Senin, 21 Maret 2016

Melodi Yang Indah



Om Siwa Buddhaya Namah,

Sahabatku yang terkasih, aku sangat menyukai musik, karena dengan musik kita dapat menikmati keindahan. Alunan musik yang indah dapat mengantarkan perasaan kita pada kenyamanan, sehingga menimbulkan rasa senang dan gembira. Suasana yang baik ini dapat tercipta melalui nada-nada yang indah dari alat-alat musik. Salah satu alat musik yang aku sukai adalah gitar. Bagian yang paling penting dari gitar adalah tali senarnya. Sebelum memainkan gitar, tali senarnya terlebih dahulu ditarik dengan baik. Apabila tali senar gitar ditarik terlalu kencang, maka suara yang dihasilkan kurang bagus dan bahkan tali senarnya bisa putus. Apabila senar gitar terlalu kendor, suaranya juga kurang bagus, nada yang dihasilkan tidak sesuai dengan harapan kita. Nada yang indah bisa tercipta apabila senar gitarnya ditarik secukupnya, tidak terlalu kencang, juga tidak terlalu kendor, dengan demikian kita dapat memainkan gitar dengan baik, sehingga tercipta nada-nada yang indah dan menghibur hati.
Sahabatku, demikian pula halnya dengan kehidupan kita, mesti dijalani dengan baik, tidak terlalu keras dan juga tidak terlalu lemah. Apabila kita terlalu keras, bekerja siang dan malam tidak kenal lelah, maka kita akan kurang istirahat dan berakibat kita menjadi sakit. Demikian pula apabila kita terlalu lemah, malas bekerja, maka kita tidak akan mendapatkan rejeki untuk nafkah hidup kita. Maka sebaiknya adalah bekerja sesuai dengan kemampuan kita, ada saatnya kita bekerja keras, ada pula saatnya kita istirahat, melepaskan lelah, memberikan perhatian yang baik kepada tubuh dan pikiran kita, sehingga tubuh dan pikiran ini menjadi baik, menjadi seimbang, dengan demikian kita dapat mempergunakan tubuh dan pikiran  dengan baik. Hanya dengan tubuh dan pikiran yang seimbang, kita dapat menikmati hidup ini dengan baik, dengan damai dan bahagia. Kita dapat tersenyum, tertawa, berbagi kasih dengan keluarga, sahabat serta semua orang serta kenikmatan-kenikmatan lainnya yang bagaikan alunan musik yang merdu, indah menawan melalui nada-nada yang tercipta dari kebijaksanaan kita dalam menjalani kehidupan ini. 
Semoga nada-nada indah yang tercipta dari dawai gitar dapat mengisi indahnya senyuman didalam hidup kita semua, semoga semua mahluk hidup berbahagia. Om Shanti Shanti Shanti Om.
 

Mahluk Kasih



Om Siwa Buddhaya Namah,

Sahabatku yang terkasih, aku senang sekali menonton atau menyaksikan tingkah laku binatang, baik di televisi maupun secara langsung. Jika aku sedang liburan, maka aku pergi mengajak serta keluarga ke kebun binatang. Disana aku bisa menikmati tingkah laku binatang dengan berbagai karakter. Ada yang kecil lucu, seperti kelinci, hamster, ikan-ikan kecil dan lainnya. Ada yang tinggi besar, seperti banteng, sapi, kuda, gajah dan lainnya. Ada yang buas, seperti ular, ikan piranha, macan tutul, singa dan lainnya.
Dari berbagai macam karakter binatang-binatang itu, aku sangat tertarik pada dua karakter umum dari binatang-binatang itu, yaitu ada yang buas dan ada yang jinak. Yang buas biasanya mereka suka makan daging atau sering disebut karnivora, dengan ciri-ciri gigi-gigi, taring serta kuku yang tajam. Semuanya ini dirancang oleh Alam agar dia bisa memangsa hewan lainnya untuk menjaga agar populasi herbivora tidak terlalu banyak sehingga ketersediaan makanan yang disediakan oleh Alam mencukupi. Disamping hewan buas, ada pula hewan yang jinak atau sering disebut herbivora, yaitu hewan pemakan tumbuh-tumbuhan. Mereka umumnya memiliki ciri-ciri berupa gigi-gigi serta kuku-kuku yang tidak tajam.
Sahabatku, dari ciri-ciri binatang ini, aku berusaha memahami serta belajar dari Alam, kemudian memetik hikmah yang berguna bagi kita. Ketika aku memperhatikan diriku sendiri sebagai manusia, aku memiliki ciri-ciri fisik seperti kuku-kuku kaki serta tanganku tidak tajam, kemudian gigi-gigi serta taringkupun tidak tajam, sehingga aku berkesimpulan bahwa manusia sebenarnya adalah mahluk yang dirancang oleh Alam bukan untuk membunuh mahluk lainnya. Dengan ciri-ciri fisik seperti ini, serta dilengkapi dengan akal budi, maka sudah sepatutnya kita menyadari kehendak Alam ini, bahwa kita kita bukanlah mahluk yang kejam, bukan pula mahluk yang jahat, yang suka menyakiti mahluk lainnya. Kodrat Alam ini sebenarnya tidak bisa kita bantah dan apabila melanggar kodrat ini dengan selalu berbuat kejam, anarkis, merusak serta menyakiti mahluk lainnya di Muka Bumi ini, maka sudah pasti penderitaan demi penderitaan akan selalu mengikuti kehidupan kita, bagaikan bayangan yang tak pernah meninggalkan bendanya. Tidak ada tempat untuk menghindari ataupun sembunyi dari akibat perbuatan buruk, oleh karena itu marilah kita selalu berbuat kasih karena manusia sebenarnya adalah mahluk kasih. Semoga semua mahluk hidup berbahagia, Om Shanti Shanti Shanti Om. 
 

Minggu, 13 Maret 2016

Menebar Kasih



Om Siwa Buddhaya Namah,

Sahabatku yang terkasih, ketika kita sedang berada diperjalanan, kita menginginkan agar cuaca baik, cerah, sejuk, sehingga perjalanan kita menjadi lancar. Kita menjadi senang dan nyaman dalam perjalanan, ketika cuaca cerah, angin berhembus sejuk, karena dengan demikian kita dapat menikmati perjalanan itu. Apalagi jika kita melintasi pegunungan yang hijau, dengan pepohonan yang tumbuh subur disepanjang perjalanan, semuanya kita nikmati dalam suasana yang indah.
Segala kenyamanan serta kenikmatan yang kita rasakan, biasanya kita lewatkan begitu saja seiring berjalannya waktu, karena semuanya itu dapat kita nikmati secara gratis, dengan kata lain, kita tidak perlu mengeluarkan uang ataupun membayar atas kenikmatan itu. Matahari yang bersinar cerah menghangatkan, angin yang berhembus lembut menyejukkan, suara deburan ombak yang indah, pohon-pohonan serta kicau burung yang merdu, semuanya itu dapat kita nikmati secara gratis. Namun sahabatku, pernahkah kita merenungkan sejenak, atas perbuatan siapa, sehingga kita dapat menikmati keindahan ini ? Kenapa semua keindahan ini diberikan kepada kita secara gratis ?
Sahabatku, jika kita merenungkan semuanya ini, maka kita akan mendapatkan jawaban-jawaban yang logis, karena semuanya ini terjadi atas perbuatan Alam dan ini semuanya diberikan kepada kita karena Alam sangat mengasihi kita dan atas kasih ini Beliau menebarkan semua kenikmatan-kenikmatan yang Alami yang memberikan kenyamanan sekaligus kedamaian kepada semua mahluk hidup dimuka Bumi ini. 
Disamping itu atas kasih beliau yang besar ini, Beliau juga memberikan pendidikan kepada kita semua agar kita selalu ingat bahwa kita adalah bagian dari Alam dan sudah seyogyanya pula kita mengikuti jejak beliau untuk menebar kasih dimuka Bumi ini. Ketika kita jauh dari Alam serta ketika perbuatan kita jauh dari kasih dengan mengsploitasi Alam beserta mahluk hidup lainnya dengan penuh keserakahan untuk mengikuti keinginan-keinginan serta hawa nafsu lainnya, maka Kasih Alam akan menegur kita dengan ketidaknyamanan yang kita rasakan, seperti cuaca panas di perkotaan ketika tidak ada tumbuh-tumbuhan, banjir ketika pohon-pohon digunung ditebangi, pantai yang tidak indah karena kotor dipenuhi sampah serta semua ketidaknyamanan ini adalah karena Kasih Alam yang sangat mulia untuk menyadarkan kita agar kita selalu dekat dengan Beliau dan kembali kejalan benar, mengasihi Alam beserta semua mahluk hidup dimuka Bumi ini, agar kedamaian selalu menyertai kehidupan ini.
Semoga kita dapat memahami Kasih Alam ini serta dapat mengikuti jejak Beliau untuk selalu menebar Kasih dimuka Bumi ini. Semoga semua mahluk hidup berbahagia, Om Shanti Shanti Shanti Om.

Minggu, 06 Maret 2016

Keseimbangan


Om Siwa Buddhaya Namah,

Sahabatku yang terkasih, akhir-akhir ini cuaca buruk sering melanda didaerahku. Hujan deras disertai dengan angin kencang membuat banyak pohon-pohonan baik yang besar maupun yang kecil tumbang. Demikian juga banyak tiang-tiang dan bahkan ada juga rumah yang roboh. Sungguh sebuah peristiwa yang memprihatinkan kita semua dan semoga badai ini cepat berlalu.
Banyak faktor yang menyebabkan kejadian ini dan secara teknis semuanya dapat dijelaskan. Namun secara umum aku dapat menyimpulkan bahwa peristiwa itu dapat terjadi karena kurang adanya keseimbangan. Pohon-pohonan, baik yang besar maupun yang kecil, apabila sudah seimbang maka dia tidak akan tumbang ketika diterpa badai. Demikian juga dengan tiang-tiang, pagar, rumah maupun bangunan lainnya juga tidak akan roboh ketika diterpa badai apabila dia dalam keadaan seimbang. Demikian juga halnya dengan benda-benda lain yang ada didunia ini, semuanya memerlukan keseimbangan.
Keseimbangan ini sangat perlu kita perhatikan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak kita inginkan. Sebelum mengerjakan sesuatu, apapun itu bentuknya, hendaknya dipikirkan dahulu secara matang mengenai aspek-aspek keseimbangannya, setelah itu barulah kita mulai mengerjakannya. 
Keseimbangan ini akan dapat kita pahami apabila kita memiliki kebijaksanaan. Dengan kebijaksanaan kita akan memiliki kesabaran didalam bertindak, tidak terburu-buru ataupun hanya memikirkan keuntungan materi saja, melainkan juga memikirkan dampak-dampak yang mungkin ditimbulkan dari tindakan-tindakan yang kita lakukan. Alam selalu berada dalam keseimbangan, Bumi berputar pada porosnya kemudian bersama-sama Planet lainnya berputar mengelilingi Matahari, semuanya itu bergerak dalam keseimbangan dan dampak dari gerak Alam ini adalah kenyamanan yang kita rasakan ketika kita berada dimuka Bumi ini. Udara yang segar, air yang sejuk, api yang menghangatkan, makanan yang sehat, cuaca yang nyaman serta kenyamanan-kenyamanan lainnya , semuanya ini adalah akibat dari keseimbangan Alam Semesta.
Apabila kita sebagai manusia bertindak diluar keseimbangan ini, maka akan terjadi ketidak seimbangan dan ketidak seimbangan ini akan membuat Alam tidak nyaman. Akibat dari ketidak nyamanan Alam ini, maka Alam akan bergerak mencari keseimbangannya sendiri. Akibat dari pergerakan Alam ini adalah hal-hal yang tidak menyenangkan bagi kita, yaitu berupa bencana-bencana Alam, baik yang besar maupun yang kecil, semuanya itu sangat merugikan kehidupan manusia.
Oleh karena itu sahabatku yang terkasih, hendaknya kita pikirkan dahulu sebelum melakukan segala sesuatu tindakan agar keseimbangan tetap terjaga, baik didalam maupun diluar diri kita. Semoga keseimbangan lahir maupun batin selalu menyertai diri kita semua, semoga semua mahluk hidup berbahagia, Om Shanti Shanti Shanti Om.