Om Siwa Buddhaya Namah,
Sahabatku yang terkasih, setiap orang di dunia ini
menginginkan agar hidupnya sejahtera. Sejahtera adalah suatu keadaan dimana
seseorang merasa nyaman, merasa bahagia, tidak kekurangan sesuatu apapun
didalam hidupnya. Keadaan ini sulit untuk diukur, karena ukuran kebahagiaan
tiap-tiap orang berbeda-beda. Ada yang merasa bahagia apabila dia telah
memiliki istri yang cantik, anak-anak, rumah yang mewah, mobil mewah dan harta
benda yang lainnya. Namun ada pula yang merasa bahagia dalam kesederhanaan
harta benda secukupnya, namun hatinya damai, batinnya tentram.
Sahabatku, dijaman modern sekarang ini, banyak kita saksikan
para konglomerat, orang yang kaya raya, berlimpah harta benda, memilki istri
yang cantik, anak-anak, mendapat kedudukan yang tinggi dalam jabatan, namun
hidupnya selalu resah, gelisah, tidak tenang, tidak damai, tidak bahagia,
karena dibalik harta yang berlimpah itu dia merasa selalu kekurangan, selalu
ingin memiliki yang lebih, selalu dikejar waktu, kehabisan waktu dan tenaga
untuk mengejar harta benda yang lebih banyak lagi.
Keadaan seperti ini tidak beda dengan seekor kucing yang
mengejar ekornya sendiri, berputar-putar, tidak akan pernah bertemu dengan
kebahagiaan itu sendiri. Disisi lain adalah kurangnya perhatian terhadap istri dan
anak-anak, mereka hanya diberi harta, uang yang banyak, namun tidak pernah
mendapatkan kasih sayang. Istri dan anak-anak bukanlah mainan ataupun harta
benda yang bisa dibeli dengan uang, namun dia adalah manusia ciptaan Tuhan yang
dipertemukan dengan kita untuk mendapatkan perhatian, kasih sayang dan
kebahagiaan.
Akibat kurangnya kasih sayang, maka istri bisa selingkuh,
anak-anak broken home, kebut-kebutan dijalan raya, menjadi anggota geng yang
tidak benar, berkelahi dijalanan dan bahkan bisa terjerumus pergaulan bebas
hingga terjebak penggunaan obat-obatan terlarang seperti narkotika, ekstasi dan
lain-lainnya. Keadaan ini amatlah menyedihkan, tidak mungkin kita mendapatkan
kesejahteraan dengan cara seperti ini.
Sahabatku, ada sebuah keluarga yang hidupnya sangat
sederhana, namun dia memiliki rasa bersyukur atas Anugerah Tuhan, memiliki
banyak waktu untuk berbagi keceriaan bersama istri dan anak-anak, bermain,
bercanda ria, menikmati kehidupan ini dengan saling mengasihi dan menyayangi
satu dengan yang lainnya. Mereka saling mendukung satu dengan yang lainnya,
saling memotivasi apabila ada salah satu anggota keluarga yang duka, saling bahu membahu didalam
berusaha mendapatkan harta benda dan tidak lupa menolong orang lain sesuai
kemampuannya, berpikiran selalu positif hingga tawa ria tidak pernah lepas
sepanjang hidupnya.
Sahabatku, sedih, isak tangis, tertekan, stress adalah
akibat kita terlalu mendewakan uang, menganggap uang adalah segalanya,
menganggap uang adalah satu-satunya sumber kebahagiaan, sumber kesejahteraan.
Dalam kedamaian, kejernihan hati ini kita bisa memandang dunia ini lebih luas,
melihat dengan bijaksana bahwa ada sumber kebahagiaan yang lain yaitu Kasih Tuhan. Dalam Belaian Kasih Nan Suci
Murni, kita akan merasakan bahwa harta benda duniawi hanyalah titipan Tuhan
untuk kita dapat berbagi kebahagiaan dengan sesama, karena dengan berbagi akan
membuat orang lain tersenyum dan Tuhanpun pasti akan tersenyum pula karena pada
dalam diri setiap orang terdapat Kasih Tuhan. Apabila Tuhan telah tersenyum,
maka hati ini menjadi damai, terang jiwa terang dunia, terang jalan hidup ini
menuju kebahagiaan yang sejati, sejahtera lahir bathin.
Semoga semua mahluk hidup berbahagia, Om Shanti Shanti
Shanti Om.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar