Om Siwa Buddhaya Namah,
" Fokus adalah kunci sukses dalam berkarir, fokus pada tujuan yang hendak dicapai dan fokus pada tindakan saat ini ".
" Kesabaran dan semangat adalah bagaikan rem dan gas dalam berkendaraan, untuk bisa selamat sampai ketempat tujuan, kedua hal ini hendaknya berfungsi dengan baik "
" Keseimbangan adalah syarat mutlak untuk mencapai kebahagiaan didalam kehidupan ini, keseimbangan antara material dan spiritual "
" Harta yang dimilki tidak akan mampu membuat kita bahagia, jika kita tidak melangkah pada tahap yang lebih tinggi, yaitu tahap spiritual "
" Ritual tanpa spiritual adalah bagaikan sendok yang tidak dapat menikmati lezatnya makanan, hampa tanpa rasa, dia akan terlewat begitu saja. Hanya dengan spiritual kita dapat menikmati indahnya ritual ".
" Dengan Ilmu Pengetahuan hidup menjadi mudah, dengan seni budaya hidup menjadi indah dan dengan spiritual hidup akan menjadi semakin terarah dan bermakna "
Semoga hati dan pikiran kita bisa menyatu, sehingga kedamaian dan kebahagiaan selalu menyertai kehidupan kita, semoga semua mahluk hidup berbahagia, Om Shanti Shanti Shanti Om.
Jumat, 16 Desember 2016
Senin, 26 September 2016
Rabu, 31 Agustus 2016
Rabu, 13 Juli 2016
Senin, 11 April 2016
Kado Terindah
Om Siwa Buddhaya Namah,
Sahabatku yang terkasih, pada
saat kita merayakan hari-hari yang penting bagi kita maupun bersama orang-orang
yang terkasih, hal yang terindah adalah kehadiran orang-orang yang dekat dengan
kita maupun sahabat-sahabat lama serta semua teman-teman kita untuk turut dalam
suka cita perayaan itu. Hal yang tidak terlepas dari kehadiran orang-orang yang
kita undang, walaupun itu bukan harapan utama kita adalah sebuah kado. Kado
adalah hadiah yang diberikan kepada kita sebagai tanda turut bersuka cita atas
perayaan yang kita lakukan. Biasanya kado tersebut dipilih serta khusus dibelikan
untuk kita dengan maksud agar kita menjadi senang.
Dari sekian banyak hadiah ataupun
kado yang kita terima, tentunya ada sebuah kado istimewa yang selalu kita
tunggu kedatangannya. Kado istimewa tersebut adalah kado yang diberikan oleh
orang yang istimewa pula, yang merupakan tambatan hati kita, tempat berjuta
harapan terindah bersandar disana.
Ketika kado terindah tersebut
kita terima, berjuta rasa yang sulit untuk dilukiskan dengan kata-kata kita
alami dan rasakan serta pengalaman ini adalah hal yang sulit untuk dilupakan
sepanjang hidup kita. Kita akan tersenyum
sendiri apabila mengingat hal itu, kehangatan serta harapan besar dalam
hidup ini adalah gejolak yang amat indah , bagaikan deburan ombak dipantai
ketika menerpa pasir putih yang bersih dan ketika deburan itu semakin
kepinggir, dia semakin mengecil hingga airnya kembali lagi ketengah. Disaat
itulah pada pasir putih nan lembut dan
indah kita dapat menuliskan sebuah kata-kata indah,” I Love You “.
Terimakasih atas karunia ini,
kado yang terindah kini tersimpan dihati, semoga keindahan ini dapat kita
terima dan rasakan, karena sesungguhnya saat-saat yang terindah itu ada, dia
kadang –kadang datang pada saat-saat yang tidak kita duga sebelumnya. Semoga
kejutan-kejutan yang indah datang dalam kehidupan kita, karena sesungguhnya
Tuhan Maha Pengasih. Hidup ini penuh harapan, semoga harapan-harapan itu bisa
menjadi nyata seiring Doa serta kasih yang ada dihati kita semua, semoga semua
mahluk hidup berbahagia, Om Shanti Shanti Shanti Om.
Senin, 21 Maret 2016
Melodi Yang Indah
Om Siwa Buddhaya Namah,
Sahabatku yang terkasih, aku sangat menyukai musik, karena dengan musik kita dapat menikmati keindahan. Alunan musik yang indah dapat mengantarkan perasaan kita pada kenyamanan, sehingga menimbulkan rasa senang dan gembira. Suasana yang baik ini dapat tercipta melalui nada-nada yang indah dari alat-alat musik. Salah satu alat musik yang aku sukai adalah gitar. Bagian yang paling penting dari gitar adalah tali senarnya. Sebelum memainkan gitar, tali senarnya terlebih dahulu ditarik dengan baik. Apabila tali senar gitar ditarik terlalu kencang, maka suara yang dihasilkan kurang bagus dan bahkan tali senarnya bisa putus. Apabila senar gitar terlalu kendor, suaranya juga kurang bagus, nada yang dihasilkan tidak sesuai dengan harapan kita. Nada yang indah bisa tercipta apabila senar gitarnya ditarik secukupnya, tidak terlalu kencang, juga tidak terlalu kendor, dengan demikian kita dapat memainkan gitar dengan baik, sehingga tercipta nada-nada yang indah dan menghibur hati.
Sahabatku, demikian pula halnya dengan kehidupan kita, mesti dijalani dengan baik, tidak terlalu keras dan juga tidak terlalu lemah. Apabila kita terlalu keras, bekerja siang dan malam tidak kenal lelah, maka kita akan kurang istirahat dan berakibat kita menjadi sakit. Demikian pula apabila kita terlalu lemah, malas bekerja, maka kita tidak akan mendapatkan rejeki untuk nafkah hidup kita. Maka sebaiknya adalah bekerja sesuai dengan kemampuan kita, ada saatnya kita bekerja keras, ada pula saatnya kita istirahat, melepaskan lelah, memberikan perhatian yang baik kepada tubuh dan pikiran kita, sehingga tubuh dan pikiran ini menjadi baik, menjadi seimbang, dengan demikian kita dapat mempergunakan tubuh dan pikiran dengan baik. Hanya dengan tubuh dan pikiran yang seimbang, kita dapat menikmati hidup ini dengan baik, dengan damai dan bahagia. Kita dapat tersenyum, tertawa, berbagi kasih dengan keluarga, sahabat serta semua orang serta kenikmatan-kenikmatan lainnya yang bagaikan alunan musik yang merdu, indah menawan melalui nada-nada yang tercipta dari kebijaksanaan kita dalam menjalani kehidupan ini.
Semoga nada-nada indah yang tercipta dari dawai gitar dapat mengisi indahnya senyuman didalam hidup kita semua, semoga semua mahluk hidup berbahagia. Om Shanti Shanti Shanti Om.
Mahluk Kasih
Om Siwa Buddhaya Namah,
Sahabatku yang terkasih, aku senang sekali menonton atau menyaksikan tingkah laku binatang, baik di televisi maupun secara langsung. Jika aku sedang liburan, maka aku pergi mengajak serta keluarga ke kebun binatang. Disana aku bisa menikmati tingkah laku binatang dengan berbagai karakter. Ada yang kecil lucu, seperti kelinci, hamster, ikan-ikan kecil dan lainnya. Ada yang tinggi besar, seperti banteng, sapi, kuda, gajah dan lainnya. Ada yang buas, seperti ular, ikan piranha, macan tutul, singa dan lainnya.
Dari berbagai macam karakter binatang-binatang itu, aku sangat tertarik pada dua karakter umum dari binatang-binatang itu, yaitu ada yang buas dan ada yang jinak. Yang buas biasanya mereka suka makan daging atau sering disebut karnivora, dengan ciri-ciri gigi-gigi, taring serta kuku yang tajam. Semuanya ini dirancang oleh Alam agar dia bisa memangsa hewan lainnya untuk menjaga agar populasi herbivora tidak terlalu banyak sehingga ketersediaan makanan yang disediakan oleh Alam mencukupi. Disamping hewan buas, ada pula hewan yang jinak atau sering disebut herbivora, yaitu hewan pemakan tumbuh-tumbuhan. Mereka umumnya memiliki ciri-ciri berupa gigi-gigi serta kuku-kuku yang tidak tajam.
Sahabatku, dari ciri-ciri binatang ini, aku berusaha memahami serta belajar dari Alam, kemudian memetik hikmah yang berguna bagi kita. Ketika aku memperhatikan diriku sendiri sebagai manusia, aku memiliki ciri-ciri fisik seperti kuku-kuku kaki serta tanganku tidak tajam, kemudian gigi-gigi serta taringkupun tidak tajam, sehingga aku berkesimpulan bahwa manusia sebenarnya adalah mahluk yang dirancang oleh Alam bukan untuk membunuh mahluk lainnya. Dengan ciri-ciri fisik seperti ini, serta dilengkapi dengan akal budi, maka sudah sepatutnya kita menyadari kehendak Alam ini, bahwa kita kita bukanlah mahluk yang kejam, bukan pula mahluk yang jahat, yang suka menyakiti mahluk lainnya. Kodrat Alam ini sebenarnya tidak bisa kita bantah dan apabila melanggar kodrat ini dengan selalu berbuat kejam, anarkis, merusak serta menyakiti mahluk lainnya di Muka Bumi ini, maka sudah pasti penderitaan demi penderitaan akan selalu mengikuti kehidupan kita, bagaikan bayangan yang tak pernah meninggalkan bendanya. Tidak ada tempat untuk menghindari ataupun sembunyi dari akibat perbuatan buruk, oleh karena itu marilah kita selalu berbuat kasih karena manusia sebenarnya adalah mahluk kasih. Semoga semua mahluk hidup berbahagia, Om Shanti Shanti Shanti Om.
Minggu, 13 Maret 2016
Menebar Kasih
Om Siwa Buddhaya Namah,
Sahabatku yang terkasih, ketika kita sedang berada diperjalanan, kita menginginkan agar cuaca baik, cerah, sejuk, sehingga perjalanan kita menjadi lancar. Kita menjadi senang dan nyaman dalam perjalanan, ketika cuaca cerah, angin berhembus sejuk, karena dengan demikian kita dapat menikmati perjalanan itu. Apalagi jika kita melintasi pegunungan yang hijau, dengan pepohonan yang tumbuh subur disepanjang perjalanan, semuanya kita nikmati dalam suasana yang indah.
Segala kenyamanan serta kenikmatan yang kita rasakan, biasanya kita lewatkan begitu saja seiring berjalannya waktu, karena semuanya itu dapat kita nikmati secara gratis, dengan kata lain, kita tidak perlu mengeluarkan uang ataupun membayar atas kenikmatan itu. Matahari yang bersinar cerah menghangatkan, angin yang berhembus lembut menyejukkan, suara deburan ombak yang indah, pohon-pohonan serta kicau burung yang merdu, semuanya itu dapat kita nikmati secara gratis. Namun sahabatku, pernahkah kita merenungkan sejenak, atas perbuatan siapa, sehingga kita dapat menikmati keindahan ini ? Kenapa semua keindahan ini diberikan kepada kita secara gratis ?
Sahabatku, jika kita merenungkan semuanya ini, maka kita akan mendapatkan jawaban-jawaban yang logis, karena semuanya ini terjadi atas perbuatan Alam dan ini semuanya diberikan kepada kita karena Alam sangat mengasihi kita dan atas kasih ini Beliau menebarkan semua kenikmatan-kenikmatan yang Alami yang memberikan kenyamanan sekaligus kedamaian kepada semua mahluk hidup dimuka Bumi ini.
Disamping itu atas kasih beliau yang besar ini, Beliau juga memberikan pendidikan kepada kita semua agar kita selalu ingat bahwa kita adalah bagian dari Alam dan sudah seyogyanya pula kita mengikuti jejak beliau untuk menebar kasih dimuka Bumi ini. Ketika kita jauh dari Alam serta ketika perbuatan kita jauh dari kasih dengan mengsploitasi Alam beserta mahluk hidup lainnya dengan penuh keserakahan untuk mengikuti keinginan-keinginan serta hawa nafsu lainnya, maka Kasih Alam akan menegur kita dengan ketidaknyamanan yang kita rasakan, seperti cuaca panas di perkotaan ketika tidak ada tumbuh-tumbuhan, banjir ketika pohon-pohon digunung ditebangi, pantai yang tidak indah karena kotor dipenuhi sampah serta semua ketidaknyamanan ini adalah karena Kasih Alam yang sangat mulia untuk menyadarkan kita agar kita selalu dekat dengan Beliau dan kembali kejalan benar, mengasihi Alam beserta semua mahluk hidup dimuka Bumi ini, agar kedamaian selalu menyertai kehidupan ini.
Semoga kita dapat memahami Kasih Alam ini serta dapat mengikuti jejak Beliau untuk selalu menebar Kasih dimuka Bumi ini. Semoga semua mahluk hidup berbahagia, Om Shanti Shanti Shanti Om.
Minggu, 06 Maret 2016
Keseimbangan
Om Siwa Buddhaya Namah,
Sahabatku yang terkasih, akhir-akhir ini cuaca buruk sering melanda didaerahku. Hujan deras disertai dengan angin kencang membuat banyak pohon-pohonan baik yang besar maupun yang kecil tumbang. Demikian juga banyak tiang-tiang dan bahkan ada juga rumah yang roboh. Sungguh sebuah peristiwa yang memprihatinkan kita semua dan semoga badai ini cepat berlalu.
Banyak faktor yang menyebabkan kejadian ini dan secara teknis semuanya dapat dijelaskan. Namun secara umum aku dapat menyimpulkan bahwa peristiwa itu dapat terjadi karena kurang adanya keseimbangan. Pohon-pohonan, baik yang besar maupun yang kecil, apabila sudah seimbang maka dia tidak akan tumbang ketika diterpa badai. Demikian juga dengan tiang-tiang, pagar, rumah maupun bangunan lainnya juga tidak akan roboh ketika diterpa badai apabila dia dalam keadaan seimbang. Demikian juga halnya dengan benda-benda lain yang ada didunia ini, semuanya memerlukan keseimbangan.
Keseimbangan ini sangat perlu kita perhatikan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak kita inginkan. Sebelum mengerjakan sesuatu, apapun itu bentuknya, hendaknya dipikirkan dahulu secara matang mengenai aspek-aspek keseimbangannya, setelah itu barulah kita mulai mengerjakannya.
Keseimbangan ini akan dapat kita pahami apabila kita memiliki kebijaksanaan. Dengan kebijaksanaan kita akan memiliki kesabaran didalam bertindak, tidak terburu-buru ataupun hanya memikirkan keuntungan materi saja, melainkan juga memikirkan dampak-dampak yang mungkin ditimbulkan dari tindakan-tindakan yang kita lakukan. Alam selalu berada dalam keseimbangan, Bumi berputar pada porosnya kemudian bersama-sama Planet lainnya berputar mengelilingi Matahari, semuanya itu bergerak dalam keseimbangan dan dampak dari gerak Alam ini adalah kenyamanan yang kita rasakan ketika kita berada dimuka Bumi ini. Udara yang segar, air yang sejuk, api yang menghangatkan, makanan yang sehat, cuaca yang nyaman serta kenyamanan-kenyamanan lainnya , semuanya ini adalah akibat dari keseimbangan Alam Semesta.
Apabila kita sebagai manusia bertindak diluar keseimbangan ini, maka akan terjadi ketidak seimbangan dan ketidak seimbangan ini akan membuat Alam tidak nyaman. Akibat dari ketidak nyamanan Alam ini, maka Alam akan bergerak mencari keseimbangannya sendiri. Akibat dari pergerakan Alam ini adalah hal-hal yang tidak menyenangkan bagi kita, yaitu berupa bencana-bencana Alam, baik yang besar maupun yang kecil, semuanya itu sangat merugikan kehidupan manusia.
Oleh karena itu sahabatku yang terkasih, hendaknya kita pikirkan dahulu sebelum melakukan segala sesuatu tindakan agar keseimbangan tetap terjaga, baik didalam maupun diluar diri kita. Semoga keseimbangan lahir maupun batin selalu menyertai diri kita semua, semoga semua mahluk hidup berbahagia, Om Shanti Shanti Shanti Om.
Selasa, 23 Februari 2016
Pelayan Masyarakat
Om Siwa Buddhaya Namah,
Sahabatku yang terkasih, ketika kita melihat seorang pelayan yang melayani
majikannya, kita mungkin tidak tertarik melihat hal itu. Kalau kita tanyakan
mereka, tidak seorangpun dari kita yang mempunyai cita-cita menjadi pelayan.
Beda halnya ketika kita melihat seorang Bos ataupun seorang Pemimpin yang
selalu dihormati oleh orang-orang serta selalu dilayani dengan baik, kita
menjadi tertarik akan hal itu dan ingin suatu saat menjadi orang seperti itu,
gagah, berwibawa dan selalu dilayani dengan baik. Kita selalu ingin dilayani
dengan baik dan jarang dari kita yang mau melayani dengan baik. Padahal kalau
kita teliti dengan seksama antara melayani dan dilayani kedua hal itu sangatlah
berhubungan satu dengan yang lainnya.
Seorang pemimpin yang baik sebenarnya adalah seorang pelayan yang baik.
Sebagaimana seorang pelayan yang selalu berusaha melayani majikannya dengan
baik, demikian juga halnya dengan seorang pemimpin, dia melayani majikannya
dengan baik. Majikan seorang pemimpin adalah masyarakat yang dipimpinnya. Apa
yang menjadi kebutuhan masyarakat agar menjadi nyaman, itulah hendaknya yang
selalu berusaha untuk dipenuhi oleh seorang pemimpin. Dengan terpenuhinya
segala kebutuhan masyarakat, maka
masyarakat akan menjadi nyaman, dan dengan kenyamanan ini maka masyarakat akan
merasa senang. Suasana yang baik ini, akan membuat masyarakat sangat
menghormati pemimpinnya dan merasa patut untuk melayaninya dengan baik.
Suasana yang harmonis ini adalah bagaikan simbiosis mutualisme, yaitu
keterikatan yang saling menguntungkan satu sama lainnya. Sebagaimana sering
kita saksikan betapa masyarakat sangat berduka ketika ditinggalkan oleh seorang
pemimpin besar, demikianlah sebenarnya keterikatan yang sangat kuat terjalin
antara seorang pemimpin dengan masyarakat yang dipimpinnya, ketika seorang
pemimpin mau melayani masyarakat yang dipimpinnya dengan sepenuh hati, bagaikan
melayani seorang kekasih yang sangat dicintainya.
Demikianlah sahabatku yang terkasih, keindahan yang tercipta ketika seorang
pemimpin memahami bahwa dirinya sesungguhnya adalah seorang pelayan, semoga suasana
yang harmonis ini selalu terjalin didalam kehidupan kita semua, semoga semua
mahluk hidup berbahagia, Om Shanti Shanti Shanti Om.
Senin, 25 Januari 2016
Membuka Tabir Gelap
Om Siwa Buddhaya Namah,
" Tabir gelap yang dulu hinggap, lambat laun mulai terungkap, labil tawamu tak pasti tangismu, jelas membuat aku sangat ingin mencari, apa yang tersembunyi dibalik manis senyumu, apa yang tersembunyi dibalik bening dua matamu ".
Sahabatku yang terkasih, meminjam kata-kata dari penyanyi Iwan Falls, aku ingin memetik serangkaian makna yang tersirat didalamnya, sesuai dengan pemahamanku. Dari keindahan tembang yang dinyanyikan, dengan kata-kata yang puitis, akan mampu membangkitkan perasaan hingga rasa yang terdalam, sesuai dengan tingkat kepekaan yang dimiliki oleh tiap-tiap orang. Semakin sering kita mengasah perasaan kita, maka semakin peka hati kita untuk menikmati keindahan-keindahan serta menangkap serangkaian makna yang tersirat didalamnya, untuk dapat kita pergunakan didalam kehidupan ini, agar kita menjadi lebih sabar, lebih damai dan lebih bijaksana.
Sahabatku, tabir gelap sebenarnya hanyalah bersifat sementara, bagaikan awan hitam yang menyelimuti langit biru. Awan itu datang karena kehendak Alam, karena kondisi Alam, kemudian dia bertahan untuk sesaat hingga turun hujan, ataupun dia pergi dengan tanpa meninggalkan hujan. Semuanya itu terjadi, dia datang kemudian berlalu. Sebenarnya tidak ada masalah dalam hal ini, namun ini akan menjadi masalah apabila awan hitam itu masuk kedalam pikiran kita hingga hati kita turut menjadi gelap.
Apabila gelapnya hati ini tidak kita bersihkan, maka akan bisa menimbulkan sakit hati. Hati yang sakit adalah kelemahan yang dengan mudah dapat dipengaruhi oleh kebencian, keserakahan, iri hati serta kegelapan hati. Kita semua tidak menginginkan hal terjadinya hal-hal buruk, seperti membunuh, membakar, meracun, menghancurkan, merusak serta hal-hal lainnya yang diluar tindakan manusiawi. Hal ini sangat merugikan, baik yang melakukan maupun yang menjadi korban serta semua orang. Kedamaian akan berubah menjadi ketakutan serta keresahan.
Sahabatku, kenapa hal ini bisa terjadi, yaitu karena kurang pemahaman kita tentang hidup dan kehidupan ini. Hidup ini sebenarnya berawal dari Kasih, kemudian berlangsung dalam Kasih serta berakhir dalam Kasih pula. Sebenarnya tidak ada celah untuk hal-hal lainnya bisa masuk apabila kita mau memahami hal ini. Jika hidup ini berdasarkan kebencian, bagaimana mungkin kehidupan ini dapat berlangsung hingga saat ini. Misalnya, apabila Ibu kita membenci kita sejak kecil kemudian membunuh kita, bagaimana mungkin kita dapat tumbuh dewasa serta mengenal dunia ini ? Demikian juga dengan Alam, apabila membenci kita, bagaimana mungkin kita dapat menghirup udara dipagi hari, menikmati makanan, air, kopi, susu dan lain-lainnya ? Semuanya itu karena Kasih. Alam sangat mengasihi kita semua, tanpa pilih kasih, bagaikan Ibu yang mengasihi anak-anaknya.
Kita telah menerima Anugerah itu sejak kecil, oleh karena itu hendaknya hal ini tidak dilupakan, selau diingat, dirasakan, kita tumbuh dan berkembang karena Alam dan kehidupan ini berlangsung karena Kehendak serta Kasih yang tak terhingga dari Alam. Oleh karena itu sudah sepatutnya kita bersyukur serta bertindak dalam Kasih Tuhan, Kasih Semesta Alam, untuk kebahagiaan semua orang.
Semoga tabir gelap yang dulu pernah hinggap dihati kita, lambat laun mulai terungkap, sehingga senyum tawa indah, seindah manisnya Kasih yang bersemayam dihati kita semua, semoga semua mahluk hidup berbahagia, Om Shanti Shanti Shanti Om.
Minggu, 24 Januari 2016
Kesederhanaan adalah Mahkota Keindahan
Om Siwa
Buddhaya Namah,
Sahabatku yang terkasih, sebagian besar orang suka dengan kemewahan, karena dengan kemewahan kita dapat menunjukkan bahwa diri kita lebih baik dari pada orang lain. Mobil mewah, rumah mewah, pakaian mewah, perhiasan mewah serta semua kemewahan lainnya akan membuat kita bangga dan percaya diri untuk tampil didepan semua orang. Sering kita lihat artis maupun aktor terkenal tampil dengan segala kemewahannya sehingga dapat memukau para penggemarnya. Setiap kemewahan identik dengan kemeriahan, seperti kemeriahan pesta, kemeriahan pertunjukkan dan lain-lainnya semuanya itu untuk menunjukkan kepada dunia luar bahwa kita adalah orang yang hebat.
Sahabatku yang terkasih, sebagian besar orang suka dengan kemewahan, karena dengan kemewahan kita dapat menunjukkan bahwa diri kita lebih baik dari pada orang lain. Mobil mewah, rumah mewah, pakaian mewah, perhiasan mewah serta semua kemewahan lainnya akan membuat kita bangga dan percaya diri untuk tampil didepan semua orang. Sering kita lihat artis maupun aktor terkenal tampil dengan segala kemewahannya sehingga dapat memukau para penggemarnya. Setiap kemewahan identik dengan kemeriahan, seperti kemeriahan pesta, kemeriahan pertunjukkan dan lain-lainnya semuanya itu untuk menunjukkan kepada dunia luar bahwa kita adalah orang yang hebat.
Lawan dari
kemewahan adalah kesederhanaan. Kesederhanaan tidak perlu menunjukkan diri
keluar, karena apabila itu ditampilkan kedunia luar dia tidak akan menarik
karena semuanya biasa-biasa saja. Orang yang sederhana penampilannya tidak jauh
beda dengan orang-orang pada umumnya. Dia berbaur ditengah-tengah masyarakat
dengan tanpa perhiasan yang berlebihan, karena bagi orang-orang yang sederhana,
kesederhanaan itulah mahkotanya, senyuman serta ketulusan adalah perhiasannya.
Dia tidak perlu perhiasan lainnya karena keindahann itu sudah ada didalam
hatinya, dia terpancar serta memancar keluar berkilauan bagaikan perhiasan yang
mewah. Dia sudah merasa cukup dengan perhiasan itu, tidak ada yang perlu
dihiasi lagi, tidak ada yang perlu dia tampilkan keluar kecuali kebajikan-kebajikan
sebagi cerminan keindahan jiwanya.
Jika keadaan
didalam sudah demikian indahnya, apalah perlunya menampilkan kemewahan duniawi.
Kemewahan duniawi hanyalah diperlukan untuk menutupi keadaan didalam yang tidak
indah, gersang dan hampa, semua itu hanya ilusi, hanya bayangan yang bagaikan
fatamorgana, bukanlah kemewahan yang sesungguhnya.
Sahabatku, aku sebenarnya
juga mengagumi kemewahan duniawi, namun hendaknya ada keseimbangan apa yang ada
diluar dengan apa yang ada didalam diri kita, sehingga apa yang kita tampilkan
itu benar-benar merupakan cerminan diri kita yang didalam, benar-benar
merupakan jati diri kita.
Semoga
kesuksesan selalu menyertai setiap langkah didalam kehidupan kita, semoga semua
mahluk hidup berbahagia, Om Shanti Shanti Shanti Om.
Langganan:
Postingan (Atom)