Selasa, 29 Desember 2015

Benih ( Bagian kedua )


Om Siwa Buddhaya Namah,

Tatkala Sang Surya mulai merekah di ufuk timur, pertanda pagi sudah datang, benih-benih kehidupan mulai menampakkan keceriaan. Ayam-ayam jantan yang berkokok, burung-burung yang berkicau merdu, dedaunan yang cerah berseri, bunga-bunga mekar bersemi serta hati yang mulai merindukan kuncup-kuncup mekar, begitu indah dan lucu, bagaikan anak-anak kecil yang bermain-main, berlari-lari, menari-nari penuh dengan canda tawa dan keceriaan. 
Begitu polos wajah anak-anak itu, begitu lepas keceriaan mereka, tanpa beban, tanpa kepura-puraan. Mereka tersenyum, tertawa dari hati dan itu betul-betul mereka nikmati. Benih-benih kebahagiaan dan kedamaian sebenarnya sudah ada sejak kita masih kecil, namun seiring berjalannya waktu, semua itu semakin memudar dan bahkan hampir tak terlihat sama sekali, sehingga yang muncul kepermukaan hanyalah wajah-wajah yang seram, tegang dan menakutkan. 
Anak-anak sangat takut akan hal ini, mereka amat merindukan belaian kasih sayang yang tulus murni, yang muncul dari hati. Kita mesti perhatikan keinginan mereka, kita mesti belajar dari mereka dan berusaha membasuh wajah kita dari debu-debu jalanan yang kotor, hingga menjadi bersih, indah dan menyenangkan. Kuncup-kuncup bunga yang indah akan tumbuh bersemi, seiring berseminya keceriaan mereka, anak-anak kita yang tercinta, benih-benih cinta, benih-benih kebahagiaan. 
Semoga dengan berseminya benih-benih cinta, bersemi pula kuncup-kuncup mekar, membuat hati kita semakin bahagia, semakin dekat dengan cinta, semoga kedamaian dan kebahagiaan selalu menyertai keharmonisan kita bersama orang-orang tercinta, semoga semua mahluk hidup berbahagia, Om Shanti Shanti Shanti Om. 

Kamis, 17 Desember 2015

Benih ( Bagian Pertama )

 Image result for Benih



Om Siwa Buddhaya Namah,

Sahabatku yang terkasih, kita pasti pernah membeli buah-buahan, seperti mangga, semangka, pepaya, rambutan dan lain-lainnya, kemudian kita menyantap buah-buahan itu dengan nikmat karena rasanya yang lezat menyegarkan. Dengan sering makan buah-buahan, tubuh akan menjadi sehat dan bugar. Biasanya setelah selesai makan buah-buahan, biji yang tersisa kita buang karena tidak bisa dimakan. Pada biji yang terbuang tersebut terkandung benih tanaman, yang kalau kita tanam dan rawat dengan baik akan bisa menghasilkan buah-buahan yang tak terhingga jumlahnya. 
Banyak alasan kita, kenapa biji-biji itu dibuang, seperti misalnya tidak ada waktu untuk mengurusnya, tidak senang, tidak punya lahan untuk menanamnya atau lebih baik melakukan pekerjaan lainnya yang bisa lebih cepat menghasilkan uang, kemudian dengan uang tersebut kita dengan mudah dapat membeli buah-buahan, jadi tidak usah repot-repot menanam, memelihara serta menunggu lama untuk mendapatkan buah.
Semua jawaban itu logis dan aku bisa menerimanya, namun disini aku mencoba untuk mengajak kita belajar dari Alam, kemudian berusaha memetik hikmahnya untuk dapat kita pergunakan dengan baik didalam kehidupan ini. Alam tidak pernah menolak setiap benih yang datang padanya. Setiap biji yang jatuh ketanah, pasti akan ditumbuhkannya hingga menjadi pohon yang besar. Kenapa ini dilakukan oleh Alam, karena Alam punya kesadaran, Dia tahu bahwa Bumi ini memerlukan pohon-pohonan guna menghasilkan oksigen, untuk melindungi Bumi dengan atmosfirnya. Dia peduli dan dengan kepeduliannya tersebut Dia berbuat dan terus berbuat sampai saat ini. 
Cobalah kita menanam benih, pasti Alam akan berusaha untuk menumbuhkannya. Demikian besar perhatian Alam terhadap tanaman, bagaimana dengan kita manusia yang merupakan bagian dari Alam, sudahkah kita menyisihkan sedikit saja waktu untuk menanam ataupun merawat tanaman ? Dengan menanam benih serta merawatnya hingga tumbuh besar akan membuat Alam menjadi senang karena perhatian kita padanya. 
Alam tersenyum, hatipun gembira, damai dalam Kasih Alam, belajar dan kembali pada Alam. Kita peduli pada Alam karena kita adalah bagian dari Alam," Jika Alam bersedih maka hatipun berduka, jika Alam gembira maka hatipun bahagia", semoga Kasih Alam Semesta selalu menyertai kita semua, semoga semua mahluk hidup berbahagia, Om Shanti Shanti Shanti Om. 

Selasa, 15 Desember 2015

Untaian Emas Permata



        Image result for untaian emas permata


  
Om Siwa Buddhaya Namah,
 

Sahabatku yang terkasih, siapa yang tidak suka dengan untaian emas permata, sebuah benda yang sangat indah serta memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi. Aku juga menyukainya, tetapi aku tidak memilikinya. Aku adalah insan yang tak punya untaian emas permata, namun diriku berusaha bangkit untuk menyadari lamunan, bahwa tidak setiap orang bisa memiliki emas permata, tetapi setiap orang bisa memiliki cinta. Pujangga mengatakan bahwa cinta itu indah, suci dan mulia, bahkan melebihi keindahan emas permata. Oleh karena itu aku yakinkan langkah menyusuri jalur-jalur cinta, untuk mendapatkan kemuliaan yang amat indah, yang melebihi keindahan emas permata.

Untaian emas permata sangat menarik hatiku, namun itu bukanlah milikku. Untaian cinta dan kasih sayang adalah milikku, aku bersyukur dan berusaha merangkainya menjadi untaian yang indah, suci dan mulia, untuk menghiasi hatiku agar dia tersenyum penuh dengan kedamaian dan kebahagiaan. Aku kini damai dan bahagia dalam keindahan untaian cinta dan kasih sayang.

Semoga keindahan ini dapat menghiasi hati kita semua, semoga semua mahluk hidup berbahagia, Om Shanti Shanti Shanti Om.


Kamis, 10 Desember 2015

Pemenang yang Sejati


Om Siwa Buddhaya Namah,

Sahabatku yang terkasih, kemarin adalah hari yang luar biasa bagi kemajuan demokrasi di Indonesia, dimana ada pemilihan kepala daerah serentak dibeberapa daerah di Indonesia. Beberapa calon kepala daerah berkompetisi, tampil untuk menarik simpati rakyat, karena rakyat memiliki hak penuh untuk menentukan kepala daerahnya masing-masing. Kedaulatan tertinggi ada ditangan rakyat.
Sudah barang tentu didalam suatu kompetisi ada pihak yang menang dan ada pihak yang kalah. Pihak yang kalah sudah tentu tidak menjadi kepala daerah dan kembali menjadi rakyat biasa, sedangkan pihak yang menang akan mendapat mandat rakyat untuk memimpin daerahnya. Walaupun dia menang dalam perolehan suara, namun hendaknya tidak merayakan secara berlebihan, karena kemenangan ini barulah tahap awal, karena masih banyak hal yang mesti dikerjakan untuk mengemban amanah rakyat. Kemenangan yang sesungguhnya baru akan terwujud apabila apabila rakyat sudah merasa senang, merasa nyaman berada dibawah naungan seorang pemimpin. Kemenangan rakyat adalah kemenangan seorang pemimpin adalah kemenangan suara hati, yaitu menyatunya hati seorang pemimpin dengan rakyat yang dipimpinnya. Keluhan rakyat akan terdengar dengan jelas oleh seorang pemimpin yang benar-benar telah menang dengan sesungguhnya. Langkah-langkah yang kongkrit sudah pasti dengan cepat dan efektif akan dilakukan oleh seorang pemimpin guna menanggapi keluhan rakyat. Dia akan fokus bekerja, bergerak guna mengatasi penderitaan rakyat, sehingga dengan nyata pula rakyat bisa merasakan bebannya akan berkurang sedikit demi sedikit, hingga akhirnya betul-betul terjadi keseimbangan. Inilah yang disebut kemenangan yang sejati, yaitu kedaulatan rakyat yang sejati. 
Sebagaimana kata-kata bijak yang berbunyi," Dia yang mengalahkan ribuan musuh bukanlah disebut pemenang yang sejati, tetapi dia yang telah mengalahkan dirinya sendiri, dialah sebenarnya pemenang yang sejati ". Demikianlah sahabatku, semoga pemimpin yang menang benar-benar menjadi pemenang yang sejati, semoga Alam memberkatinya, semoga semua mahluk hidup berbahagia, Om Shanti Shanti Shanti Om. 


Kamis, 03 Desember 2015

Kecerdasan Emosional


Om Siwa Buddhaya Namah,

Sahabatku yang terkasih, kecerdasan adalah Anugerah Tuhan kepada manusia agar dia mampu untuk berbuat yang lebih baik. Kecerdasan tidak tumbuh begitu saja didalam diri manusia, namun dia memerlukan daya upaya untuk memunculkannya. Kecerdasan yang ada pada diri manusia dapat diibaratkan seperti minyak yang terdapat pada buah kelapa. Daya upaya yang tepat sangatlah diperlukan untuk mengeluarkan minyak yang terdapat pada buah kelapa itu, demikian pula dengan kecerdasan yang ada pada diri manusia. Pendidikan yang tepat adalah upaya manusia untuk mengeluarkan ataupun memunculkan kecerdasan yang ada pada diri manusia. 
Kecerdasan akan bisa melatih emosional manusia untuk lebih bisa terkendali hingga menjadi stabil. Emosional yang stabil atau bisa juga disebut kecerdasan emosional akan bisa terwujud apabila manusia itu memiliki kemampuan intelektual dan spiritual. Apabila salah satu dari kemampuan ini tidak dimiliki oleh manusia, maka akan sangat sulit untuk mewujudkan kecerdasan emosional. Ibarat diri manusia itu sendiri, intelektual itu seperti mata yang mampu memandang jauh kedepan, sedangkan kecerdasan spiritual itu ibarat telinga yang mampu memandang jauh kedalam. Untuk bisa melangkah atau berjalan dengan seimbang, kita harus sehat dan memiliki kemampuan intelektual dan spiritual. Orang yang buta sangat sulit untuk bisa berjalan secara optimal, demikian pula dengan orang yang tuli, oleh sebab itu, melatih diri dalam keseimbangan antara intelektual dan spiritual adalah upaya pendidikan yang tepat guna mewujudkan kecerdasan emosional. Ibarat pepatah tua yang berbunyi," Berburu kepadang datar, dapat rusa belang kaki, berguru kepalang ajar bagai bunga kembang tak jadi ", oleh sebab itu sahabatku, marilah kita bersama-sama belajar, belajar dan terus belajar guna mewujudkan kedamaian didalam dan diluar diri kita. Semoga semua mahluk hidup berbahagia, Om Shanti Shanti Shanti Om.   

 

Sabtu, 28 November 2015

Menjinakkan Gajah

 

Om Siwa Buddhaya Namah,

Sahabatku yang terkasih, gajah adalah binatang yang sangat besar dan kuat. Habitat alaminya adalah ditengah hutan belantara. Dia bergerak bebas, liar di hutan yang sangat luas. Namun apa yang terjadi jika hutan tersebut dirambah manusia, dijadikan tempat pemukiman dan perladangan. Gajah-gajah tersebut semakin terdesak, dia menjadi liar menyerang dan merusak ladang serta pemukiman penduduk.
Sahabatku, manusia adalah mahluk yang dilengkapi dengan akal budi, dengan kecerdikannya, dia berusaha untuk memanfaatkan gajah-gajah tersebut dengan cara menjinakkannya. Dengan bantuan gajah-gajah yang telah jinak, mereka berusaha menangkap satu-persatu gajah-gajah liar tersebut, kemudian melatihnya dengan keras dan disiplin, sehingga lambat laun gajah-gajah liar tersebut berubah menjadi jinak. Dengan demikian gajah-gajah yang telah jinak menjadi hewan peliharaan yang sangat berguna bagi manusia.
Gajah memiliki kelebihan pada kekuatan tubuhnya, apabila terkendali dengan baik, bisa bermanfaat bagi kehidupan kita. Bagaimana dengan manusia, dimana letak kekuatannya, sudahkah terkendali dengan baik ? Manusia adalah mahluk ciptaan Tuhan yang amat mulia, walaupun badan fisiknya lemah dibandingkan dengan mahluk lainnya, seperti singa, ular boa, banteng dan mahluk lainnya yang memiliki kekuatan fisik, namun dibalik semua itu, manusia adalah mahluk yang tiada bandingnya, karena dilengkapi dengan kekuatan yang tidak nampak dengan kasat mata, namun didalamnya tersimpan kedahsyatan yang luar biasa yang tak tertandingi oleh mahluk lainnya, yaitu kekuatan pikiran.
Ya, pikiran adalah kekuatan manusia, dia akan berguna apabila terkendali dengan baik, namun apabila tidak terkendali dengan baik, dia akan menjadi sangat berbahaya, bahkan jauh lebih berbahaya daripada mahluk liar lainnya, dia tidak hanya merusak pemukiman serta ladang, melainkan bisa menghancurkan dunia. Sungguh merupakan hal yang sangat berbahaya dan mengerikan. Tetapi sebalikknya apabila pikiran manusia terkendali dengan baik, akan bisa membuat kedamaian serta kebahagiaan semua mahluk hidup dimuka bumi ini.
Demikian mulianya potensi yang diberikan oleh Tuhan kepada manusia, haruskah kita mengabaikannya ? Sudahkah pikiran manusia saat ini terkendali dengan baik ? Jawabannya bisa kita lihat didalam kehidupan manusia manusia saat ini. Sudahkah umat manusia dimuka bumi ini damai dan bahagia ? Sudahkah peperangan serta pertikaian berhenti dimuka bumi ini ? Sudahkah jerit tangis ketakutan serta kelaparan berhenti ?
Tentunya menjadi tugas kita semua sebagai umat manusia untuk menjawab semua pertanyaan-pertanyaan ini, dengan mulai saat ini juga untuk berbenah serta merubah pola pikir kita dari materialistik, yang suka mencari keuntungan pribadi maupun kelompok tanpa memperhatikan keseimbangan alam serta lingkungan disekitarnya. Kita hendaknya mulai mencari kebahagiaan holistik, yaitu kebahagiaan yang menyeluruh, baik material maupun spiritual. Kebahagiaan bersama, dengan membantu meringankan beban sesama akan membuat kita bahagia, baik material maupun spiritual, keseimbangan antara lahir dan batin. 
Bumi berputar pada porosnya, kemudian bersama-sama planet lain berputar mengelilingi matahari, semuanya bergerak dalam keseimbangan dan kedamaian. Semoga kekuatan alam semesta ini, mampu memberikan inspirasi bagi kita semua untuk mewujudkan perdamaian dimuka bumi ini. Sebagaimana pepatah tua berbunyi," Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan kebajikan dan nama harum ".
Sahabatku yang terkasih, hidup ini hanya sementara, haruskah kita menyia-nyiakannya, semoga hidup kita menjadi lebih terarah dan bermakna. Semoga semua mahluk hidup berbahagia, semoga damai senantiasa, Om Shanti Shanti Shanti Om.     

Sabtu, 07 November 2015

Perjalanan



Om Siwa Buddhaya Namah,

Sahabatku yang terkasih, hidup ini adalah sebuah perjalanan. Ciri-ciri dari perjalanan adalah adanya pergerakan dan akibat dari pergerakan adalah perubahan. Setiap langkah yang kita jalani, setiap waktu yang kita lewati, tentu kita akan menyaksikan ataupun mengalami perubahan-perubahan itu. Dari lahir kemudian tumbuh dewasa, menjadi tua dan akhirnya mati adalah perubahan yang tidak bisa kita hindari. Setiap mahluk hidup didunia ini pasti akan mengalami hal tersebut, karena mereka semua berada dalam perjalanan. 
Setiap perjalanan tentu ada tujuan, misalnya kita ingin pergi ke Jakarta. Dengan dorongan keinginan tersebut kita melakukan perjalanan, misalnya dengan pesawat udara, hingga akhirnya kita sampai ke tujuan, yaitu Jakarta. 
Kehidupan kita didunia ini juga demikian, namun perbedaannya adalah kita lahir kedunia ini bukan karena keinginan kita, namun kita terlahir dan melakukan perjalanan didunia ini.
Kemudian muncul sebuah pertanyaan, atas keinginan siapa kita lahir kedunia ini ? Kita terlahir kedunia ini memang bukan atas keinginan kita sendiri, melainkan ada sesuatu kekuatan yang mendorong kita hingga kita terlahir kedunia ini.
Kita terlahir kedunia ini atas dorongan kekuatan itu, kemudian kita melakukan perjalanan didunia ini, namun sebagian besar dari kita berjalan mengikuti keinginan sendiri. Kita kurang menyadari akan adanya energi yang murni, yang Maha Kasih, Maha Dahsyat dan Maha Sempurna yang berusaha mengendalikan perjalanan kita kearah yang benar.
Sadar maupun tidak, kita semua bergerak mengikuti energi spiritual ini dan apabila kita bergerak diluar kehendak ataupun diluar pergerakan energi ini, maka penderitaan sudah pasti akan mengikuti kita. Sebagai contoh, misalnya apabila kita suka berbuat baik, membantu orang lain, membantu sesama dengan penuh keikhlasan serta kasih sayang, maka kita akan disenangi oleh banyak orang dan kita akan hidup dalam kedamaian dan kebahagiaan. Sebaliknya, apabila kita suka berbuat yang buruk, misalnya suka berbuat onar, selalu menyusahkan orang lain, maka kita akan dibenci oleh banyak orang dan hidup kita akan selalu dihantui oleh kegelisahan dan penderitaan.
Sahabatku, alam berkehendak agar kita selalu belajar serta dekat dengannya, bergerak dalam kasih semesta, mengikuti irama alam agar terpelihara suasana harmonis antara manusia dengan alam, dengan semua mahluk hidup, sehingga tercipta kerukunan hidup.
Hidup ini adalah sebuah perjalanan dalam suka maupun duka, namun semua itu hendaknya disadari sebagai proses pebelajaran bagi kita, agar kita mengerti dan sadar akan harkat dan martabat kita sebagai manusia adalah mahluk yang suci murni dan perjalanan ini adalah perjalanan menuju tanah suci. Oleh karena itu sucikanlah hati dan pikiran ini, serta sucikanlah tanah tempat kita berpijak dengan cinta serta kasih sayang, sehingga setiap langkah didalam perjalanan kita menjadi menyenangkan, penuh dengan kenangan indah yang tak terlupakan.
Semoga perjalanan kita menjadi perjalanan yang menyenangkan, semoga semua mahluk hidup berbahagia, Om Shanti Shanti Shanti Om.  
    

Kamis, 22 Oktober 2015

Mendut



Om Siwa Buddhaya Namah,

Sahabatku yang terkasih, teringat aku akan kekuatan serta kejayaan kebajikan dimasa silam, ketika aku menginjakkan kaki di Candi Mendut serta menyaksikan Arca Buddha dari batu alam yang cukup besar dalam sikap Dharma Cakra yaitu Pemutaran Roda Dharma dengan didampingi oleh dua Bodhisatwa. 
Kekuatan Dharma yang berputar begitu terasa dengan Aura Kesucian Kasih Tuhan tatkala kutundukkan kepala kehadapan Kaki Padma-Nya yang Agung, Suci dan Mulia. Kasih ini amat mulia, tulus serta murni hingga tak tertahankan lagi menetes air mata karena rasa terharu akan Kebesaran serta Keagungan-Nya.
Semoga Keagungan Roda Dharma kembali berputar sehingga dapat membangkitkan kekuatan, menggetarkan cahaya langit, cahaya Illahi yang dapat menerangi Dunia ini dari keterpurukan moral menuju kebangkitan kasih sayang, kebangkitan kekuatan Sang Hati, menuju keseimbangan kemajuan antara material dan spiritual, sehingga terwujud peradaban Dunia yang modern, bermartabat dan berbudi luhur. 
Semoga semua mahluk hidup berbahagia, Om Shanti Shanti Shanti Om.

Rabu, 16 September 2015

Borobudur


Om Siwa Buddhaya Namah,

Sahabatku yang terkasih, saat ini aku berada diantara bebatuan yang tersusun rapi dalam jumlah yang begitu besar, berdiri kokoh diantara alam pegunungan yang indah. Dia adalah Candi Borobudur, salah satu dari tujuh keajaiban Dunia yang merupakan peninggalan dari Dinasti Syailendra.
Melihat keindahan serta keagungan Candi ini, dengan relief-relief disepanjang dinding Candi yang mengisahkan cerita-cerita untuk mengingatkan kita akan nilai-nilai kebaikan dan kebenaran untuk menapaki jalan kehidupan yang penuh dengan suka dan duka ini menuju jalan spiritual yang indah. Kehidupan ini mesti dijalani dengan kegembiraan, rasa syukur, ketabahan hati serta semangat untuk menapaki jalan-jalan Illahi. 
Walaupun panas terik mentari, hujan badai menghempas namun Candi Borobudur tetap berdiri kokoh, tersenyum dengan penuh keagungan, memberikan kesejukan serta kedamaian, menyapa setiap orang yang datang berkunjung padanya, memberikan berkah kehidupan, berkah harta benda serta berkah kepuasan bathin yang tak terhingga.
Sahabatku, demikianlah sesungguhnya keagungan Dharma yang merupakan tuntunan dari Illahi, yang tersurat dan tersirat pada Candi Borobudur, apabila kita datang pada-Nya maka segala berkah yang melimpah akan mengalir, meliputi kehidupan kita, semoga Berkah yang Utama senantiasa menyertai kehidupan kita, semoga semua mahluk hidup berbahagia, Om Shanti Shanti Shanti Om.   

Rabu, 29 Juli 2015

Rangkaian Bunga


Om Siwa Buddhaya Namah,

Sahabatku yang terkasih, rangkaian bunga adalah kumpulan bunga yang indah yang ditata sedemikian rupa sehingga bisa menampilkan keindahan yang luar biasa. Apabila kita mempersembahkan rangkaian bunga yang indah ini kepada orang-orang yang terkasih maka akan membuat hati mereka senang. Tidak mudah membikin hati seseorang menjadi senang, oleh karena itu bersyukurlah karena Tuhan telah menciptakan berbagai keindahan dimuka bumi ini, dimana salah satu keindahan itu adalah bunga. Rasa syukur pada keindahan ini adalah salah satu upaya untuk mendekatkan diri pada Tuhan.
Sahabatku, dengan mensyukuri keindahan bunga ini akan membuat hati menjadi senang. Hati yang senang akan membuat pikiran menjadi rileks, tidak tegang. Pikiran yang rileks akan membuat wajah kita menjadi indah, cantik menawan, seindah rangkaian bunga. Indah bagi yang memberi, indah bagi yang menerima dan keindahan ini akan terus tersimpan dihati, walaupun bunga tersebut telah layu secara fisik namun bunga-bunga hati tidak akan pernah layu sampai kapanpun juga. Semoga keindahan ini dapat menghiasi hati kita semua, semoga semua mahluk hidup berbahagia, Om Shanti Shanti Shanti Om.

Senin, 27 Juli 2015

Babi



 Om Siwa Buddhaya Namah,


Sahabatku yang terkasih, ada seekor binatang yang selalu ribut, suaranya keras menjerit-jerit, membikin kegaduhan saat ia lapar dan setelah diberi makan maka dia dengan cepat melahap makanan itu dengan tanpa menghiraukan apapun hingga makanan itu tercecer dimana-mana, mulut serta wajahnya kotor terkena cipratan makanan itu dan setelah kenyang maka ia segera mengambil posisi yang baik untuk tidur. Dengan cepat pula ia tidur pulas sambil mendengkur. Demikian terus keadaanya hingga perutnya menjadi buncit dan gemuk karena dipenuhi dengan lemak. Ia adalah binatang pemalas dan ia simbul daripada kemalasan.

Sifat malas ini pula ada pada diri manusia dan bila kita menuruti sifat malas ini maka ada saja alasan kita untuk tidak bekerja. Bila pagi dikatakannya terlalu dingin, bila siang dikatakannya takut kepanasan, bila lapar dikatakannya sakit dan bila kenyang dikatakannya mengantuk, hingga habislah waktu dilewatkannya begitu saja tanpa melakukan aktifitas yang berguna. Selalu bermalas-malasan itu adalah pemborosan waktu. Waktu yang sangat berharga ini hendaknya kita pergunakan untuk mengisi diri dengan hal-hal yang bermanfaat, karena waktu hidup kita didunia ini hanya sebentar. Kesempatan ini sangat berharga, janganlah kita memboroskannya dengan bermalas-malasan. Tidak ada kebahagiaan yang didapat dengan dengan bermalas-malasan, melainkan hanyalah penderitaan.

Dengan melawan kemalasan, itu berarti kita telah belajar Dharma secara praktek, yaitu mengalahkan sifat-sifat kebinatangan dan berusaha mengembangkan sifat-sifat Kedewaan yang ada pada diri kita yaitu semangat pantang menyerah untuk melakukan hal-hal yang positif. Mengembangkan sifat-sifat kedewaan yang ada pada diri kita adalah jalan Dharma yang akan mengantarkan kita pada kedamaian dan kebahagiaan.

Semoga kita terhindar dari sifat-sifat kebinatangan yang menyesatkan, semoga sifat-sifat Kedewaan dapat tumbuh dihati kita semua, penuh semangat serta kasih sayang, semoga semua mahluk hidup berbahagia, Om Shanti Shanti Shanti Om.

Permata Yang Mulia





Om Siwa Buddhaya Namah,

Sahabatku yang terkasih, akhir-akhir ini banyak sekali penggemar batu akik di Indonesia. Sangat mudah kita bisa menemukan batu akik, karena penjual batu akik bertebaran dimana-dimana, mulai dari penjual keliling, penjual di pinggir jalan, penjual di pasar-pasar sampai pada toko-toko perhiasan bahkan ada juga penjual batu akik yang berjualan di Mall-Mall yang terkenal. Sungguh ini suatu fenomena yang fantastis dan aku memandang ini sebagai suatu hal yang positif, dimana masyarakat mulai tertarik pada suatu keindahan. Keindahan adalah adalah wujud daripada seni dan seni adalah wujud daripada perasaan yang dalam. Dengan seni hidup ini menjadi indah dan dengan mengagumi keindahan akan dapat memunculkan rasa kagum pada Alam yang telah membentuk batu sedemikian rupa sehingga menjadi batu yang indah dan mengagumkan. Kekaguman ini berujung pada yang menciptakannya yaitu tiada lain adalah Sang Maha Pencipta.
Sahabatku, batu akik adalah batu permata yang berasal dari alam. Ketika ditemukan batu akik menyerupai batu yang biasa, hanya orang telah berpengalaman saja yang bisa membedakan batu akik dengan batu yang biasa. Setelah itu barulah batu akik tersebut dipotong, kemudian diasah serta dibentuk menjadi batu permata. Setelah menjadi batu permata barulah terlihat keindahan yang luar biasa, dengan kemilau yang terpancar, memikat hati yang melihatnya. Keindahan yang dibentuk dari alam, dengan sedikit sentuhan dari manusia, yaitu para pengerajin batu akik akan tercipta sebuah keindahan yang mengagumkan, yaitu sebuah permata yang indah.
Menyaksikan proses pembentukan serta pembuatan permata batu akik ini, aku berupaya menemukan Mutiara Hati yang tersimpan didalamnya, karena kita sebagai manusia juga dibentuk serta ditempa oleh alam. Berbagai peristiwa yang kita alami didalam kehidupan, baik itu suka maupun duka, sesungguhnya adalah Hati Kita sedang ditempa serta dibentuk oleh Alam agar menjadi indah. Semuanya mesti kita terima sebagai Karunia Tuhan dengan rasa syukur serta penuh dengan kesabaran dan ketabahan didalam menjalaninya. Semua ada waktunya, semuanya pasti akan berlalu asalkan kita memiliki keyakinan yang kuat bahwa kita bisa melewatinya dengan selamat. Setelah itu barulah diperlukan sedikit upaya, hingga akhirnya terbentuk sebuah permata yang sangat indah, yaitu “ Permata Hati “. Permata hati adalah sebuah permata yang terindah, karena kemilau cahaya yang dipancarkannya tanpa batas hingga keseluruh Alam Semesta.
Bagaikan seorang tukang permata yang begitu terampil mengasah batu akik menjadi permata yang indah, demikianlah bendaknya kita berupaya membentuk hati kita menjadi sebuah Permata yang Mulia, semoga keindahan dapat terpancar dari hati kita semua, semoga kedamaian dan kebahagiaan selalu menyertai kita, semoga semua mahluk hidup berbahagia, Om Shanti Shanti Shanti Om.