Om Siwa Buddhaya Namah,
Sahabatku yang terkasih, Dharma mengajarkan kita bahwa
kehidupan ini adalah duka yang berarti penderitaan. Lahir, tua, sakit dan mati
adalah penderitaan, berkumpul dengan yang dibenci dan berpisah dengan yang
dicintai juga penderitaan, sakit adalah penderitaan. Kenapa hidup ini penuh
dengan penderitaan, sahabatku ?, dikarenakan kondisi dunia ini selalu diliputi
oleh hukum ketidak kekalan. Kita tidak bisa selalu dalam keadaan sehat, karena
sehat itu tidak kekal, maka suatu saat kita menderita sakit, demikian juga
hal-hal lainnya didunia ini, seperti untung-rugi, kaya-miskin, muda-tua,
cinta-benci, dan lain-lainnya, selalu dalam keadaan dualisme yang berbeda, yang
satunya kita senangi dan yang satunya lagi tidak kita senangi.
Sahabatku, betapa senang hati kita apabila bisa berkumpul
dengan orang-orang yang kita cintai, disana kita bisa menumpahkan rindu,
mencurahkan perasaan dan berbagi kasih sayang. Namun sahabatku, ingatlah selalu
akan ajaran Dharma, yaitu didunia ini berlaku hukum ketidak kekalan dalam dualisme
yang berbeda. Begitu kita menikmati suasana bahagia karena berkumpul dengan
orang yang dicintai, seperti istri, anak, suami, keluarga, kekasih, sahabat dan
kerabat lainnya, kita pula harus menyadari bahwa suatu saat kita akan berpisah
dengan mereka.
Setiap orang memiliki jalan hidup masing-masing sesuai
dengan karmanya, saat ini kita berkumpul dengan mereka, namun kita tidak tahu
apa yang akan terjadi esok, lusa maupun hari berikutnya, semuanya merupakan
rahasia Tuhan. Perpisahan itu bisa bersifat sementara, seperti misalnya anak
harus melanjutkan study keluar kota, suami menjalankan tugas keluar daerah,
kekasih bekerja diluar negeri dan lain-lainnya, namun perpisahan itu bisa juga
bersifat permanen, seperti misalnya karena perceraian dan kematian. Apapun itu
sifatnya perpisahan, baik sementara maupun permanen, yang jelas bahwa setiap
perpisahan dengan orang yang dicintai sudah pasti akan menimbulkan penderitaan.
Sahabatku yang terkasih, karena penderitaan itulah, Dharma
berusaha menghibur kita dengan pengertian yang benar. Penderitaan itu timbul
karena pengertian yang salah, yang menganggap bahwa hidup ini hanyalah apa yang
kita lihat dengan panca indera dan kurang menyadari bahwa hakekat kehidupan
yang sesungguhnya. Begitu orang yang dicintai berada jauh dimata maka kita merasa
sedih, selau berpikiran negatif tentang keadaannya dan melupakan bahwa dia
selalu berada dekat dengan kita, yaitu dihati kita. Hati yang telah menyatu
dalam cinta, tidak akan pernah terpisahkan, bahkan oleh kematian sekalipun,
karena hati kita milik Tuhan, begitu pula dengan orang yang kita cintai. Begitu
kita mencintai seseorang, maka yang ada dihati kita adalah doa untuk
kebahagiaan orang tersebut, tidak peduli orang tersebut berada dekat maupun
jauh dan bahkan teramat jauh sekalipun, kita selalu mencintainya.
Biarkan kehidupan ini terus berjalan sesuai dengan karma
kita masing-masing, hendaknya kita tidak melekat oleh pengertian salah tentang
panca indera, namun berusahalah mengerti tentang sang hati. Walaupun dia jauh
dimata namun dia selalu dekat dihati dan selalu doakan kebahagiaanya, ikhlaskan
semuanya, karena semuanya atas kehendak Yang Maha Kuasa, niscaya kita semua akan
menemukan jalan yang terbaik yaitu kebahagiaan, begitu juga dengan orang yang
kita cintai, sesuai dengan karmanya masing-masing.
Demikianlah sahabatku, semoga dengan pengertian benar, hati
kita semua selalu diliputi oleh cinta, selalu dalam keadaan bahagia dan damai
selalu, Om Shanti Shanti Shanti Om.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar