Rabu, 26 Juni 2013

Damai Sejahtera


Om Siwa Buddhaya Namah,

Sahabatku yang terkasih, setiap orang di dunia ini menginginkan agar hidupnya sejahtera. Sejahtera adalah suatu keadaan dimana seseorang merasa nyaman, merasa bahagia, tidak kekurangan sesuatu apapun didalam hidupnya. Keadaan ini sulit untuk diukur, karena ukuran kebahagiaan tiap-tiap orang berbeda-beda. Ada yang merasa bahagia apabila dia telah memiliki istri yang cantik, anak-anak, rumah yang mewah, mobil mewah dan harta benda yang lainnya. Namun ada pula yang merasa bahagia dalam kesederhanaan harta benda secukupnya, namun hatinya damai, batinnya tentram.
Sahabatku, dijaman modern sekarang ini, banyak kita saksikan para konglomerat, orang yang kaya raya, berlimpah harta benda, memilki istri yang cantik, anak-anak, mendapat kedudukan yang tinggi dalam jabatan, namun hidupnya selalu resah, gelisah, tidak tenang, tidak damai, tidak bahagia, karena dibalik harta yang berlimpah itu dia merasa selalu kekurangan, selalu ingin memiliki yang lebih, selalu dikejar waktu, kehabisan waktu dan tenaga untuk mengejar harta benda yang lebih banyak lagi.
Keadaan seperti ini tidak beda dengan seekor kucing yang mengejar ekornya sendiri, berputar-putar, tidak akan pernah bertemu dengan kebahagiaan itu sendiri. Disisi lain  adalah kurangnya perhatian terhadap istri dan anak-anak, mereka hanya diberi harta, uang yang banyak, namun tidak pernah mendapatkan kasih sayang. Istri dan anak-anak bukanlah mainan ataupun harta benda yang bisa dibeli dengan uang, namun dia adalah manusia ciptaan Tuhan yang dipertemukan dengan kita untuk mendapatkan perhatian, kasih sayang dan kebahagiaan.
Akibat kurangnya kasih sayang, maka istri bisa selingkuh, anak-anak broken home, kebut-kebutan dijalan raya, menjadi anggota geng yang tidak benar, berkelahi dijalanan dan bahkan bisa terjerumus pergaulan bebas hingga terjebak penggunaan obat-obatan terlarang seperti narkotika, ekstasi dan lain-lainnya. Keadaan ini amatlah menyedihkan, tidak mungkin kita mendapatkan kesejahteraan dengan cara seperti ini.
Sahabatku, ada sebuah keluarga yang hidupnya sangat sederhana, namun dia memiliki rasa bersyukur atas Anugerah Tuhan, memiliki banyak waktu untuk berbagi keceriaan bersama istri dan anak-anak, bermain, bercanda ria, menikmati kehidupan ini dengan saling mengasihi dan menyayangi satu dengan yang lainnya. Mereka saling mendukung satu dengan yang lainnya, saling memotivasi apabila ada salah satu anggota keluarga  yang duka, saling bahu membahu didalam berusaha mendapatkan harta benda dan tidak lupa menolong orang lain sesuai kemampuannya, berpikiran selalu positif hingga tawa ria tidak pernah lepas sepanjang hidupnya.
Sahabatku, sedih, isak tangis, tertekan, stress adalah akibat kita terlalu mendewakan uang, menganggap uang adalah segalanya, menganggap uang adalah satu-satunya sumber kebahagiaan, sumber kesejahteraan. Dalam kedamaian, kejernihan hati ini kita bisa memandang dunia ini lebih luas, melihat dengan bijaksana bahwa ada sumber kebahagiaan yang lain yaitu  Kasih Tuhan. Dalam Belaian Kasih Nan Suci Murni, kita akan merasakan bahwa harta benda duniawi hanyalah titipan Tuhan untuk kita dapat berbagi kebahagiaan dengan sesama, karena dengan berbagi akan membuat orang lain tersenyum dan Tuhanpun pasti akan tersenyum pula karena pada dalam diri setiap orang terdapat Kasih Tuhan. Apabila Tuhan telah tersenyum, maka hati ini menjadi damai, terang jiwa terang dunia, terang jalan hidup ini menuju kebahagiaan yang sejati, sejahtera lahir bathin.
Semoga semua mahluk hidup berbahagia, Om Shanti Shanti Shanti Om.    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar