Om Siwa Buddhaya Namah,
Ketidak Kekalan,
Sahabatku yang terkasih, pada hari ini aku masih berduka, karena dua hari yang lalu, di-usianya yang ke-93 tahun, Kakekku yang tercinta telah meninggal dunia. Sedih rasanya berpisah dengan orang yang dicintai. Kenangan-kenangan indah masih terlintas tatkala aku masih kecil, Kakek yang dengan kesederhanaannya sebagai petani di kampung, dia memperhatikan diriku dengan kasih sayang, mengajak aku bermain di pematang sawah, memberi makanan ternak, memetik sayuran dan kegiatan-kegiatan lainnya yang amat menyenangkan hatiku.
Dalam kesedihan ini aku berusaha menghibur hatiku dengan siraman kesejukan daripada Dharma. Didalam tetesan-tetesan embun Dharma terdapat ajaran ketidak kekalan. Bahwa segala sesuatu yang berkondisi tidak kekal adanya. Apapun itu bentuknya, setiap kelahiran pasti diakhiri dengan kematian. Kematian itu bisa datang diawal kehidupan, bisa pada pertengahan kehidupan dan bisa pula pada akhir kehidupan. Itu hanya masalah waktu, sesuai dengan karma kita, maka kematian itu pasti kan menjemput kita.
Sahabatku yang terkasih, apakah kita mesti berduka yang berkepanjangan karena sebuah kematian ? Tentunya tidak sahabatku, kematian hendaknya kita terima sebagai sesuatu yang wajar, karena manusia sebagaimana juga mahluk hidup lainnya diliputi oleh hukum ketidak kekalan.
Kita semua menginginkan umur yang panjang didunia ini, namun ada yang lebih penting daripada umur yang panjang, yaitu seberapa banyak kita mengerti dan menebarkan kasih dalam kehidupan ini.
Kuantitas umur dalam kehidupan ini memang penting, namun ada yang lebih penting lagi yaitu kualitas kehidupan. Walaupun badan jasmani kita telah meninggal, namun kasih yang kita tebarkan akan selalu dikenang sepanjang masa.
Harumnya cendana, melati, cempaka tidak dapat melawan arah angin, namun harumnya nama seseorang yang selalu berbuat kasih kepada sesama dapat melawan arah angin dan selalu dikenang selamanya.
Selamat jalan Kakekku tercinta, semoga dengan kekuatan kasih dapat mengantarkan Kakek ke alam bahagia, seiring doa dari kami, anak-anak, cucu-cucu serta cicit-cicit Kakek yang selalu menyertai.
Semoga semua mahluk hidup berbahagia, semoga damai senantiasa.
Om Shanti Shanti Shanti Om.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar