Rabu, 27 Februari 2013

Ke-Agungan-Mu

 

Om Siwa Buddhaya Namah,

" Betapa besar Diri-Mu, betapa Agung Diri-Mu, betapa Suci Diri-Mu ", itulah kata-kata yang mampu kuugkapkan dari dalam hati saat menyaksikan dari dekat gunung terbesar di Pulau Dewata yaitu Gunung Agung.
Sesuai dengan namanya, gunung ini memang sebuah gunung yang besar dan tinggi. Aku sendiri merasakannya tatkala berusaha mendaki hingga kepuncak.  
Tertatih-tatih langkah ini, terengah-engah nafas ini, kadang merayap badan ini, karena medan yang curam serta hembusan angin yang dingin dan kencang.
Dalam ketidak berdayaan diri ini, dihadapan-Mu, aku berusaha melangkahkan kaki ini, setapak demi setapak, meski tertatih-tatih, namun ada keyakinan didalam diri ini, semuanya atas kehendak-Mu. Aku hanya berusaha melangkah sambil terus-menerus menyebut kebesaran Nama-Mu. Sejenak aku beristirahat sambil menghela nafas dan minum sedikit air mineral, agar badan ini kembali segar, untuk kemudian melanjutkan kembali perjalanan.
Berangkat melalui jalur Pura Besakih, setelah melakukan persembahyangan di Pura Penataran Agung Besakih, pukul 16.00 WITA sore, pendakian mulai dilakukan selama 12 jam, dan pada pukul 04.00 WITA pagi, sampai dipuncak.
Menetes air mata ini, karena rasa haru dan syukur atas karunia-Nya, saat kaki ini menapaki Puncak Gunung Agung, sambil kusebut ke-Agungan Nama-Mu, " Om Namah Siwaya, Om Namah Siwaya, Om Namah Siwaya " aku bersujud dan mencium Ibu Pertiwi, seraya mohon ampunan atas segala kesalahan serta kebodohanku dan memohon agar selalu disinari agar terang jalan hidup ini.
Betapa Besar, Agung dan Suci Diri-Mu, semoga Aura Kesucian-Mu, dapat menerangi Pulau Dewata, menerangi Negeri tercinta Nusantara, serta menerangi Dunia.
Semoga semua mahluk hidup berbahagia, semoga damai selalu. Om Shanti Shanti Shanti Om.

 
  

Sabtu, 23 Februari 2013

Cinta Sebening Embun



    

Om Siwa Buddhaya Namah,

Teringat aku pada sebuah pelatihan meditasi di Brahma Vihara Arama, Banjar Tegeha - Buleleng. Vihara yang terletak dipegunungan yang hijau, sejuk, dengan suasana alam pedesaan yang tenang, alami, amat cocok dipergunakan sebagai tempat menyepi, mengheningkan diri guna mencari jati diri, melepaskan sejenak segala beban kehidupan, melatih kesadaran, melatih konsentrasi, meditasi guna menemukan kebijaksanaan.
Dipagi hari nan cerah ceria, sinar mentari mulai terasa hangat, angin berhembus pelan menggoyang sedikit ranting-ranting kecil dan dedaunan, hingga menjatuhkan tetesan-tetesan embun, yang sejak kemarin malam berkumpul didedaunan. Tetesan-tetesan embun itu begitu bening, sebening kaca, amat indah berkilauan, memantulkan cahaya mentari, dengan aneka warna bagaikan pelangi.
Begitu bening dan sejuknya, tetesan-tetesan embun tersebut amat kukagumi, membuat aku terlarut dalam sebuah perenungan, menyelam kedalam samudra untuk menemukan mutiara-mutiara hati. Betapa indahnya hati ini, dalam kemurniannya yang ada hanyalah cinta. Cinta yang kurasakan begitu indah, sejuk, damai, bersih, bening, sebening tetesan-tetesan embun dipagi hari.
Begitu bening dan murninya cinta itu, hingga tumbuh keyakinan didalam diriku, betapa pentingnya cinta itu didalam kehidupan ini, tanpa cinta, hidup ini tidak akan bermakna, bagaikan bahtera yang terombang-ambing disamudra nan luas, tidak tahu kemana arah tujuan yang akan dicapai.
Oleh karena itu sahabatku, marilah kita perhatikan sejenak beningnya tetesan-tetesan embun dipagi hari, sentuhlah dia, rasakan kesejukan itu merasuk kedalam hati, biarkan cinta itu tumbuh bersemi dan nikmatilah sejenak kedamaian dan kebahagiaan itu dari dalam.
Semoga semua mahluk hidup berbahagia, semoga damai senantiasa. Om Shanti Shanti Shanti Om.   
      

Selasa, 19 Februari 2013

Buddha On The Beach


   

Om Siwa Buddhaya Namah,

Pulau Dewata, adalah sebutan untuk Pulau Bali, karena disini terdapat berbagai keindahan, baik adat istiadat, budaya maupun keindahan alamnya yang begitu mempesona, bagaikan Permata Khatulistiwa, begitu menggoda bagaikan Alam Nirwana, menyentuh, merasuk kedalam hati, memberikan kesan yang mendalam, teringat dan terbawa dalam kenangan indah.
Pantai adalah salah satu keindahan Pulau Dewata, yang begitu seksi, indah mempesona. Di pagi hari, ketika Sang Dewi terbangun dari peraduannya, disambut oleh hembusan Sang Bayu nan lembut menyegarkan, disapa oleh kicauan burung nan merdu dan dahan kelapa yang bergoyang seakan-akan melambaikan tangannya, mengajak kita untuk menikmati keindahan pantai di pagi hari nan cerah ceria.
Tatkala telapak kaki menyentuh pasir pantai nan lembut, terasa bagaikan pijatan yang nyaman menyentuh sekujur tubuh, mengantarkan langkah demi langkah kaki ini menuju tempat yang nyaman untuk merebahkan badan, seraya menikmati hangatnya sinar surya dan indahnya alunan deburan ombak serta nyanyian burung-burung camar yang terbang meliak-liuk diatas ombak, lincah menggoda bagaikan Penari Bali nan eksotis.
Sejenak kenikmatan itu belum terlewatkan, pun tatkala asa merengkuh dayung kano, mendayung menyusuri sepanjang pantai, ataupun tenggelam, menyelam menikmati terumbu karang nan indah ataupun hanya sekedar berendam, berenang menikmati sejuknya air pantai. Hyang Baruna, Dewa penguasa lautan, memberkati kesucian lahir bathin bagi mereka yang menghaturkan sesajen maupun bagi mereka yang memiliki niat tulus ikhlas untuk memohon Karunia-Nya nan Agung dan Mulia. 
Para Dewata nan Maha Agung, Suci dan Mulia, memberkahi Pulau Dewata dengan Sinar Kasih nan Indah, membuat Pulau ini begitu cantik dan menarik, indah mempesona, bagaikan Alam Nirwana, tempat Kasih Buddha bersemi.

Om Shanti Shanti Shanti Om.

Kamis, 14 Februari 2013

Pukulan Yang Mematikan


Om Siwa Buddhaya Namah,

Teringat aku pada sebuah pertandingan tinju profesional, dimana pada masa jayanya, seorang juara dunia tinju yang terkenal, yaitu Mike Tyson. Setiap lawan yang akan dihadapinya merasa gentar, karena dia memiliki pukulan yang mematikan dan sebagian besar lawannya berhasil dipukul hingga KO.
Lain halnya dengan Evander Holyfield, sebelum menghadapi Mike Tyson, dia mempersiapkan dirinya dengan baik, fisik maupun mental. Pada saat pertandingan dapat dilakukan dengan baik, dia tidak terpukul KO, namun sebaliknya, dia akhirnya dapat memenangkan pertandingan itu.
Sahabatku yang terkasih, didalam kehidupan ini, kita hendaknya mempersiapkan diri dengan baik, untuk menerima pukulan yang mungkin datang menimpa kita. Pukulan yang dimaksud adalah hal-hal buruk yang mungkin terjadi, akibat dari buah karma buruk. Kita tidak tahu, kapan hal itu akan menimpa kita, namun kita hendaknya mempersiapkan diri sekarang juga.
Secara fisik, hendaknya kita menjaga kesehatan dengan makan makanan sehat, minum yang cukup, olah raga serta istirahat yang teratur. Secara mental hendaknya kita selalu berpikiran positif, selalu berbuat baik, mengembangkan cinta kasih serta bermeditasi. Dengan demikian badan kita menjadi sehat, pikiran menjadi kuat dan bijaksana.
Apabila hal-hal buruk menimpa kita, kita siap menghadapinya, dan kita dapat menjadi pemenangnya.
Semoga semua mahluk hidup berbahagia, semoga damai selalu. Om Shanti Shanti Shanti Om.     

Rabu, 13 Februari 2013

Meditasi Cinta Kasih

Om Siwa Buddhaya Namah,

Para sahabatku yang terkasih, selamat malam, semoga kalian semua selalu dalam keadaan damai dan bahagia. Bagi sahabat yang sedang sakit, kudoakan semoga lekas sembuh dan sehat kembali. Bagi sahabat yang sedang dalam keadaan duka, kudoakan semoga diberkati sinar Kasih nan Sejuk, sehingga dapat terbebas dari segala penderitaannya.
Malam ini aku akan menyampaikan tentang meditasi cinta kasih. Meditasi ini perlu kita lakukan agar pikiran kita menjadi terarah pada hal-hal yang positif. Getaran-getaran pikiran yang positif akan memancar dan diterima oleh Alam Semesta beserta semua mahluk hidup, kemudian akan dibalas kembali kepada kita dalam bentuk energi positif, yang mengarahkan hidup kita pada hal-hal yang positif, sehingga kita dapat merasakan kebahagiaan.
Meditasi ini dapat dilakukan pada tempat yang nyaman, dengan posisi duduk yang rileks dan punggung dalam posisi tegak lurus. Apabila sulit melakukan posisi ini, karena kondisi tubuh, maka posisi dapat disesuaikan dengan keadaan kita, yang penting nyaman dan rileks.
Baiklah, sekarang akan kusampaikan teknik meditasi cinta kasih  :
1. Tarik nafas yang lembut dan panjang, kemudian keluarkan nafas dengan lembut dan panjang, sambil merilekskan seluruh tubuh, namun posisi tubuh tetap tegak lurus dan jangan sampai mengantuk.
2. Setelah badan rileks, kemudian ucapkan didalam hati :
-   Semoga aku berbahagia
-   Bebas dari penderitaan
-   Bebas dari kebencian
-  Bebas dari penyakit
-  Bebas dari kesulitan hidup lainnya
-  Semoga aku dapat mempertahankan kebahagiaan ini.
Ulangi kata-kata ini didalam hati sebanyak tiga kali.
3. Kemudian pikiran diarahkan kepada keluarga, sambil mengucapkan didalam hati  :
-   Semoga keluargaku berbahagia
-   Bebas dari penderitaan
-   Bebas dari kebencian
-  Bebas dari penyakit
-  Bebas dari kesulitan hidup lainnya
-  Semoga mereka dapat mempertahankan kebahagiaan ini.
Ulangi kata-kata ini didalam hati sebanyak tiga kali.
4. Kemudian pikiran diarahkan kepada para sahabat, sambil mengucapkan didalam hati  :
-   Semoga sahabatku berbahagia
-   Bebas dari penderitaan
-   Bebas dari kebencian
-  Bebas dari penyakit
-  Bebas dari kesulitan hidup lainnya
-  Semoga mereka dapat mempertahankan kebahagiaan ini.
5. Kemudian pikiran diarahkan kepada orang-orang yang netral, yaitu mereka bukan kelurga kita, bukan sahabat kita dan bukan musuh kita, sambil mengucapkan didalam hati  :
-   Semoga mereka berbahagia
-   Bebas dari penderitaan
-   Bebas dari kebencian
-  Bebas dari penyakit
-  Bebas dari kesulitan hidup lainnya
-  Semoga mereka dapat mempertahankan kebahagiaan ini.
Ulangi kata-kata ini didalam hati sebanyak tiga kali.
6. Kemudian pikiran diarahkan kepada orang-orang yang membenci kita, sambil mengucapkan didalam hati  :
-   Semoga mereka berbahagia
-   Bebas dari penderitaan
-   Bebas dari kebencian
-  Bebas dari penyakit
-  Bebas dari kesulitan hidup lainnya
-  Semoga mereka dapat mempertahankan kebahagiaan ini.
Ulangi kata-kata ini didalam hati sebanyak tiga kali.
7. Kemudian pikiran diarahkan kepada semua mahluk hidup, sambil mengucapkan didalam hati  :
-   Semoga semua mahluk hidup berbahagia
-   Bebas dari penderitaan
-   Bebas dari kebencian
-  Bebas dari penyakit
-  Bebas dari kesulitan hidup lainnya
-  Semoga mereka semua dapat mempertahankan kebahagiaan ini.
Ulangi kata-kata ini didalam hati sebanyak tiga kali atau sebanyak yang kita mau.
8. Kemudian buka mata perlahan-lahan, sambil tersenyum dan berucap, terimakasih Tuhan atas Anugerah Cinta Kasih ini, semoga Kasih ini mengantarkan kami pada kedamaian dan kebahgiaan. Meditasi selesai.
Sahabatku terkasih, demikian teknik meditasi cinta kasih. Ini dapat dilakukan tiap hari dan semua orang dapat melakukan ini, semoga bermanfaat, semoga cinta kasih makin berkembang dan semoga makin bahagia.
Semoga semua mahluk hidup berbahagia, semoga damai selalu. Om Shanti Shanti Shanti Om.  




        

Jumat, 08 Februari 2013

Sentuhan Lembut Doa Kasih Sayang Untuk Ibu

Om Siwa Buddhaya Namah,

Hari beranjak senja, cahya mentari mulai meredup, angin berhembus lembut menerpa tubuh ini, terasa sejuk menyegarkan. Namun lain halnya bagi seorang Ibu, diusianya yang mulai senja, dengan kondisi badan yang mulai melemah, sakit-sakitan mulai menyerang tubuhnya yang renta, angin selembut itu terasa dingin baginya. 
Pandangan mata yang kosong, serta rintih kesakitan membuat hatiku tersentuh, turut merasakan derita itu. Aku memahami karakter Ibu yang keras, kuat menahan derita sepanjang hidupnya, berjuang tanpa mengenal lelah, untuk menghidupi keluarga. Siang malam bekerja, panas dan dingin tak dihiraukannya, bahkan terkadang rasa laparpun terlewatkan, karena asa mendapatkan kepingan rupiah, untuk bekal anak-anak sekolah. 
Demikian kuatnya Ibu dimasa silam, namun kini kudengar rintihan kesakitan yang sebelumnya tak pernah kudengar, kumengerti dirimu Ibu, betapa sakit yang kau rasakan. Baiklah Ibu, akan kuhangati tubuhmu yang renta, dengan selimut hangat, kubaluri dengan minyak hangat serta kuhibur hatimu dengan nyanyian doa kasih sayang, seraya berharap agar berkurang deritamu dan memohon Anugerah Tuhan agar engkau terbebas dari segala macam derita.
Maafkan aku Ibu, hanya itu yang bisa kulakukan dengan tulus dari hati sanubari terdalam, anakmu yang bodoh ini mendoakan agar engkau cepat sembuh.
Semoga semua mahluk hidup terbebas dari segala penderitaan, semoga damai senantiasa. 

Om Shanti Shanti Shanti Om.     

Sabtu, 02 Februari 2013

Sebilah Pisau

Om Siwa Buddhaya Namah,

Sahabatku yang terkasih, pagi ini aku akan membahas tentang manfaat ketajaman pisau. Pisau yang sering kita gunakan sebagai alat bantu sehari-hari, seperti memotong sayur mayur, buah, bumbu, kayu, bambu dan lain-lainnya, memerlukan ketajaman agar dapat bermanfaat dengan sebaik-baiknya. Pisau yang kurang tajam perlu diasah agar tajam kembali, sehingga dapat berfungsi lagi dengan baik.
Pisau yang tajam sebenarnya merupakan alat bantu untuk memudahkan pekerjaan kita sehari-hari, tetapi apabila kita tidak bisa atau salah menggunakannya akan mengakibatkan terluka, dan yang lebih ekstrim lagi, bagi seorang penjahat dapat menggunakan pisau untuk menganiaya orang lain. 
Sahabatku, pisau yang tajam akan bermanfaat bagi kita apabila kita bisa menggunakannya dengan baik. Didalam kehidupan ini, kita memiliki kekuatan seperti pisau yang tajam yaitu pikiran kita. Apabila kita mempelajari ilmu pengetahuan dengan baik, maka pikiran ini dapat dipergunakan untuk memudahkan kehidupan kita. Akan tetapi apabila kita tidak bisa menggunakan ilmu pengetahuan yang dimiliki, seperti misalnya untuk menipu, korupsi, menganiaya orang lain, maka akan mengakibatkan penderitaan baik bagi diri sendiri maupun orang lain.
Sangat berbahaya apabila ilmu pengetahuan yang dimiliki apabila tidak diimbangi dengan kasih. Kasih akan dapat mengarahkan ilmu yang kita miliki untuk kebahagiaan. Bagaikan seorang koki dengan lihai menggunakan pisau yang tajam untuk memasak, begitu pula seorang yang bijaksana menggunakan ilmu pengetahuan yang dimiliki untuk kebahagiaan semua mahluk.
Semoga ilmu pengetahuan yang kita miliki dapat berguna untuk kebahagiaan kita semua, semoga semua mahluk hidup berbahagia, semoga damai selalu.

Om Shanti Shanti Shanti Om.