Om Siwa Buddhaya Namah,
Sahabatku yang terkasih, apa yang
terjadi pada dirimu, lihatlah wajahmu begitu tegang dan menakutkan. Dirimu
terlihat begitu buruk saat engkau marah, saat emosimu tidak terkendali. Kenapa
? mengapa engkau begitu marah dan mengapa engkau begitu sulit mengendalikan
kemarahan itu ? Apakah engkau telah melupakan bahwa dirimu sebenarnya begitu
indah, engkau adalah mahluk yang mulia dan penuh keagungan, kenapa engkau
tinggalkan semuanya itu, hanya untuk menuruti kemarahan. Cinta dan kasih sayang
yang telah tertanam pada dirimu semenjak engkau tercipta, dia terus menyertai
dirimu dengan bersemayam didalam hatimu, kenapa engkau abaikan begitu saja.
Lihatlah dirimu sejenak saat engkau marah, apa yang terjadi. Semuanya nampak begitu
mengesalkan dan menjengkelkan, semuanya nampak buruk dimatamu, karena memang
demikianlah keadaannya amarah itu. Dia bagaikan api yang membakar apa saja yang
ada dihadapannya. Dia akan menghancurkan semuanya tanpa ampun. Jikalau begini
keadaannya, siapa yang rugi, tentunya kita semua. Hutan yang kering dan tandus,
akan sangat mudah terbakar, sedikit saja ada angin kencang maka akan terjadi
pergesekan antar dahan dan ranting yang bisa menimbulkan percikan api dan
dengan cepat melahap hutan yang kering itu. Sangat sulit memadamkan api yang
sudah besar seperti itu. Jika kita menyadari hal itu, maka sebaiknya kita
memelihara hutan itu agar tetap sejuk, dengan menjaga keseimbangannya. Dia
perlu air yang cukup, sinar matahari serta udara yang dapat menjaga kelestariannya.
Jika semuanya sudah seimbang, maka hutan itu akan menampilkan keindahan,
kesejukan serta kedamaian bagi kita. Tiada bencana kebakaran, biarpun angin
berhembus kencang, maka dia akan bisa menetralisir semuanya itu, sehingga yang
nampak keluar hanyalah keindahan dan kesejukan. Ibaratnya hutan itu demikian
pula hatimu, dia akan dapat menampilkan keindahan serta kesejukan jika kita
memperhatikan keseimbangannya. Dia perlu cinta, dia perlu kasih sayang, dia
perlu rasa syukur serta senyuman. Senyuman yang tulus akan membuatnya indah,
serta dirimu dapat tampil lebih bersahaja, indah dan menawan. Dirimu
sesungguhnya adalah mahluk yang indah, tersenyumlah, lihatlah kedalam, jika
amarah datang diamlah sejenak, besabarlah semuanya pasti akan berlalu, seiring
kesejukan hatimu, semua nampak indah dan menyenangkan. Badai pasti berlalu,
bersabarlah sahabatku, engkau pasti bahagia. Semoga keindahan itu datang dari
segala penjuru, semoga kedamaian serta kebahagiaan selalu menyertai kita semua,
semoga semua mahluk hidup berbahagia, Om Shanti Shanti Shanti Om.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar