Sabtu, 29 Desember 2012

Dewa Uang

Om Siwa Buddhaya Namah,

Dewa Uang,

Bagaikan penari lincah, cantik dan seksi dengan kerdipan mata yang nakal menggoda, memikat dan menarik siapa saja yang tergoda olehnya, demikianlah ibaratnya kekuatan uang. 
Kita hendaknya menyembah manifestasi Tuhan dalam perwujudan Dewa Uang atau Dewa Rejeki, agar kita mendapatkan uang yang halal, yang berguna untuk kesejahteraan hidup.
Akan tetapi, janganlah tergoda oleh hasutan uang, sebab  apabila kita tergoda olehnya, ia akan berubah, ia bagaikan setan yang memakan apa saja, siapa saja dan bahkan diri kita sendiri.
Semoga di Tahun 2013 ini, Dewa Rejeki memberikan kesejahteraan bagi kita semua.

Om Shanti Shanti Shanti Om. 

Jumat, 28 Desember 2012

Budhi Utama

Om Swastiastu, Om Awighnam Astu Namo Siddham, Om Siwa Buddhaya Namah,

Budhi Utama,

Roda Dharma dengan delapan jeruji telah berputar. Delapan ruas jalan menuju kebijaksanaan yang berputar bagaikan Cakra Dunia menghantarkan umat manusia yang sadar akan hakekat kehidupan, menuju alam bahagia. 
Segala macam penderitaan hidup adalah pelajaran yang sangat berharga bagi kita, untuk dapat memetik hikmahnya, untuk kemudian berbenah menuju jalan Dharma, jalan yang akan menghantarkan kita menuju, " Budhi Utama ", yaitu keselaran antara hati dan pikiran.
Sang Buddha mengajarkan, " Janganlah berbuat jahat, Tambahkan Kebajikan, Sucikan Hati dan Pikiran ". Inilah ajaran semua Buddha, baik Buddha yang dahulu, sekarang, maupun dimasa mendatang. 
Dengan Sinar Yang Maha Welas Asih, beliau telah menurunkan Dharma yang Agung, untuk keselamatan di Tiga Dunia. Semoga semua umat manusia kembali sadar, bahwa didalam menyelami lautan kehidupan, kita perlu bangkit dari keterpurukan mental menuju Budhi Utama.

Selamat Tahun Baru 2013, semoga semua mahluk hidup berbahagia. Om Shanti Shanti Shanti Om.     

Senin, 24 Desember 2012

Cahaya Kemurnian

Om Swastiastu, Om Awighnam Astu Namo Siddham, Om Siwa Buddhaya Namah,

Cahaya Kemurnian,

Dalam upaya kita mendekatkan diri kehadapan Yang Maha Kuasa, banyak rintangan yang mesti dihadapi. Kadangkala rintangan itu menghadang, menghempaskan, hingga kita terjatuh. Bahkan cucuran keringat dan air mata yang menetes kepangkuan Ibu Pertiwi tak dapat dihindarkan dalam suatu ujian yang berat.
Sebuah pertanyaan yang timbul karena ketidak tahuan dan kegelapan kita, " Kenapa ini mesti terjadi ?". Hal ini tidak dapat dijawab dengan segera, kecuali oleh sang waktu. Kesabaran serta ketabahan diperlukan untuk menemukan keyakinan diri.
Seiring berputarnya roda sang waktu, satu persatu jawaban atas pertanyaan itu akan terungkap. Setapak demi setapak langkah yang terlewati, tanpa disadari, kita telah melakukan sebuah pendakian spiritual, dan kita mulai bisa menatap lembah yang membentang dari ketinggian gunung yang kita daki. 
Semakin tinggi gunung yang didaki, semakin dahsyat badai yang mesti dihadapi, semakin dekat kita menuju cahaya kemurnian, semakin sadar akan kebodohan kita. Kita hanya bisa bersujud, memohon kehadapan-Nya, agar kemurnian cahaya dapat selalu menerangi kehidupan ini, agar kita semua dapat terselamatkan.
Semoga Tuhan dengan Cahaya Tanpa Batas, bermurah hati kepada semua hambanya yang tulus ikhlas bersujud dan bersembah bakti kehadapan Kaki Padma-Nya Yang Agung.

Om Shanti Shanti Shanti Om.       

Sabtu, 22 Desember 2012

Selamat Natal dan Tahun Baru 2013

Buat Para Sahabat Nasrani kami ucapkan, "  Selamat Natal dan Tahun Baru 2013 ".

Budaya Bali

Om Swastiastu, Om Awighnam Astu Namo Siddham, Om Siwa Buddhaya Namah,

Budaya Bali,

Manisnya buah mangga bagaikan madu alam, terasa enak, nikmat dan menyegarkan. Aku bersyukur pada Tuhan karena aku berasal dari Desa Penglatan, Buleleng-Bali. Buah mangga di Desaku memiliki ciri khas rasa yang manis dengan aroma yang enak menyegarkan. Begitu pula daerah lain di Buleleng, seperti di Desa Bestala memiliki Durian dengan rasa yang enak, manis alami, nikmat dan menyegarkan. Di Desa Banjar memiliki Anggur Hitam dengan rasa yang manis, enak dan menyegarkan. Di Desa Sudaji menghasilkan beras dengan rasa yang enak dan pulen. Begitu pula daerah-daerah lainnya di Bali memiliki ciri khas, dengan seni budaya seperti : seni pahat, seni tari, seni lukis, serta seni budaya lainnya yang terinspirasi dari kekayaan alam yang ada di Bali.
Aku meyakini, semua ini adalah anugerah Tuhan kepada kami sebagai generasi penerus sebagai hasil daripada pelayanan Para Leluhur kami dimasa silam kepada Para Dewa penguasa Alam semesta beserta semua isinya, sehingga menghasilkan budaya hormat kepada sekecil apapun bentuk kehidupan.
Budaya ini kami warisi dalam bentuk Upacara Penghormatan kepada Para Dewa, Para Leluhur, Para Guru Agung, Para Mahluk Halus, Benda Pusaka seperti Keris, Tombak dan lain-lain dan bahkan kepada binatang serta tumbuh-tumbuhan.
Sesungguhnya alam beserta semua isinya tercipta karena Sang Hyang Agung penguasa alam semesta. Beliau telah menebarkan kemurahan hati, bagaikan bunga harum semerbak kepada semesta alam. Apakah kita sebagai mahluk ciptaan-Nya, masih memiliki rasa hormat kepada Beliau ? Semuanya kembali pada keyakinan diri, keyakinan bahwa sumber daripada kehidupan adalah Cinta Kasih Tuhan.
Dalam belaian cinta kasih terdapat rasa yang dalam dan disanalah sesungguhnya jawaban atas pertanyaan yang paling mendasar yaitu, " Kenapa kita berada dimuka bumi ini dan untuk apa kita dilahirkan ?".
Semoga cahaya Tuhan dengan Kasih-Nya yang tulus murni, mengantarkan kita pada kebahagiaan dan Kedamaian yang abadi. 
Salam kasih kami dari Pulau Dewata Bali buat para sahabat terkasih.

Om Shanti Shanti Shanti Om.

Pelayan Hati



Om Swastiastu, Om Awighnam Astu Namo Siddham, Om Siwa Buddhaya Namah,


Pelayan Hati,


Raja yang Agung memiliki banyak pelayan yang siap mengikuti perintah Sang Raja. Para pelayan ini dengan senang hati melaksanakan setiap kata-kata Sang Raja, karena beliau adalah Raja yang Agung, Adil dan Bijaksana.

Kalau diperhatikan dengan seksama, sesungguhnya kita semua adalah pelayan. Yang membedakan kita adalah pilihan, apakah kita memilih menjadi pelayan Nafsu Keinginan atau menjadi pelayan Hati ?

Apabila kita mengikuti keinginan nafsu, maka kita menjadi pelayan nafsu. Sifat dari nafsu adalah tidak pernah terpuaskan, selalu gelisah oleh keinginan-keinginan yang tidak ada akhirnya. Dia akan menjerumuskan kita dalam kegelapan.

Apabila kita mengikuti Kata Hati, maka kita menjadi pelayan hati. Sifat hati adalah selalu bersyukur dengan apa yang ada, karena Kasih Tuhan bersemayam pada hati, bagaikan mutiara yang indah berkilauan. Beliau akan mengantarkan kita pada jalan yang terang.

Wahai Para Sahabat terkasih, jadikanlah diri kita sebagai pelayan hati, karena Jiwa yang Agung bersemayam didalam hati. Beliau patut kita layani, karena Beliau lebih Agung daripada Raja yang Agung, Beliau adalah “ Maha  Agung “.
Semoga Jiwa Yang Agung dengan Cahaya bagaikan Purnama di malam terang, menyinari hati kita semua, hingga kita terlarut dalam Kasih-Nya yang Tulus Murni, dalam pelayanan kepada Kaki Padma-Nya Yang Agung, dalam pelayanan kepada sesama. 


Om Shanti Shanti Shanti Om.


Minggu, 16 Desember 2012

Pil Pahit

Om Swastiastu, Om Awighnam Astu Namo Sidham, Om Siwa Buddhaya Namah,

Tidak dapat kita menyatakan bahwa apa yang terjadi dihadapan kita saat ini adalah merupakan sebuah kejadian yang kebetulan itu terjadi. Semuanya ada sebab musabab yang melatar belakanginya. 
Kadang-kadang kita mengetahui dengan jelas sebab-musabab dari suatu peristiwa, namun ada pula suatu peristiwa yang amat sulit untuk dipahami. Seringkali kita dibikin bimbang oleh suatu keadaan yang seakan-akan tidak adil bagi kita. 
Keresahan menyelimuti hati yang dalam kebimbangan. Kembali pada sebuah keyakinan, bahwa ibarat menanam benih, itulah kelak yang akan kita petik dikemudian hari. 
Kita telah melupakan kejadian-kejadian dalam kehidupan dimasa silam, namun hukum alam terus berjalan, ibarat roda yang berputar mengikuti arus sang waktu. 
Saat kepedihan datang, terimalah dengan ikhlas, yakinkan diri, pasrahkan diri dengan berucap, " Terimakasih Tuhan, pil pahit ini akan hamba telan, semoga dengan ini bisa melunasi hutang karma yang tersisa, semoga hamba bisa sembuh dari penyakit ini, semoga beban semakin ringan, sehingga hamba dapat melangkah dengan keyakinan yang kuat, menuju Jalan-Mu, Jalan Terang Benderang, Jalan Dharma-Mu Nan Agung".

Om Shanti Shanti Shanti Om. 

Rabu, 28 November 2012

Ungkapan Hati

Om Swastiastu, Om Awighnam Astu Namo Sidham, Om Siwa Buddhaya Namah,

Pada kesempatan ini, dari lubuk hati yang terdalam, saya menghaturkan terimakasih kepada Para Sahabat pemirsa blog ini. Saya juga mohon maaf, apabila ada tulisan-tulisan pada blog ini yang kurang berkenan di hati
Apa yang saya hadirkan dalam blog ini adalah murni ungkapan hati serta kerinduan hati saya untuk ingin pulang kembali, ibarat anak yang dalam perantauan jauh, merindukan kampung halaman untuk bertemu saudara serta handai taulan. Jadi sekali lagi saya mohon maaf, karena amat sedikit sastra yang saya ketahui untuk menunjang blog ini.
Semoga Ida Betara-Betari Sesuhunan memberikan tuntunan kepada kita semua menuju kebahagiaan serta kedamaian yang abadi.

Om Shanti Shanti Shanti Om.    

Minggu, 25 November 2012

Keyakinan

Om Siwa Buddhaya Namah,

Dalam keyakinanku pada tuntunan Siwa Buddha, tiada pernah terbersit keinginan untuk menampilkan suatu Agama Baru, melainkan adalah sebuah keyakinan akan kekuatan Sang Hati. 
Apapun itu istilahnya, apabila kita meyakini suatu ajaran spiritual, hendaknya kita berupaya untuk masuk kedalam, bukan sebaliknya, menampilkan keluar sebagaimana promosi bisnis. 
Keyakinan pada Kekuatan Tuhan, tiada akan pernah dimengerti apabila kita mencarinya diluar, karena pada hakekatnya, Beliau amat dekat dan bahkan mengikuti kita setiap saat
Apabila kita sudah terlalu jauh melangkah keluar, dan bahkan seakan-akan hendak meninggalkan-Nya, maka beliau akan memanggil kita, agar kita sadar dan pulang kembali kerumah kita yang sesungguhnya, yaitu kembali masuk kedalam, pada ruang hati dan Beliau telah menunggu disana, ibarat orang tua yang menunggu anaknya pulang
Oleh karenanya, wahai para sahabatku yang terkasih, ingatlah kembali pada jati diri kita, pulanglah kedalam hati, sebelum kita terlalu jauh keluar dan tersesat jalan.
Semoga Tuhan menuntun kita semua kejalan yang terang,hingga kita dapat kembali menemukan tempat yang penuh kebahagiaan dan kedamaian yang sejati. 

Om Shanti Shanti Shanti Om. 

Sabtu, 24 November 2012

Pulang

Om Siwa Buddhaya Namah,

Kembali melewati sebuah pengalaman, dimana batas antara kenyataan dan harapan tiada dapat memuaskan kehendak angan-angan yang berlebihan, hendaknya kita kembali merenung akan hakekat diri kita yang sesungguhnya.  
Kembali pulang kerumah kita yang sebenarnya, bukan yang kita lihat dengan panca indera, melainkan yang kita rasakan didalam, pada relung-relung hati kita. 
Sesungguhnya amat indah, dengan dihiasi bunga-bunga cinta, itulah sesungguhnya kebahagiaan yang kita cari. 
Angan-angan yang berlebihan, yang dipengaruhi oleh panca indera, tiada dapat akan terpuaskan, oleh karenanya sadarlah wahai sahabat, ingatlah akan kemana sebenarnya tujuan kita, janganlah tertipu oleh musuh yang menghasut kita, maka kita pasti kan terselamatkan, Kasih Tuhan kan slalu mengiringi.

Om Shanti Shanti Shanti Om.

Kamis, 15 November 2012

Antara Bahagia dan Menderita

Om Siwa Buddhaya Namah,

Kebahagiaan dan penderitaan sesungguhnya tiada perbedaan jauh. Suatu saat kita bahagia, namun disaat lain kita menderita. Inilah kenyataan hidup, dengan kondisi yang selalu berubah, tidak kekal, oleh karenanya tidak memuaskan. Suka dan duka datang silih berganti. 
Apakah dengan keadaan ini kita menjadi pesimis ? Tentunya tidaklah demikian, sebab masih ada suatu kondisi yang menyebabkan kita bahagia, walaupun dalam keadaan suka maupun duka. 
Ada suatu pepatah yang mengatakan bahwa apabila cinta sudah melekat, maka tai kucing rasa coklat. Pepatah sederhana ini sebenarnya memiliki makna yang dalam. Renungkanlah sejenak betapa seorang ibu merasa amat bahagia ketika anaknya dalam keadaan sehat dan baik, walaupun dia tidak tidur semalaman serta berbagai penderitaan lainnya tidak ia rasakan. Hanya satu alasan kenapa ia bahagia, yaitu cinta kasih yang dalam pada anaknya.
Jadi ada satu alasan yang membuat kita bahagia dalam kehidupan ini, yang membuat kita optimis serta bersemangat dalam menjalani kehidupan ini, yaitu rasa cinta yang dalam terhadap sumber kehidupan ini.
Apakah sumber kehidupan yang dimaksud, tiada lain adalah Jiwa Yang Agung yang dititipkan oleh Tuhan kepada kita dan dia bersemayam di hati kita semua. Cintailah dia, rawatlah dia sebagaimana seorang ibu merawat anaknya.

Semoga semua mahluk hidup berbahagia, semoga damai senantiasa. Om Shanti Shanti Shanti Om.   

Ketidak Kekalan ( 1 )

Om Siwa Buddhaya Namah,

Gemericik air yang mengalir mengiringi kesendirianku dalam sebuah perenungan. Gelembung-gelembung air yang timbul kemudian lenyap kembali, mengingatkanku akan ketidak kekalan kehidupan ini. Kita semua tunduk pada hukum ketidak kekalan. 
Lahir, tua, sakit dan mati semua mahluk pasti kan alami. Oleh karena itu, kita sebagai manusia yang diberikan akal budi, hendaknya berusaha untuk selalu berbuat kasih, karena dialah bekal kita nantinya, yang akan selalu mengikuti kita, bagaikan roda pedati yang selalu mengikuti jejak langkah kaki lembu yang menariknya.
Kasih akan selalu menuntun serta mengantarkan kita pada jalan yang terang, sehingga kita bisa mendapatkan kedamaian dan kebahagiaan. 

Om Shanti Shanti Shanti Om. 

Sabtu, 10 November 2012

Harta Karun

Om Siwa Buddhaya Namah,

Perjalanan hidup yang merupakan awal daripada proses penempaan mental spiritual adalah Tirthayatra yang sesungguhnya, menyelami lautan samsara dengan segala resiko yang harus dihadapi untuk mendapatkan Tirtha Kamandalu yang merupakan obat mujarab untuk mengatasi derita kehidupan ini. 
Apakah Tirtha yang dimaksud ? Tiada lain adalah, " Dharma ". Dharma adalah obat mujarab untuk mengatasi derita kehidupan ini. Segala macam masalah didalam kehidupan ini akan dapat diatasi apabila kita kembali kepada Dharma.
Dharma sudah membuktikan kemanjurannya sejak masa silam, Kejayaan Sriwijaya, Kebesaran Majapahit, dan kini kita diajak untuk mengenang serta membangkitkan kembali Spirit Kebesaran dari masa silam, yaitu sebuah perjalanan untuk menggali sedalam-dalamnya serta menemukan kembali harta karun yang terpendam untuk kemudian kita jadikan pedoman untuk menata kehidupan yang lebih baik.
Semoga Hyang Siwa Buddha selalu menuntun kita semua, menuju jalan yang terang, seterang " Cahaya Dharma ".

Om Shanti Shanti Shanti Om.

Rabu, 07 November 2012

Perjalanan

Om Siwa Buddhaya Namah,

Perjalanan yang amat panjang dan melelahkan, merupakan suatu pengalaman yang tak akan pernah terlupakan dan kenangan itu akan terukir indah pada relung-relung hati, karena pada hakekatnya, hidup ini adalah sebuah misi yang harus dijalani. 
Tak dapat dipungkiri lagi, bahwa suka dan duka akan selalu datang silih berganti dalam setiap perjalanan.
Apabila kita belum memahami hakekat sebuah perjalanan, maka ini akan berbuah derita, sebaliknya, kebahagiaan dengan segala sukacitanya, adalah buah daripada usaha yang tekun dengan penuh keyakinan pada sumber kehidupan ini. 
Pada akhirnya kita akan kembali pulang, dengan mempersembahkan untaian mutiara-mutiara hati kehadapan Kaki Padma-Nya yang Agung.

Om Shanti Shanti Shanti Om.  

Jumat, 02 November 2012

Pertikaian

Om Siwa Buddhaya Namah,

Hari-hari yang panas hendaknya jangan membuat hati kita turut panas. Dahaga karena cuaca panas dengan mudah dapat dihapus dengan segelas air sejuk, namun dahaga karena hati yang panas amat sulit untuk dihilangkan. 
Hendaknya kita selalu ingat bahwa dalam pertikaian kita semua akan binasa. Menang jadi abu, kalah jadi arang, sama-sama merugi. Akan menambah hutang karma, yang tentunya akan memperpanjang derita. 
Sebaiknya kita semua sadar bahwa kebencian tidak akan pernah berakhir apabila dibalas dengan kebencian, tetapi kebencian akan berakhir apabila dibalas dengan tidak membenci. 
Apapun yang telah terjadi, biarkanlah semuanya terlewat, ibarat sungai yang mengalir, kita terus bergerak menuju muara, yaitu asal muasal kita, pantai seberang, " Nirwana". 
Semoga Hyang Siwa Buddha selalu menuntun kita dan memberikan kekuatan menghadapi segala macam penderitaan, hingga semua orang sadar bahwa kita adalah cinta damai, karena kita adalah sama dengan mereka semua, yaitu Jiwa Yang Agung yang bersemayam pada setiap mahluk hidup.

Semoga semua mahluk hidup bebas dari penderitaan, semoga damai senantiasa. Om Shanti Shanti Shanti Om. 

Kamis, 25 Oktober 2012

Cermin

Om Siwa Buddhaya Namah,

Bukannya Aku tidak memberi apa yang kau minta, bukannya Aku tidak menuruti keinginanmu, tetapi apabila dengan semua itu membuat engkau tersesat dan semakin jauh dari-Ku, maka bukanlah itu jalan yang terbaik untukmu. 
Ada saatnya engkau harus melewati jalanan berbatu, agar engkau memperhatikan dan menyadari dengan teliti setiap langkah kakimu. 
Bahwa sesungguhnya kebahagiaan itu ada didalam, bukan diluar. Apa yang engkau saksikan diluar hanyalah fatamorgana, cermin sesungguhnya ada didalam. Bersihkanlah cermin itu, agar engkau lebih jelas melihat hakekat diri-Ku yang sesungguhnya.

Om Shanti Shanti Shanti Om.  

Selasa, 23 Oktober 2012

Keseimbangan

Om Siwa Buddhaya Namah,

Pada tangan kanan ada kekuatan Siwa, pada tangan kiri ada kasih Buddha, kanan dan kiri adalah keseimbangan, semoga dengan tuntunan dari Para Leluhur, kita bisa melangkah pada jalan terang menuju Kebahagiaan dan Kedamaian bagi semua mahluk hidup.

Om Shanti Shanti Shanti Om.

Kamis, 18 Oktober 2012

Anugerah

Om Siwa Buddhaya Namah,

Perjalanan masih panjang, hari-hari terasa amat melelahkan, musim kemarau terasa panas terik menyengat, membikin gerah dan dahaga. Segelas air terasa begitu nikmat disaat seperti ini, begitu besar anugerah Tuhan kepada umat manusia, beliau sesungguhnya maha pengasih, lagi pula penyayang. Beliau memberikan anugerah pada setiap tarikan dan hembusan nafas kita, pada setiap detak jantung kita, yaitu kesempatan untuk kita bertaubat dan berbenah diri. Akankah kita mempergunakan kesempatan yang sangat berharga ini, ataukah menyia-nyiakannya dan terlewat begitu saja ? Buddha menyatakan," Aku hanya menunjukkan jalan, engkaulah yang melakoninya dalam kehidupanmu ". Semoga semua mahluk hidup berbahagia, semoga damai senantiasa.

Om Shanti Shanti Shanti Om.

Rabu, 17 Oktober 2012

Kebijaksanaan

Om Siwa Buddhaya Namah,

Kebahagiaan terletak didalam hati, demikian pula penderitaan terletak didalam hati. Bahagia dan menderita semuanya terletak didalam hati. Apabila kita ingin bahagia maka buatlah hati kita tersenyum, namun apabila kita membuat hati menangis maka kita akan menderita. Kebijaksanaan adalah ibarat bunga lotus yang muncul kepermukaan, begitu indah dan agung. Dengan kebijaksanaan kita akan bisa melihat, merasakan dan menerima gejolak hati kita dengan apa adanya dan serta merta berdamai dengannya.
Ibarat burung angsa yang pintar memilih makanan didalam lumpur, demikian pula kita dalam bertindak, hendaknya bisa memilih dan memilah tindakan-tindakan yang dapat membuat hati kita tersenyum bahagia.

Om Shanti Shanti Shanti Om.

Sabtu, 06 Oktober 2012

Kepasrahan

Om Siwa Buddhaya Namah,

Apapun pandangan yang terdapat dalam konsep-konsep pikiran, semuanya itu hendaknya dihayati serta diresapi sedalam-dalamnya kedalam hati sanubari terdalam, karena batas pemahaman pikiran belumlah sedalam kesadaran hati dan jiwa.
Sekat-sekat penghalang masih banyak terdapat dalam konsep-konsep pikiran dan amat sulit menembus sekat-sekat ini, karena dia begitu kuat mengakar dalam pikiran.
Hanya kepasrahanlah yang mampu menembus sekat-sekat ini, hingga meresap kedalam hati sanubari terdalam dan ketika ini sudah tersentuh maka terbukalah tabir gelap yang selama ini menutup pikiran, hati dan jiwa, hingga pandangan terang merasuki kesadaran, menyatukan hati dan pikiran.

Om Shanti Shanti Shanti Om.

Kamis, 27 September 2012

Hati

Om Siwa Buddhaya Namah,

Hati adalah pusat segala rasa yang ada. Dualisme yang bergejolak, semuanya bermuara ke hati. Mata yang memandang keindahan, kemudian menimbulkan ketertarikan, akhirnya jatuh ke hati. Lidah yang merasakan kenikmatan makanan membuat hati senang. 
Jadi suka ataupun duka dalam kehidupan ini, semuanya dirasakan oleh sang hati. Dalam kejernihan kita berusaha memandang diri kita serta segala sensasi yang kita rasakan dalam kehidupan ini sebagai kontak panca indera, kemudian masuk ke hati.
Hakekat kebendaan duniawi yang tidak kekal, tidaklah patut kita genggam erat-erat sebagai satu-satunya sumber kebahagiaan, karena semuanya pada akhirnya akan berubah dan tidak memuaskan. 
Dengan tidak terlalu melekat pada kebendaan duniawi, kemudian berusaha mencari sumber kebahagiaan yang kekal adalah jalan menuju kebahagiaan yang sejati. Betapapun suka dan duka datang silih berganti, namun hati tetap senang, karena telah mengerti akan hakekat kebahagiaan yang sesungguhnya adalah Cinta Kasih Tuhan.

Om Shanti Shanti Shanti Om. 

Rabu, 26 September 2012

Langit Biru

Om Siwa Buddhaya Namah,

Amatlah menyenangkan apabila langit biru yang cerah menghiasi jagat raya ini, tanpa awan hitam yang menghalangi dan kita bisa merasakan keceriaan ini di hati kita.
Cinta adalah ibarat angin lembut yang berhembus meniup awan hitam di hati kita secara perlahan-lahan, tanpa gejolak yang berarti, sampai akhirnya hati kita bagaikan langit biru yang cerah ceria.
Wahai sahabat, jadikanlah hatimu sebagai tempat berlabuhnya cinta dan waspadailah akan datangnya badai kebencian yang setiap saat mengintai dan apabila kita lengah akan menimbulkan malapetaka. Segeralah bangkit dan sadar dari keterpurukan, melatih diri dalam kesadaran dan konsentrasi, agar cinta dapat bersemi dihati dan bahagia pasti kan datang mengiringi.

Semoga semua mahluk hidup berbahagia, semoga damai selalu. 

Jumat, 14 September 2012

Om Siwa Buddhaya Namah,

Bunga lotus muncul dari dalam air kepermukaan, mengembang dengan mahkota begitu indah. Terbukalah mahkota kebijaksanaan yang selama ini terpendam, begitu Indah dan Agung. Buddha tersenyum dan memberkati hati yang sadar dan penuh kasih sayang, terbukalah pintu kehidupan, pintu rejeki, pintu keturunan, pintu kesehatan dan segala kebahagiaan.

Semoga semua mahluk hidup berbahagia
Om Shanti Shanti Shanti Om.
 

Senin, 10 September 2012

Om Siwa Buddhaya Namah,

Sore yang indah, angin berhembus lembut, menyapa ombak dengan riak-riak kecil, berjalan disepanjang pantai, sambil menikmati sesaat sebelum matahari tenggelam. Mata bebas lepas memandang kearah samudra luas, nyiur melambai-lambai seakan-akan dalam suasana gembira menyambut sore itu. Bunga pandan wangi dengan aroma harum lembut, menebarkan semerbak mewangi, seiring keindahan Sang Surya yang mulai meredup, seakan tenggelam kedalam samudra dan membisikkan kata-kata indah, " Hai sahabat, terangku kini mulai redup, gelap kan segera datang, jangan takut akan gelap, nyalakanlah lentera dihatimu, agar malam ini menjadi malam yang indah, seindah terangnya rembulan, seindah terangnya mata hati ".

Om Shanti Shanti Shanti Om. 

Minggu, 09 September 2012

Om Siwa Buddhaya Namah,

Tuhan Siwa, Langit Paduka penuh Cahaya Berkilauan, amat menyilaukan, tak mungkin hamba yang hina dina ini, mampu menatap Keagungan yang Maha Agung. Tubuh hamba yang kotor ini, terasa bergetar seakan remuk redam, hancur berkeping-keping.
Dalam ketidak berdayaan hamba, dari hati ini, Buddha yang terkasih membuatnya begitu indah, bagaikan Bulan Purnama, dengan cahaya terang dan menyejukkan, hamba bersujud pada Kaki Padma-Mu yang Agung.....," Om Siwa Buddhaya Namah, Om Siwa Buddhaya Namah, Om Siwa Buddhaya Namah "

Om Shanti Shanti Shanti Om.
 

Sabtu, 08 September 2012

Om Siwa Buddhaya Namah,

Semuanya bergerak atas kehendak Buddha. Biarpun hati menangis dalam kepiluan, biarpun kepala terasa panas karena amarah, biarpun kegelisahan bergejolak bagai ombak samudra, namun angin tetap berhembus pelan, damai dan burung-burung terbang mengepakkan sayapnya mengikuti irama angin, menikmati hidup ini, dengan segala suka dukanya. 
Biarkan kesedihan, kepiluan, marah dan gelisah mengalir bagaikan air, kita nikmati semuanya yang ada, bagaikan irama musik yang indah, semuanya mengalun dalam keteraturan mengikuti arahnya masing-masing, berlalu.....dan berlalu..." Om Gate Gate Paragate Parasamgate Boddhi Swaha". 
Buddha yang terkasih, biarkanlah semuanya terlewat, hingga menuju pantai seberang, tempat dimana kebahagiaan dan kedamaian abadi selamanya.

Om Shanti Shanti Shanti Om. 

Kamis, 06 September 2012

Om Siwa Buddhaya Namah,

" Maha Mretyunjay Mantram "

Om.....Semoga Dewata dengan Tiga Mata Kebijaksanaan yang Memiliki Keharuman Abadi 
Memberkati Kami dengan Kemakmuran, Umur Panjang dan Kesehatan......
Semoga Kami Selalu dalam Sinar Keabadian

Om Shanti Shanti Shanti Om.
Om Siwa Buddhaya Namah,

Aku bukanlah sekuntum bunga atau seuntai kata-kata dalam wujud fisiknya, karena semua itu diselimuti oleh unsur nafsu keinginan yang dapat menyesatkan pandangan kita akan hakekat yang sesungguhnya. 
Bahwa diri ini hanyalah seonggok tulang belulang, daging, darah, air, angin, api yang bersatu sesaat untuk kemudian berpisah, kembali pada asalnya, adalah hakekat kebendaan duniawi itu.
Adalah Zat yang Abadi, Maha Agung, Maha Bijaksana, Maha Sempurna, itulah diri-Ku yang sesungguhnya. Bukanlah kata-kata yang mampu menjelaskan keberadaan-Ku, melainkan Rasa yang Sejati, yang ada dan tumbuh dari dalam hatimu. 
Itulah kesejatian dirimu yang patut engkau perhatikan dengan sungguh-sungguh, seperti engkau memperhatikan kekasihmu yang sangat engkau cintai, amat indah dan membahagiakan, tanpa ikatan nafsu keinginan, tetapi hanya Cinta....Aku adalah kamu dan kamu adalah Aku.

Om Shanti Shanti Shanti Om.

Rabu, 05 September 2012

Om Siwa Buddhaya Namah,

Aku berdiri diantara bebatuan Candi yang berserakan, sambil merenungkan kejadian dimasa silam, dimana nilai-nilai kebajikan mengalami keruntuhan. 
Dalam batas pandanganku nampak cahaya putih menyilaukan, kemudian berubah menjadi kuning menyejukkan.
Kemudian aku terduduk, kembali merenungkan kejadian itu. Dalam renungan aku teringat akan keadaan telor, dimana kulit telor yang keras, setelah dikupas kulitnya maka nampaklah putih telur yang halus dan bagian terdalam adalah kuning telor yang lembut.
Candi kuibaratkan sebagai kulit telor, para umat pemujanya sebagai putih telor dan Ajaran Suci sebagai kuning telor. Bermula dari kuning telor yaitu hati yang bersih sehingga siap menerima Ajaran-Ajaran Suci, kemudian putih telor yaitu menebarkan kebajikan kepada sesama, niscaya kulit telor yaitu Candi yang Indah dan Megah akan berdiri kembali seindah nilai-nilai kebajikan itu.
Kemudian semilir angin yang sejuk dan lembut menyentuh tubuh ini, seakan membisikkan kata-kata, " Bangunlah anak-anakku, bangkitlah Sang Hati, Buddha amat merindukanmu " .

Semoga semua mahluk hidup berbahagia, semoga damai di hati, damai di dunia, damai selamanya.