Budaya Bali,
Manisnya buah mangga bagaikan madu alam, terasa enak, nikmat dan menyegarkan. Aku bersyukur pada Tuhan karena aku berasal dari Desa Penglatan, Buleleng-Bali. Buah mangga di Desaku memiliki ciri khas rasa yang manis dengan aroma yang enak menyegarkan. Begitu pula daerah lain di Buleleng, seperti di Desa Bestala memiliki Durian dengan rasa yang enak, manis alami, nikmat dan menyegarkan. Di Desa Banjar memiliki Anggur Hitam dengan rasa yang manis, enak dan menyegarkan. Di Desa Sudaji menghasilkan beras dengan rasa yang enak dan pulen. Begitu pula daerah-daerah lainnya di Bali memiliki ciri khas, dengan seni budaya seperti : seni pahat, seni tari, seni lukis, serta seni budaya lainnya yang terinspirasi dari kekayaan alam yang ada di Bali.
Aku
meyakini, semua ini adalah anugerah Tuhan kepada kami sebagai generasi penerus
sebagai hasil daripada pelayanan Para Leluhur kami dimasa silam kepada Para
Dewa penguasa Alam semesta beserta semua isinya, sehingga menghasilkan budaya
hormat kepada sekecil apapun bentuk kehidupan.
Budaya ini kami warisi dalam bentuk Upacara Penghormatan kepada Para Dewa, Para Leluhur, Para Guru Agung, Para Mahluk Halus, Benda Pusaka seperti Keris, Tombak dan lain-lain dan bahkan kepada binatang serta tumbuh-tumbuhan.
Sesungguhnya alam beserta semua isinya tercipta karena Sang Hyang Agung penguasa alam semesta. Beliau telah menebarkan kemurahan hati, bagaikan bunga harum semerbak kepada semesta alam. Apakah kita sebagai mahluk ciptaan-Nya, masih memiliki rasa hormat kepada Beliau ? Semuanya kembali pada keyakinan diri, keyakinan bahwa sumber daripada kehidupan adalah Cinta Kasih Tuhan.
Budaya ini kami warisi dalam bentuk Upacara Penghormatan kepada Para Dewa, Para Leluhur, Para Guru Agung, Para Mahluk Halus, Benda Pusaka seperti Keris, Tombak dan lain-lain dan bahkan kepada binatang serta tumbuh-tumbuhan.
Sesungguhnya alam beserta semua isinya tercipta karena Sang Hyang Agung penguasa alam semesta. Beliau telah menebarkan kemurahan hati, bagaikan bunga harum semerbak kepada semesta alam. Apakah kita sebagai mahluk ciptaan-Nya, masih memiliki rasa hormat kepada Beliau ? Semuanya kembali pada keyakinan diri, keyakinan bahwa sumber daripada kehidupan adalah Cinta Kasih Tuhan.
Dalam
belaian cinta kasih terdapat rasa yang dalam dan disanalah sesungguhnya jawaban
atas pertanyaan yang paling mendasar yaitu, " Kenapa kita berada dimuka bumi ini
dan untuk apa kita dilahirkan ?".
Semoga cahaya Tuhan dengan Kasih-Nya yang tulus murni, mengantarkan kita pada kebahagiaan dan Kedamaian yang abadi.
Salam kasih kami dari Pulau Dewata Bali buat para sahabat terkasih.
Om Shanti Shanti Shanti Om.
Semoga cahaya Tuhan dengan Kasih-Nya yang tulus murni, mengantarkan kita pada kebahagiaan dan Kedamaian yang abadi.
Salam kasih kami dari Pulau Dewata Bali buat para sahabat terkasih.
Om Shanti Shanti Shanti Om.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar