Om Siwa Buddhaya Namah,
Sahabatku yang terkasih, sejak jaman dahulu, setelah Sang Buddha Parinirwana atau Wafat, Beliau tetap dihormati hingga sekarang, karena Kemuliaan yang beliau ajarkan kepada seluruh umat manusia. Rasa hormat kepada Sang Buddha diwujudkan dalam bentuk Patung Buddha.
Pada jaman dahulu Patung Buddha dibuat dari bahan batu maupun kayu. Seiring perkembangan jaman, dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, Patung Buddha bisa dibuat dengan logam, seperti tembaga, perunggu, kuningan dan bahkan dari emas, dengan berbagai ukuran, mulai dari yang kecil, sedang dan bahkan ada yang dalam ukuran yang amat besar.
Begitu indahnya Patung Buddha dibuat, terutama Patung Buddha Emas, dengan kemilau yang terpancar, ini menunjukkan kemajuan intelektual manusia. Hendaknya kemajuan intelektual manusia ini diiringi dengan kemajuan spiritual, agar kemilau Buddha Emas dapat terpancar dari dalam diri manusia.
Kemilau Buddha Emas yang ada diluar, akan terpancar lebih indah, apabila dia diiringi dengan kemilau Buddha Emas dari dalam diri manusia, karena dengan demikian Dia akan memancarkan keindahan bukan hanya di-Tempat Suci, tetapi diseluruh Dunia, bahkan diseluruh Alam Semesta.
Selamat Hari Trisuci Waisak 2557 Buddhis Era/2013, semoga Sang Tri Ratna selalu memberkati kita semua, Semoga semua mahluk hidup berbahagia, Om Shanti Shanti Shanti Om.
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusOm Swastyastu Pak Dewa, memang kadangkala kita susah mengendalikan emosi yang disebabkan oleh kondisi tertentu, karena benih emosi itu memang sudah ada didalam diri kita, yaitu kebencian. Untuk dapat mengendalikan emosi, kita perlu meredam kebencian dengan membangkitkan cinta. Apabila cinta sudah bangkit, maka kebencian akan reda, dan dengan sendirinya emosi akan sirna. Untuk dapat membangkitkan cinta, kita kita perlu memotivasi diri dengan pengertian yang benar. Anak adalah Anugerah yang diberikan oleh Tuhan kepada kita, agar kita dapat melatih kesabaran dan cinta. Kita hanya bisa mengerti Kasih Tuhan, mengerti Dharma, apabila kita telah melalui latihan praktek Dharma secara langsung, yaitu latihan kesabaran. Dengan motivasi pikiran seperti ini, kita akan merasa senang dan bahagia didalam merawat, mendidik dan melatih anak dengan penuh cinta dan kasih sayang. Om Shanti Shanti Shanti Om.
HapusSuksma3 Pak Nyoman
BalasHapus