Selasa, 28 Mei 2013
Anugerah-Mu
Om Siwa Buddhaya Namah,
Terimakasih Tuhan, atas semua Agerah-Mu pada diriku ini. Segala yang Engkau berikan pada diriku, rasa senang, rasa duka, untung maupun rugi, sehat maupun sakit, dipuji ataupun dicela, semuanya itu aku syukuri sebagai Anugerah-Mu.
Bagaikan seorang pandai besi, membakar, menempa, membentuk dan menghaluskan besi itu hingga menjadi barang yang berguna, tempalah diriku ini Tuhan, aku pasrah dan akan kuturuti apapun yang menjadi Kehendak-Mu, karena aku yakin, hanyalah Diri-Mu yang bisa mengantarkan diriku menjadi manusia yang berguna.
Sampai hari ini, Engkau masih Menganugerahkan kehidupan pada diriku ini, nafasku masih berhembus, jantungku masih berdetak dan semangatku takkan pernah pudar, menapak jalan mengikuti Tuntunan-Mu Yang Agung, Suci dan Mulia, karena aku yakin Engkau selalu Mengasihi diriku ini, keluargaku, sahabatku serta semua mahluk hidup dimuka bumi ini.
Semoga Engkau memberkati kami semua dengan kedamaian dan kebahagiaan, semoga semua mahluk hidup berbahagia, Om Shanti Shanti Shanti Om.
Minggu, 26 Mei 2013
Buddha Emas
Om Siwa Buddhaya Namah,
Sahabatku yang terkasih, sejak jaman dahulu, setelah Sang Buddha Parinirwana atau Wafat, Beliau tetap dihormati hingga sekarang, karena Kemuliaan yang beliau ajarkan kepada seluruh umat manusia. Rasa hormat kepada Sang Buddha diwujudkan dalam bentuk Patung Buddha.
Pada jaman dahulu Patung Buddha dibuat dari bahan batu maupun kayu. Seiring perkembangan jaman, dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, Patung Buddha bisa dibuat dengan logam, seperti tembaga, perunggu, kuningan dan bahkan dari emas, dengan berbagai ukuran, mulai dari yang kecil, sedang dan bahkan ada yang dalam ukuran yang amat besar.
Begitu indahnya Patung Buddha dibuat, terutama Patung Buddha Emas, dengan kemilau yang terpancar, ini menunjukkan kemajuan intelektual manusia. Hendaknya kemajuan intelektual manusia ini diiringi dengan kemajuan spiritual, agar kemilau Buddha Emas dapat terpancar dari dalam diri manusia.
Kemilau Buddha Emas yang ada diluar, akan terpancar lebih indah, apabila dia diiringi dengan kemilau Buddha Emas dari dalam diri manusia, karena dengan demikian Dia akan memancarkan keindahan bukan hanya di-Tempat Suci, tetapi diseluruh Dunia, bahkan diseluruh Alam Semesta.
Selamat Hari Trisuci Waisak 2557 Buddhis Era/2013, semoga Sang Tri Ratna selalu memberkati kita semua, Semoga semua mahluk hidup berbahagia, Om Shanti Shanti Shanti Om.
Kamis, 23 Mei 2013
Diam Itu Emas
Om Siwa Buddhaya Namah,
Sahabatku yang terkasih, kita semua mengetahui emas dan setiap orang menyukainya, karena emas adalah logam mulia. Disebut logam mulia, karena emas memiliki kelebihan dibandingkan dengan logam lainnya. Apabila dibentuk sebagai perhiasan, emas akan memancarkan keindahan dan setiap orang yang memakainya akan tampak lebih cantik, lebih ganteng dan akan menambah rasa percaya diri.
Sahabatku, perlu untuk diketahui, disamping logam mulia emas, kita memiliki kemuliaan yang tak kalah dengan emas, yaitu pikiran kita sendiri. Pikiran kita, apabila dilatih dan dibentuk dengan baik, maka dia akan memancarkan keindahan dari dalam. Cara membentuk pikiran agar dapat memancarkan keindahan adalah dengan cara," Diam ".
Setiap hari kita selalu bergerak, beraktifitas, mulai dari bangun pagi sampai malam hari, kita selalu bergerak. Kita hanya dapat diam pada saat tidur, namun pada saat itu kita tidak sadar.
Sahabatku, disamping diam karena tidur, kita juga perlu diam dalam keadaan sadar, perhatian kita arahkan pada kemurnian pikiran, hingga mencapai kejernihan. Bagaikan kolam yang tenang tanpa gejolak dengan air yang jernih pada saat Malam Bulan Purnama, maka bayangan Bulan akan tampak indah dan jelas, demikian pula keadaan pikiran yang tenang, akan tampak terang dan memancarkan keindahan.
Demikianlah sahabatku manfaat dari diam akan membuat kita menjadi lebih tenang, lebih damai, lebih bahagia dan dapat memancarkan keindahan dari dalam, bagaikan logam mulia, karena " Diam itu adalah Emas ".
Semoga semua mahluk hidup berbahagia, Om Shanti Shanti Shanti Om.
Selasa, 21 Mei 2013
Pengertian Benar
Om Siwa Buddhaya Namah,
Sahabatku yang terkasih, pagi ini saya akan membahas tentang pengertian benar. Pengertian benar sangat diperlukan didalam menjalani kehidupan ini, agar kita menjadi bijaksana. Banyak permasalahan yang muncul apabila kita tidak memiliki pengertian yang benar. Apabila kita dalam keadaan duka, hendaknya kita tidak menyalahkan orang lain, karena menurut Dharma, kehidupan ini adalah duka. Karena Hukum yang berlaku dialam semesta ini adalah Hukum Ketidak Kekalan.
Karena ketidak kekalan inilah maka menimbulkan ketidak puasan, menimbulkan penderitaan. Kita ingin sehat, namun karena sehat itu tidak kekal, maka suatu saat kita akan sakit. Kita ingin cantik, tampan, namun karena tidak kekal maka suatu saat kita menjadi tua dan keriput. Kita ingin berkumpul dengan yang dicintai, namun karena tidak kekal, suatu saat kita akan berpisah.
Demikianlah keadaannya kehidupan ini, tidak ada yang bisa melawan Hukum Ketidak Kekalan ini. Semakin kita melawan, maka kita akan semakin menderita. Hendaknya kita bisa mengerti hal ini dan menerima dengan bijaksana, apapun bentuk duka didalam kehidupan ini. Bersyukur, tersenyum, berbahagia, selalu mengembangkan cinta kasih dan kasih sayang pada sesama, niscaya Tuhan akan menuntun kita menuju jalan yang terang, bahagia yang sejati.
Semoga Semua Mahluk Hidup Berbahagia. Om Shanti Shanti Shanti Om.
Kamis, 09 Mei 2013
aku datang pada-Mu
Om Siwa Buddhaya Namah,
Di hari yang Suci ini aku datang pada-Mu. Dengan segala kebodohanku, dengan segala kekuranganku, aku tetap berusaha melangkahkan kaki ini, mengajak badan jasmani dan pikiranku menuju Cahaya Suci-Mu. Walaupun bathin ini masih gelap, namun aku masih memiliki kekuatan untuk tetap melangkah dengan keyakinan bahwa Rumah-Mu adalah tempat-tempat yang terindah yang ada dimuka Bumi ini.
Disinilah, pada Rumah Suci-Mu, aku datang, mempersembahkan bakti, rasa hormatku yang setinggi-tingginya, untuk memuliakan Kebesaran-Mu. Dengan penuh keikhlasan, aku persembahkan nyanyian yang indah, tarian yang indah, buah-buahan yang segar, bunga-bunga yang harum, air, wewangian dan sembah baktiku.
Walaupun semuanya masih jauh dari sempurna, namun aku masih tetap berharap agar Engkau mengampuninya dan Memberkati kami dengan Sinar Suci-Mu, hingga kami dapat menjalani kehidupan ini dengan damai dan selamat.
Disini pada Rumah Suci-Mu aku datang untuk meyakinkan Engkau, bahwa aku adalah hamba-Mu, berserah diri hanya Pada-Mu, Hidup dan Matiku ada di-Tangan-Mu, Bahagia dan Sedihku ada di-Jari-Mu, semoga Engkau mendengarkan doa kami.
Semoga semua mahluk hidup berbahagia, semoga damai selalu, Om Shanti Shanti Shanti Om.
Di hari yang Suci ini aku datang pada-Mu. Dengan segala kebodohanku, dengan segala kekuranganku, aku tetap berusaha melangkahkan kaki ini, mengajak badan jasmani dan pikiranku menuju Cahaya Suci-Mu. Walaupun bathin ini masih gelap, namun aku masih memiliki kekuatan untuk tetap melangkah dengan keyakinan bahwa Rumah-Mu adalah tempat-tempat yang terindah yang ada dimuka Bumi ini.
Disinilah, pada Rumah Suci-Mu, aku datang, mempersembahkan bakti, rasa hormatku yang setinggi-tingginya, untuk memuliakan Kebesaran-Mu. Dengan penuh keikhlasan, aku persembahkan nyanyian yang indah, tarian yang indah, buah-buahan yang segar, bunga-bunga yang harum, air, wewangian dan sembah baktiku.
Walaupun semuanya masih jauh dari sempurna, namun aku masih tetap berharap agar Engkau mengampuninya dan Memberkati kami dengan Sinar Suci-Mu, hingga kami dapat menjalani kehidupan ini dengan damai dan selamat.
Disini pada Rumah Suci-Mu aku datang untuk meyakinkan Engkau, bahwa aku adalah hamba-Mu, berserah diri hanya Pada-Mu, Hidup dan Matiku ada di-Tangan-Mu, Bahagia dan Sedihku ada di-Jari-Mu, semoga Engkau mendengarkan doa kami.
Semoga semua mahluk hidup berbahagia, semoga damai selalu, Om Shanti Shanti Shanti Om.
Minggu, 05 Mei 2013
Tuhan Maha Pengasih
Om Siwa Buddhaya Namah,
Sahabatku yang terkasih, selamat malam, semoga kita semua selalu dalam keadaan bahagia, terbebas dari penderitaan, terbebas dari kebencian, terbebas dari penyakit, terbebas dari kesukaran-kesukaran hidup lainnya, semoga dimurahkan kesehatan, rejeki, jodoh dan semoga kita semua selalu dalam keadaan damai dan bahagia.
Sahabatku, didalam hidup ini kita tidak bisa terlepas dari keadaan suka dan duka. Apabila kita sedang dalam keadaan suka, maka kita akan tersenyum, tertawa karena hati merasa senang. Namun apabila kita sedang dalam keadaan duka, maka kita akan bersedih, menangis. Dalam keadaan duka pikiran kita menjadi labil dan kita memerlukan tempat bersandar, mencurahkan segala permasalahan yang kita hadapi agar dapat mengurangi beban pikiran.
Sahabatku, kita dapat mencurahkan segala permasalahan kepada orang-orang yang dekat dengan kita, orang-orang yang baik, orang-orang yang kita percayai akan dapat membantu memberikan solusi terhadap permasalahan kita. Namun sahabatku, hendaknya kita tidak lupa untuk mencurahkan segala permasalahan kita kepada Tuhan. Tuhan Maha Pengasih dan Penyayang. Beliau amat menyayangi umatnya, bagaimanapun keadaanya, Beliau tetap mengasihi dan menyayangi umatnya.
Setiap saat Beliau selalu mendengarkan segala doa, harapan dan keluh kesah umatnya dan setiap saat pula beliau selalu menjawab setiap permohonan yang kita sampaikan dengan tulus ikhlas kepada beliau. Beliau Maha Agung, Suci dan Mulia, namun kita sebagai manusia yang masih diliputi kegelapan, masih sulit menerima Getaran-Getaran Suci Beliau. Walaupun sebenarnya Beliau telah Menjawab doa kita, namun kita belum mampu untuk menangkap sinyal-sinyal yang Beliau sampaikan kepada kita.
Walaupun demikian keadaan kita, janganlah berkecil hati sahabatku, tetaplah berdoa, bersujud dengan tulus ikhlas dihapan-Nya, niscaya Beliau akan menuntun kita menuju Terang Jalan-Nya, hingga kita dapat mencapai kebahagiaan.
Keyakinan, keikhlasan dan pelayanan adalah jalan yang sebaiknya kita tempuh, dalam upaya mendapatkan Kasih Tuhan yang Maha Pengasih dan Penyayang.
Semoga semua mahluk hidup berbahagia, semoga damai selalu, Om Shanti Shanti Shanti Om.
Sahabatku yang terkasih, selamat malam, semoga kita semua selalu dalam keadaan bahagia, terbebas dari penderitaan, terbebas dari kebencian, terbebas dari penyakit, terbebas dari kesukaran-kesukaran hidup lainnya, semoga dimurahkan kesehatan, rejeki, jodoh dan semoga kita semua selalu dalam keadaan damai dan bahagia.
Sahabatku, didalam hidup ini kita tidak bisa terlepas dari keadaan suka dan duka. Apabila kita sedang dalam keadaan suka, maka kita akan tersenyum, tertawa karena hati merasa senang. Namun apabila kita sedang dalam keadaan duka, maka kita akan bersedih, menangis. Dalam keadaan duka pikiran kita menjadi labil dan kita memerlukan tempat bersandar, mencurahkan segala permasalahan yang kita hadapi agar dapat mengurangi beban pikiran.
Sahabatku, kita dapat mencurahkan segala permasalahan kepada orang-orang yang dekat dengan kita, orang-orang yang baik, orang-orang yang kita percayai akan dapat membantu memberikan solusi terhadap permasalahan kita. Namun sahabatku, hendaknya kita tidak lupa untuk mencurahkan segala permasalahan kita kepada Tuhan. Tuhan Maha Pengasih dan Penyayang. Beliau amat menyayangi umatnya, bagaimanapun keadaanya, Beliau tetap mengasihi dan menyayangi umatnya.
Setiap saat Beliau selalu mendengarkan segala doa, harapan dan keluh kesah umatnya dan setiap saat pula beliau selalu menjawab setiap permohonan yang kita sampaikan dengan tulus ikhlas kepada beliau. Beliau Maha Agung, Suci dan Mulia, namun kita sebagai manusia yang masih diliputi kegelapan, masih sulit menerima Getaran-Getaran Suci Beliau. Walaupun sebenarnya Beliau telah Menjawab doa kita, namun kita belum mampu untuk menangkap sinyal-sinyal yang Beliau sampaikan kepada kita.
Walaupun demikian keadaan kita, janganlah berkecil hati sahabatku, tetaplah berdoa, bersujud dengan tulus ikhlas dihapan-Nya, niscaya Beliau akan menuntun kita menuju Terang Jalan-Nya, hingga kita dapat mencapai kebahagiaan.
Keyakinan, keikhlasan dan pelayanan adalah jalan yang sebaiknya kita tempuh, dalam upaya mendapatkan Kasih Tuhan yang Maha Pengasih dan Penyayang.
Semoga semua mahluk hidup berbahagia, semoga damai selalu, Om Shanti Shanti Shanti Om.
Langganan:
Postingan (Atom)