Rabu, 05 September 2012

Om Siwa Buddhaya Namah,

Aku berdiri diantara bebatuan Candi yang berserakan, sambil merenungkan kejadian dimasa silam, dimana nilai-nilai kebajikan mengalami keruntuhan. 
Dalam batas pandanganku nampak cahaya putih menyilaukan, kemudian berubah menjadi kuning menyejukkan.
Kemudian aku terduduk, kembali merenungkan kejadian itu. Dalam renungan aku teringat akan keadaan telor, dimana kulit telor yang keras, setelah dikupas kulitnya maka nampaklah putih telur yang halus dan bagian terdalam adalah kuning telor yang lembut.
Candi kuibaratkan sebagai kulit telor, para umat pemujanya sebagai putih telor dan Ajaran Suci sebagai kuning telor. Bermula dari kuning telor yaitu hati yang bersih sehingga siap menerima Ajaran-Ajaran Suci, kemudian putih telor yaitu menebarkan kebajikan kepada sesama, niscaya kulit telor yaitu Candi yang Indah dan Megah akan berdiri kembali seindah nilai-nilai kebajikan itu.
Kemudian semilir angin yang sejuk dan lembut menyentuh tubuh ini, seakan membisikkan kata-kata, " Bangunlah anak-anakku, bangkitlah Sang Hati, Buddha amat merindukanmu " .

Semoga semua mahluk hidup berbahagia, semoga damai di hati, damai di dunia, damai selamanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar