Selasa, 28 Mei 2013

Anugerah-Mu


Om Siwa Buddhaya Namah,

Terimakasih Tuhan, atas semua Agerah-Mu pada diriku ini. Segala yang Engkau berikan pada diriku, rasa senang, rasa duka, untung maupun rugi, sehat maupun sakit, dipuji ataupun dicela, semuanya itu aku syukuri sebagai Anugerah-Mu. 
Bagaikan seorang pandai besi, membakar, menempa, membentuk dan menghaluskan besi itu hingga menjadi barang yang berguna, tempalah diriku ini Tuhan, aku pasrah dan akan kuturuti apapun yang menjadi Kehendak-Mu, karena aku yakin, hanyalah Diri-Mu yang bisa mengantarkan diriku menjadi manusia yang berguna.
Sampai hari ini, Engkau masih Menganugerahkan kehidupan pada diriku ini, nafasku masih berhembus, jantungku masih berdetak dan semangatku takkan pernah pudar, menapak jalan mengikuti Tuntunan-Mu Yang Agung, Suci dan Mulia, karena aku yakin Engkau selalu Mengasihi diriku ini, keluargaku, sahabatku serta semua mahluk hidup dimuka bumi ini.
Semoga Engkau memberkati kami semua dengan kedamaian dan kebahagiaan, semoga semua mahluk hidup berbahagia, Om Shanti Shanti Shanti Om.

3 komentar:

  1. Om Swastyastu, apa yang ditulis diatas sama dengan rasa syukur saya kepada-Mu. semoga
    Om Santi, Santi, santi Om

    BalasHapus
  2. Om Swastyastu Pak Nyoman, sekarang tiang mau tanya tentang meditasi. setelah lama tiang melaksanakan meditasi tiang merasakan ada ketenangan dan sedikit, demi sedikit ada jalan terang tentang hidup. tetapi orang-orang bilang di dalam meditasi kita bisa melihat sinar dan apalah tiang tidak tahu. yang tiang rasakan di dalam meditasi suasana hati berbeda-beda, kadang sedikit kacau kadang-kadang sangat nyaman, tetapi tiang terima semuanya dengan ikhlas apapun yang terjadi dalam meditasi dan tidak pernah mengharap sesuatu dari meditasi dan selalu berada di titik tengah seperti Guru tiang sarankan. terus terang Pak Nyoman Guru tiang Guru Gede Prama tiang sangat terispirasi oleh Guru karena sangat compassion sekali. maaf kalau Pak Nyoman meditasi apa Shiwa budha ya, tapi tiang tidak mempermasalahkan jenis meditasi itu apa, yang penting meditasi memberi manfaat untuk menjadi baik dalam berprilaku bukan untuk yang lain. maaf Pak Nyoman bukan tiang membanding-bandingkan sama sekali tidak hanya saya ingin jujur latar belakang meditasi tiang. saya ingin sekali ada teman sharing mengenai meditasi, kalau kita sharing diluar mungkin beda penilaiannya. seperti yang pernah saya baca kalau ingin menjadi baik bergaullah dengan orang-orang yang baik, tapi bukan berarti meninggalkan yang jelek tetapi kalau belum siap nanti bisa terbakar karena emosi belum stabil, dulu tiang ikut meditasi karena tiang pernah kena penyakit Imsomnia selama 3 bulan dan penyakit itu tidak tiang mengerti stiap jam 11-12 malam terus terbangun seperti ada yang membangunkan lama-lama jadi trauma sudah banyak obat yang tiang minum sampai-sampai mengadakan upakara-upakara dimana-mana dan suatu saat tiang ketemu dengan Blog Pak Gede Prama setiap membaca blognya tiang selalu mencucurkan air mata seperti obat dalam penyakit tiang dan akhirnya sembuh begitulah ceritanya maaf terlalu banyak bercerita. yang tiang tanyakan bagaimana apakah Pak Nyoman mengalami seperti itu dalam meditasi atau beda dengan tiang? suksma3 Pak Nyoman atas sharingnya. Pak Nyoman kalau cuma saya saja yang comment disini boleh tidak dihapus kalau ada, karena ini privacy boleh dihapus, maaf beribu kali maaf kalau tiang terlalu banyak bertanya dan mungkin merepotkan.
    Om Shanti, Shanti, Shanti Om

    BalasHapus
    Balasan
    1. Om Swastyastu, selamat malam Pak Dewa, bagaimana khabarnya, semoga baik-baik saja dan bahagia selalu bersama keluarga. Tiang malam ini baru saja selesai bermeditasi, hal yang rutin tiang lakukan minimal sekali sehari. Tiang juga pernah mengalami duka, sejak tahun 1991 sampai 1997, sakit yang tak kunjung sembuh. Pengobatan medis maupun non medis telah diupayakan, namun belum kunjung sembuh. Setelah itu tiang mengikuti beberapa perguruan tenaga dalam, namun keadaan tiang belum juga membaik. Di tahun 1997, tiang bertemu dengan seorang paranormal dan tiang diajarkan tehnik meditasi dan setelah itu keadaan tiang membaik, bisa melanjutkan studi hingga kerja dan menikah. Sampai saat ini tiang telah dikaruniai dua orang putri, tiang merasa bersyukur dan menikmati kehidupan ini apa adanya. Didalam melakukan meditasi, yang terpenting menurut tiang adalah kekhlasan. Apapun yang terjadi didalam meditasi, baik itu ketenangan, kegelisahan dan pengalaman-pengalaman lainnya, kita terima dengan rasa syukur, karena semua itu adalah proses yang harus dilewati. Sebagaimana air sungai yang mengalir, dia akan melewati berbagai pengalaman, sebelum pada akhirnya mencapai muara yaitu lautan. Biarkan saja pengalaman demi pengalaman itu mengalir, kita tetap bermeditasi, seiring waktu semuanya itu akan berlalu. Bukankah bunga teratai yang indah itu munculnya dari dalam lumpur ? Semoga Pak Dewa terus mengalami kemajuan didalam bermeditasi, semakin sehat, semakin bahagia. Om Shanti Shanti Shanti Om.

      Hapus