-kata yang keluar dari
hati, yang mengalir bagaikan air jernih, sejuk dan menyegarkan, membuat setiap
orang yang mendengarkannya menjadi senang hatinya, menjadi bahagia.
Tutur kata
yang lemah lembut, diiringi dengan senyuman dan getaran-getaran kasih, terasa
sangat indah, bagaikan sekuntum bunga, yang kalau dirangkai akan menjadi
rangkaian bunga yang indah menawan.
Apabila ungkapan keinginan dikeluarkan
melalui hati,maka ia akan menjadi bahasa cinta, dari hati ke hati, maka semua
orang akan senang mendengarkannya, karena ia adalah ungkapan keindahan
kata-kata melalui hati dan rasa.
Keretakan
hubungan yang terjadi diantara sesama teman, antara sepasang kekasih, antara
sepasang suami istri, antara anak dan orang tua, antara golongan dan antara sesama
manusia lainnya, adalah akibat kurangnya pengertian dan komunikasi yang baik.
Seringkali kita berniat baik, namun disampaikan dengan ungkapan yang kurang
baik, hal ini akan mengakibatkan kesalah pahaman dan ketegangan-ketegangan yang mengakibatkan
retaknya hubungan baik.
Sebelum terlambat menjadi hancur, hendaknya segera
diperbaiki keretakan-keretakan hubungan ini, dengan bahasa cinta. Ungkapkanlah
segala permasalahan, segala keinginan-keinginan kita melalui hati dan rasa.
Kata-kata yang keluar melalui hati akan diikuti oleh getaran-getaran cinta, dan
hal ini akan dapat dirasakan oleh lawan bicara kita, dan tentunya akan diterima
positif dan akan dibalas dengan positif pula, sehingga apa yang kita harapkan
bersama, yaitu perdamaian akan terjadi. Dimana ada perdamaian, disitu pasti ada
keindahan dan kebahagiaan pasti kan menyertainya.
Semoga semua mahluk hidup berbahagia, semoga damai selalu, Om Shanti Shanti Shanti Om.
Rabu, 06 Maret 2013
Om Gate Gate Paragate Parasamgate Boddhi Swaha
Om Siwa Buddhaya Namah,
Lewat-lewatlah segala duka derita, lewatlah segala kebencian, lewatlah segala macam penyakit, lewatlah semua kebodohan, kegelapan bathin menuju terangnya Cahaya Kemurnian, menuju damainya Getaran Kasih, menuju jalanan pasti Kebijaksanaan, menuju Kesejukan Nirwana.
Sebuah mantra yang tersuci dan tergemilang, untuk dapat melewati segala macam rintangan hidup, " Om Gate Gate Paragate Parasamgate Boddhi Swaha ", marilah kita lewati lautan kehidupan ini dengan perahu cinta kasih, dengan layar kebijaksanaan, dengan dayung semangat pantang menyerah, dengan nahkoda moralitas, agar kita selamat menuju pantai seberang, dimana kebahagiaan dan kedamaian abadi selamanya.
Om Shanti Shanti Shanti Om.
Langganan:
Postingan (Atom)