Rabu, 26 Juni 2013

Air Mengalir


Om Siwa Buddhaya Namah,

Sahabatku yang terkasih, marilah kita sejenak memperhatikan air sungai yang mengalir. Aliran airnya nampak berbeda-beda, kadang nampak tenang dan mengalir pelan, kadang mengalir deras dan bergelombang, kadang berkumpul disuatu tempat karena ada benda yang menghalanginya, kemudian berusaha mencari celah keluar hingga akhirnya berhasil menjebol benda yang menghalanginya dengan energi yang sangat kuat. Demikianlah keadaan air sungai yang bergerak mengikuti energi yang mendorongnya. Apabila energi yang mendorongnya pelan, maka dia akan bergerak pelan, apabila energi yang mendorongnya kuat, maka dia akan bergerak kencang, apabila ada yang menghalanginya, maka dia akan mengumpulkan energinya, untuk kemudian mencari celah hingga menghancurkan penghalangnya. 
Dalam kemurniannya, air tersebut sebenarnya tenang dan damai, tetapi apabila ada energi yang menyentuhnya, maka dia akan bereaksi secara alami, mengikuti kehendak alam, bisa lembut, bisa keras, bisa lurus, bisa berputar dan bahkan bisa menghempas.
Belajar dari alam, kita hendaknya berusaha untuk dapat memiliki ketenangan dan kedamaian. Dalam keadaan tenang dan damai, kita menjadi waspada, dapat diam ataupun bereaksi secara bijaksana didalam menghadapi kehidupan dengan segala keadaan yang mesti dihadapi. 
" Menyadari diri sendiri adalah hal yang utama, menyadarkan orang lain adalah kewajiban ". Semoga semua mahluk hidup berbahagia, Om Shanti Shanti Shanti Om.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar