Om Siwa Buddhaya Namah,
Di hari yang Suci ini aku datang pada-Mu. Dengan segala kebodohanku, dengan segala kekuranganku, aku tetap berusaha melangkahkan kaki ini, mengajak badan jasmani dan pikiranku menuju Cahaya Suci-Mu. Walaupun bathin ini masih gelap, namun aku masih memiliki kekuatan untuk tetap melangkah dengan keyakinan bahwa Rumah-Mu adalah tempat-tempat yang terindah yang ada dimuka Bumi ini.
Disinilah, pada Rumah Suci-Mu, aku datang, mempersembahkan bakti, rasa hormatku yang setinggi-tingginya, untuk memuliakan Kebesaran-Mu. Dengan penuh keikhlasan, aku persembahkan nyanyian yang indah, tarian yang indah, buah-buahan yang segar, bunga-bunga yang harum, air, wewangian dan sembah baktiku.
Walaupun semuanya masih jauh dari sempurna, namun aku masih tetap berharap agar Engkau mengampuninya dan Memberkati kami dengan Sinar Suci-Mu, hingga kami dapat menjalani kehidupan ini dengan damai dan selamat.
Disini pada Rumah Suci-Mu aku datang untuk meyakinkan Engkau, bahwa aku adalah hamba-Mu, berserah diri hanya Pada-Mu, Hidup dan Matiku ada di-Tangan-Mu, Bahagia dan Sedihku ada di-Jari-Mu, semoga Engkau mendengarkan doa kami.
Semoga semua mahluk hidup berbahagia, semoga damai selalu, Om Shanti Shanti Shanti Om.
Om Swastyastu Pak Nyoman, sama kenal dari Dewa Negara, senang sekali tiang membaca blog Pak Nyoman, kalau bisa kita bisa share, saya suka meditasi juga suksma3
BalasHapusOm Shanti, Shanti, Shanti Om
Om Swastyastu Pak Dewa, salam kenal juga, maaf saya baru bisa membalas, karena saya baru mendapatkan Anugerah Buah Hati yang kedua. Senang juga bisa berkenalan, kita bisa share, tapi maaf sebelumnya karena tiang tidak banyak pengetahuan, hanya ada sedikit pengalaman. Om Shanti Shanti Shanti Om.
BalasHapusPak Nyoman selamat sore, mumpung tidak ada pekerjaan saya post surat ini sambil bertanya sesuatu. Pak Nyoman saya dalam hati kecil ingin sekali terus berpikiran positif, tetapi karena pengaruh lingkungan jadi hilaf, kadang kalau ingat dengan kesalahan saya sangat menyesal sekali dengan kesalahan biarpun itu kesalahan kecil, tiang ingin sekali berbicara baik, berpikir positif dan berprilaku baik juga karena semuanya harus dimeditasikan, sebenarnya tiang sudah berusaha sekali untuk yang terbaik, kalau masalah materi dan situasi lingkungan biasa-biasa saja semua baik. tiang belajar meditasi sudah sekitar 1, 5 tahun yaitu meditasi Vivasana dan samatha. tiang meditasi termasuk tipe yang disiplin. kalau Pak Nyoman Bagaimana? minta sharingnya.
BalasHapusDari tulisan-tulisan Pak nyoman tiang tahu didalam Pak Nyoman sudah terang. suksma3 Om Santi, Santi, Santi Om
Om Swastyastu Pak Dewa, senang sekali sekali kita bisa membahas Dharma, karena bagaikan pisau, semakin banyak didiskusikan maka dia akan semakin tajam. Apa yang Pak Dewa sampaikan, itu menurut saya sangat indah, Bunga teratai itu sudah muncul. Keinginan dan perasaan itu muncul dari pikiran dan itu sangat sulit untuk dikendalikan, bagaikan mengendalikan kuda liar. Tiang teringat pada sebuah cerita, dimana Sang Buddha hendak dicelakai oleh seseorang dengan melepaskan gajah yang ganas dan liar. Namun ketika gajah itu mendekat Sang Buddha, gajah itu berubah menjadi jinak dan menyenangkan. Buddha adalah lambang kekuatan cinta dan kasih sayang, Beliau ada didalam diri kita, yaitu di-Hati kita semua. Pikiran dan perasaan, akan lebih mudah dikendalikan, apabila kita masuk kedalam hati, melalui pintu rasa. Beda dengan perasaan, rasa itu adalah kemurnian dan dia tidak terlalu banyak menuntut, kecuali syukur. Apabila sudah ada rasa syukur, maka keindahan akan muncul, bunga teratai akan muncul dari dalam dan selanjutnya tinggal dipupuk dengan senyuman dan cinta, maka dia akan memunculkan keindahan-keindahan yang membuat kita semakin nyaman, semakin bahagia. Om Shanti Shanti Shanti Om.
Hapus