Minggu, 09 Juni 2013
Seruling Merdu Dari Padang Gersang
Om Siwa Buddhaya Namah,
Di padang gersang nan tandus, panas terik mentari terasa dekat diatas kepala. Angin yang biasanya berhembus sejukpun, terasa panas menyengat kulit. Disekeliling, sepanjang mata memandang, yang terlihat hanyalah bebatuan, rumput dan semak belukar yang kering, gersang dan tandus. Ketika angin kencang berhembus, debu-debu beterbangan, membuat jarak pandang semakin pendek dan terasa perih.
Disaat seperti itu, hal terbaik untuk dikerjakan adalah mencari tempat berteduh, minum seteguk air, kemudian duduk tegak lurus, sambil pejamkan mata perlahan-lahan, merilekskan seluruh tubuh, tersenyum dan larut dalam meditasi, pasrah pada Kehendak Alam Semesta, mendoakan kebahagiaan diri sendiri, keluarga, sahabat serta semua mahluk hidup, karena pada dasarnya kita semua menginginkan kebahagiaan.
Alam penuh kasih, apabila kita mendoakan kebahagiaan, maka Beliau akan merespon dengan kebahagiaan pula, begitu juga sebaliknya.
Di padang gersang nan tandus, tentunya kita mengharapkan serta mendoakan turunnya hujan, atau setidaknya tetesan-tetesan embun yang bisa membasahi serta menyejukkan rerumputan serta semua mahluk hidup disekitarnya.
Bagaikan padang gersang nan tandus, demikianlah keadaan pikiran yang diliputi oleh kecemasan, kegelisahan, ketakutan, setress, kemarahan yang diakibatkan oleh kebencian, keserakahan dan kegelapan bathin. Dalam keadaan seperti ini, hal yang terbaik untuk dilakukan adalah mencari, "Dharma" sebagai tempat berteduh, kemudian minum segelas air "Kepasrahan" dan mendoakan turunya tetesan-tetesan embun "Cinta dan Kasih sayang".
Bagaikan nyanyian seruling nan merdu, menyentuh hati dan pikiran hingga meneteskan air mata haru kepangkuan Ibu Pertiwi, demikianlah Kasih Alam Semesta, menjawab setiap Doa yang dipanjatkan oleh umatnya dengan ketulusan dan keikhlasan hati.
Semoga angin berhembus sejuk, semoga hujan turun tepat waktunya, semoga para petani mendapatkan hasil panen yang melimpah, semoga para pemimpin berlaku jujur dan adil, semoga Negeri ini Damai dan Sejahtera.
Semoga semua mahluk hidup berbahagia, Om Shanti Shanti Shanti Om.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Om Swastyastu, suksma3. atas sharingnya semoga Pak Nyoman berbahagia bersama keluarga. teruslah menulis, karena di dalam hati yang indah akan muncul tulisan-tulisan yang mengagumkan. Om Shanti, Shanti Om
BalasHapusSitus Tv Online kunjungan perdana ke BALI
BalasHapusSelamat sore Pak Nyoman semoga sehat selalu, tiang tadi dapat mengutip kata-kata dari Lalitha Sahasranama mengenai Diam, mungkin itu meditasi ( diam ) , itu sangat menyentuh sekali dalam menemukan Tuhan, seperti ini :
BalasHapusDIAM
Pidato kebutuhan perusahaan, Silence kebutuhan kesendirian.
Pidato ingin menaklukkan orang lain, Diam membantu menaklukkan diri sendiri.
Pidato membuat teman atau musuh, Diam berteman semua.
tuntutan Pidato hormat, perintah Silence itu.
Pidato bumi yang terikat, Diam adalah surga-terikat.
Speech mendidik, meninggikan Silence.
Pidato adalah subyektif, Diam adalah tujuan.
Pidato memiliki penyesalan, Diam telah ada.
Pidato memiliki keterbatasan, Diam adalah tak terbatas.
Pidato membutuhkan usaha, Diam lebih banyak.
Pidato adalah manusia, Diam adalah Ilahi.
Sambil berbicara Anda didengar oleh makhluk, Dalam keheningan Anda mendengar sang pencipta.
Diam menyebabkan ketenangan pikiran,
Kemudian untuk introspeksi,
Kemudian untuk self-cleansing,
Akhirnya untuk pembebasan.
Apakah Anda menyadari keheningan batin bahkan sekarang? Anda dapat menghabiskan waktu ini di kuil diam, mengenalkan diri dengan Devi dan menjadi damai. Kekuatan berasal dari mengintensifkan konsentrasi untuk memvisualisasikan bentuk, mendengar suara, merasakan sentuhan, rasa, dan bau parfum ilahi dewi mewujudkan bagian dari dewi yang selalu muda. Dia jatuh cinta yang mendalam dengan Anda.
seperti itu Pak Nyoman semoga ini sebagai masukan bagi kita untuk menemukan Tuhan dalam diri. Om Santi, Santi, Santi Om
with Compassion
Om Swastyastu Pak Dewa, Selamat malam, tiang sangat senang membaca tulisan ini, terimakasih. Memang Tuhan ada didalam, kalau kita mencari keluar, sampai keujung duniapun takkan pernah ketemu, kecuali kita kalau kita telah membuka pintu hati, maka barulah terbuka wawasan dan pikiran, dan kita dapat menyadari bahwa Tuhan itu ada dimana-mana. Om Shanti Shanti Shanti Om.
Hapus