Kamis, 27 Juni 2013

Olah Rasa

Om Siwa Buddhaya Namah,

" Dari yakinku teguh, hati ikhlasku penuh atas Karunia-Mu ".  
Sahabatku yang terkasih, saat ini di tempat kediamanku sedang turun hujan. Hujan yang turun tidak terlalu deras, namun kucuran air dari Langit cukup untuk membasahi Bumi ini, hingga kesejukanpun telah hadir disini, menggantikan gerah dan menyeka keringat dengan hembusan sejuknya Sang Bayu yang mengiringinya.
Tatkala kesegaran mulai merasuki raga ini, rasapun mulai muncul samar-samar hingga sampai kepermukaan, bagaikan kemunculan bunga teratai dari air kolam yang bening, sejuk dan segar.
Tersenyum dan bersyukur adalah kata-kata yang terucap dari sanubari terdalam atas segala Karunia-Mu. Bukan karena segenggam emas yang turun dari langit ataupun hujan uang dari langit, karena semua itu adalah sahabat daripada keserakahan, tetapi rasa yang nyaman, rasa yang damai dan bahagia itulah yang utama, karena semua itu adalah sahabat kita yang sejati, yang selalu menemani kemanapun kita pergi, ke desa, ke kota, ke lautan, ke langit dan bahkan hingga sampai ke surga.
Langit tersenyum tatkala hujan reda dan cah'ya mentaripun mulai bersemi, tersemai benih-benih kasih dalam rasa yang sejati, seiring berseminya dedaunan, bunga-bunga, pepohan dan kupu-kupu dengan aneka warna yang indah beterbangan, kumbang-kumbang tak ketinggalan mencari sari bunga dan burung-burung yang bernyanyi merdu mengiringi hadirnya kesejukan bersama cinta yang bersemi di hati dalam olah rasa yang penuh kelembutan.
Semoga semua mahluk hidup berbahagia, Om Shanti Shanti Shanti Om.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar