Kamis, 11 April 2013

Jauh Dimata Dekat Dihati







Om Siwa Buddhaya Namah,


Sahabatku yang terkasih, Dharma mengajarkan kita bahwa kehidupan ini adalah duka yang berarti penderitaan. Lahir, tua, sakit dan mati adalah penderitaan, berkumpul dengan yang dibenci dan berpisah dengan yang dicintai juga penderitaan, sakit adalah penderitaan. Kenapa hidup ini penuh dengan penderitaan, sahabatku ?, dikarenakan kondisi dunia ini selalu diliputi oleh hukum ketidak kekalan. Kita tidak bisa selalu dalam keadaan sehat, karena sehat itu tidak kekal, maka suatu saat kita menderita sakit, demikian juga hal-hal lainnya didunia ini, seperti untung-rugi, kaya-miskin, muda-tua, cinta-benci, dan lain-lainnya, selalu dalam keadaan dualisme yang berbeda, yang satunya kita senangi dan yang satunya lagi tidak kita senangi.

Sahabatku, betapa senang hati kita apabila bisa berkumpul dengan orang-orang yang kita cintai, disana kita bisa menumpahkan rindu, mencurahkan perasaan dan berbagi kasih sayang. Namun sahabatku, ingatlah selalu akan ajaran Dharma, yaitu didunia ini berlaku hukum ketidak kekalan dalam dualisme yang berbeda. Begitu kita menikmati suasana bahagia karena berkumpul dengan orang yang dicintai, seperti istri, anak, suami, keluarga, kekasih, sahabat dan kerabat lainnya, kita pula harus menyadari bahwa suatu saat kita akan berpisah dengan mereka.

Setiap orang memiliki jalan hidup masing-masing sesuai dengan karmanya, saat ini kita berkumpul dengan mereka, namun kita tidak tahu apa yang akan terjadi esok, lusa maupun hari berikutnya, semuanya merupakan rahasia Tuhan. Perpisahan itu bisa bersifat sementara, seperti misalnya anak harus melanjutkan study keluar kota, suami menjalankan tugas keluar daerah, kekasih bekerja diluar negeri dan lain-lainnya, namun perpisahan itu bisa juga bersifat permanen, seperti misalnya karena perceraian dan kematian. Apapun itu sifatnya perpisahan, baik sementara maupun permanen, yang jelas bahwa setiap perpisahan dengan orang yang dicintai sudah pasti akan menimbulkan penderitaan.

Sahabatku yang terkasih, karena penderitaan itulah, Dharma berusaha menghibur kita dengan pengertian yang benar. Penderitaan itu timbul karena pengertian yang salah, yang menganggap bahwa hidup ini hanyalah apa yang kita lihat dengan panca indera dan kurang menyadari bahwa hakekat kehidupan yang sesungguhnya. Begitu orang yang dicintai berada jauh dimata maka kita merasa sedih, selau berpikiran negatif tentang keadaannya dan melupakan bahwa dia selalu berada dekat dengan kita, yaitu dihati kita. Hati yang telah menyatu dalam cinta, tidak akan pernah terpisahkan, bahkan oleh kematian sekalipun, karena hati kita milik Tuhan, begitu pula dengan orang yang kita cintai. Begitu kita mencintai seseorang, maka yang ada dihati kita adalah doa untuk kebahagiaan orang tersebut, tidak peduli orang tersebut berada dekat maupun jauh dan bahkan teramat jauh sekalipun, kita selalu mencintainya.

Biarkan kehidupan ini terus berjalan sesuai dengan karma kita masing-masing, hendaknya kita tidak melekat oleh pengertian salah tentang panca indera, namun berusahalah mengerti tentang sang hati. Walaupun dia jauh dimata namun dia selalu dekat dihati dan selalu doakan kebahagiaanya, ikhlaskan semuanya, karena semuanya atas kehendak Yang Maha Kuasa, niscaya kita semua akan menemukan jalan yang terbaik yaitu kebahagiaan, begitu juga dengan orang yang kita cintai, sesuai dengan karmanya masing-masing.

Demikianlah sahabatku, semoga dengan pengertian benar, hati kita semua selalu diliputi oleh cinta, selalu dalam keadaan bahagia dan damai selalu, Om Shanti Shanti Shanti Om.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar