Rabu, 29 Juli 2015
Rangkaian Bunga
Om Siwa Buddhaya Namah,
Sahabatku yang terkasih, rangkaian bunga adalah kumpulan bunga yang indah yang ditata sedemikian rupa sehingga bisa menampilkan keindahan yang luar biasa. Apabila kita mempersembahkan rangkaian bunga yang indah ini kepada orang-orang yang terkasih maka akan membuat hati mereka senang. Tidak mudah membikin hati seseorang menjadi senang, oleh karena itu bersyukurlah karena Tuhan telah menciptakan berbagai keindahan dimuka bumi ini, dimana salah satu keindahan itu adalah bunga. Rasa syukur pada keindahan ini adalah salah satu upaya untuk mendekatkan diri pada Tuhan.
Sahabatku, dengan mensyukuri keindahan bunga ini akan membuat hati menjadi senang. Hati yang senang akan membuat pikiran menjadi rileks, tidak tegang. Pikiran yang rileks akan membuat wajah kita menjadi indah, cantik menawan, seindah rangkaian bunga. Indah bagi yang memberi, indah bagi yang menerima dan keindahan ini akan terus tersimpan dihati, walaupun bunga tersebut telah layu secara fisik namun bunga-bunga hati tidak akan pernah layu sampai kapanpun juga. Semoga keindahan ini dapat menghiasi hati kita semua, semoga semua mahluk hidup berbahagia, Om Shanti Shanti Shanti Om.
Senin, 27 Juli 2015
Babi
Om Siwa Buddhaya Namah,
Sahabatku yang
terkasih, ada seekor binatang yang selalu ribut, suaranya keras menjerit-jerit,
membikin kegaduhan saat ia lapar dan setelah diberi makan maka dia dengan cepat
melahap makanan itu dengan tanpa menghiraukan apapun hingga makanan itu
tercecer dimana-mana, mulut serta wajahnya kotor terkena cipratan makanan itu
dan setelah kenyang maka ia segera mengambil posisi yang baik untuk tidur.
Dengan cepat pula ia tidur pulas sambil mendengkur. Demikian terus keadaanya hingga
perutnya menjadi buncit dan gemuk karena dipenuhi dengan lemak. Ia adalah
binatang pemalas dan ia simbul daripada kemalasan.
Sifat malas ini pula
ada pada diri manusia dan bila kita menuruti sifat malas ini maka ada saja alasan
kita untuk tidak bekerja. Bila pagi dikatakannya terlalu dingin, bila siang
dikatakannya takut kepanasan, bila lapar dikatakannya sakit dan bila kenyang
dikatakannya mengantuk, hingga habislah waktu dilewatkannya begitu saja tanpa
melakukan aktifitas yang berguna. Selalu bermalas-malasan itu adalah pemborosan
waktu. Waktu yang sangat berharga ini hendaknya kita pergunakan untuk mengisi
diri dengan hal-hal yang bermanfaat, karena waktu hidup kita didunia ini hanya
sebentar. Kesempatan ini sangat berharga, janganlah kita memboroskannya dengan
bermalas-malasan. Tidak ada kebahagiaan yang didapat dengan dengan
bermalas-malasan, melainkan hanyalah penderitaan.
Dengan melawan
kemalasan, itu berarti kita telah belajar Dharma secara praktek, yaitu
mengalahkan sifat-sifat kebinatangan dan berusaha mengembangkan sifat-sifat
Kedewaan yang ada pada diri kita yaitu semangat pantang menyerah untuk
melakukan hal-hal yang positif. Mengembangkan sifat-sifat kedewaan yang ada
pada diri kita adalah jalan Dharma yang akan mengantarkan kita pada kedamaian
dan kebahagiaan.
Semoga kita terhindar
dari sifat-sifat kebinatangan yang menyesatkan, semoga sifat-sifat Kedewaan
dapat tumbuh dihati kita semua, penuh semangat serta kasih sayang, semoga semua
mahluk hidup berbahagia, Om Shanti Shanti Shanti Om.
Permata Yang Mulia
Om Siwa Buddhaya Namah,
Sahabatku yang terkasih, akhir-akhir ini banyak sekali penggemar batu akik di Indonesia. Sangat mudah kita bisa menemukan batu akik, karena penjual batu akik bertebaran dimana-dimana, mulai dari penjual keliling, penjual di pinggir jalan, penjual di pasar-pasar sampai pada toko-toko perhiasan bahkan ada juga penjual batu akik yang berjualan di Mall-Mall yang terkenal. Sungguh ini suatu fenomena yang fantastis dan aku memandang ini sebagai suatu hal yang positif, dimana masyarakat mulai tertarik pada suatu keindahan. Keindahan adalah adalah wujud daripada seni dan seni adalah wujud daripada perasaan yang dalam. Dengan seni hidup ini menjadi indah dan dengan mengagumi keindahan akan dapat memunculkan rasa kagum pada Alam yang telah membentuk batu sedemikian rupa sehingga menjadi batu yang indah dan mengagumkan. Kekaguman ini berujung pada yang menciptakannya yaitu tiada lain adalah Sang Maha Pencipta.
Sahabatku, batu akik adalah batu permata yang berasal dari alam. Ketika ditemukan batu akik menyerupai batu yang biasa, hanya orang telah berpengalaman saja yang bisa membedakan batu akik dengan batu yang biasa. Setelah itu barulah batu akik tersebut dipotong, kemudian diasah serta dibentuk menjadi batu permata. Setelah menjadi batu permata barulah terlihat keindahan yang luar biasa, dengan kemilau yang terpancar, memikat hati yang melihatnya. Keindahan yang dibentuk dari alam, dengan sedikit sentuhan dari manusia, yaitu para pengerajin batu akik akan tercipta sebuah keindahan yang mengagumkan, yaitu sebuah permata yang indah.
Menyaksikan proses pembentukan serta pembuatan permata batu akik ini, aku berupaya menemukan Mutiara Hati yang tersimpan didalamnya, karena kita sebagai manusia juga dibentuk serta ditempa oleh alam. Berbagai peristiwa yang kita alami didalam kehidupan, baik itu suka maupun duka, sesungguhnya adalah Hati Kita sedang ditempa serta dibentuk oleh Alam agar menjadi indah. Semuanya mesti kita terima sebagai Karunia Tuhan dengan rasa syukur serta penuh dengan kesabaran dan ketabahan didalam menjalaninya. Semua ada waktunya, semuanya pasti akan berlalu asalkan kita memiliki keyakinan yang kuat bahwa kita bisa melewatinya dengan selamat. Setelah itu barulah diperlukan sedikit upaya, hingga akhirnya terbentuk sebuah permata yang sangat indah, yaitu “ Permata Hati “. Permata hati adalah sebuah permata yang terindah, karena kemilau cahaya yang dipancarkannya tanpa batas hingga keseluruh Alam Semesta.
Bagaikan seorang tukang permata yang begitu terampil mengasah batu akik menjadi permata yang indah, demikianlah bendaknya kita berupaya membentuk hati kita menjadi sebuah Permata yang Mulia, semoga keindahan dapat terpancar dari hati kita semua, semoga kedamaian dan kebahagiaan selalu menyertai kita, semoga semua mahluk hidup berbahagia, Om Shanti Shanti Shanti Om.
Minggu, 26 Juli 2015
Tersenyumlah
Om Siwa Buddhaya Namah,
Sahabatku yang terkasih, apa yang
terjadi pada dirimu, lihatlah wajahmu begitu tegang dan menakutkan. Dirimu
terlihat begitu buruk saat engkau marah, saat emosimu tidak terkendali. Kenapa
? mengapa engkau begitu marah dan mengapa engkau begitu sulit mengendalikan
kemarahan itu ? Apakah engkau telah melupakan bahwa dirimu sebenarnya begitu
indah, engkau adalah mahluk yang mulia dan penuh keagungan, kenapa engkau
tinggalkan semuanya itu, hanya untuk menuruti kemarahan. Cinta dan kasih sayang
yang telah tertanam pada dirimu semenjak engkau tercipta, dia terus menyertai
dirimu dengan bersemayam didalam hatimu, kenapa engkau abaikan begitu saja.
Lihatlah dirimu sejenak saat engkau marah, apa yang terjadi. Semuanya nampak begitu
mengesalkan dan menjengkelkan, semuanya nampak buruk dimatamu, karena memang
demikianlah keadaannya amarah itu. Dia bagaikan api yang membakar apa saja yang
ada dihadapannya. Dia akan menghancurkan semuanya tanpa ampun. Jikalau begini
keadaannya, siapa yang rugi, tentunya kita semua. Hutan yang kering dan tandus,
akan sangat mudah terbakar, sedikit saja ada angin kencang maka akan terjadi
pergesekan antar dahan dan ranting yang bisa menimbulkan percikan api dan
dengan cepat melahap hutan yang kering itu. Sangat sulit memadamkan api yang
sudah besar seperti itu. Jika kita menyadari hal itu, maka sebaiknya kita
memelihara hutan itu agar tetap sejuk, dengan menjaga keseimbangannya. Dia
perlu air yang cukup, sinar matahari serta udara yang dapat menjaga kelestariannya.
Jika semuanya sudah seimbang, maka hutan itu akan menampilkan keindahan,
kesejukan serta kedamaian bagi kita. Tiada bencana kebakaran, biarpun angin
berhembus kencang, maka dia akan bisa menetralisir semuanya itu, sehingga yang
nampak keluar hanyalah keindahan dan kesejukan. Ibaratnya hutan itu demikian
pula hatimu, dia akan dapat menampilkan keindahan serta kesejukan jika kita
memperhatikan keseimbangannya. Dia perlu cinta, dia perlu kasih sayang, dia
perlu rasa syukur serta senyuman. Senyuman yang tulus akan membuatnya indah,
serta dirimu dapat tampil lebih bersahaja, indah dan menawan. Dirimu
sesungguhnya adalah mahluk yang indah, tersenyumlah, lihatlah kedalam, jika
amarah datang diamlah sejenak, besabarlah semuanya pasti akan berlalu, seiring
kesejukan hatimu, semua nampak indah dan menyenangkan. Badai pasti berlalu,
bersabarlah sahabatku, engkau pasti bahagia. Semoga keindahan itu datang dari
segala penjuru, semoga kedamaian serta kebahagiaan selalu menyertai kita semua,
semoga semua mahluk hidup berbahagia, Om Shanti Shanti Shanti Om.
Selasa, 07 Juli 2015
Gerak Sempurna
Om Siwa Buddhaya Namah,
Sahabatku yang terkasih, setiap hari kita bergerak, dari pagi hari saat kita membuka mata dan terbangun dari tidur sampai kita tertidur dimalam hari kita selalu bergerak. Semua gerak yang kita lakukan, baik itu berdiri, duduk, berjalan, berbicara, makan, minum dan lain sebagainya dikendalikan oleh pikiran. Pikiran dikendalikan oleh dua hal, yaitu nafsu keinginan dan hati. Apabila pikiran mengikuti kata hati, maka perbuatan kita menjadi baik, namun bila pikiran dipengaruhi oleh nafsu keinginan maka perbuatan menjadi tidak baik. Perbuatan baik akan mengarahkan gerak kita menjadi sempurna, sedangkan perbuatan buruk akan membuat gerak kita tidak teratur dan kita menjadi semakin jauh dari kesempurnaan. Kesempurnaan gerak akan membuat kita menjadi damai dan bahagia, karena pada Alam Semesta terdapat Energi yang sangat besar yang bergerak dalam pergerakan sempurna. Bumi berputar pada porosnya kemudian berputar mengelilingi Matahari, demikian juga Planet-Planet yang lainnya, semuanya bergerak dan pergerakannya itu sangat teratur dan sempurna. Tidak dapat dibayangkan apa yang terjadi apabila pergerakan Planet-Planet itu tidak teratur dan tidak sempurna, tabrakan antar Planet dan kekacauan yang luar biasa.
Sahabatku, belajar dari Alam Semesta dan kita manusia adalah bagian dari Alam Semesta itu, hendaknya mengikuti irama alam. Irama alam yang indah, sangat teratur, terkendali, bergerak mengikuti energi yang lebih besar. Pikiran dan perbuatan yang terkendali akan bergerak mengikuti irama alam dan akan dipengaruhi oleh energi alam, membuat kita menjadi semakin damai dan bahagia.
Semoga pergerakan kita semakin sempurna, sehingga kedamaian dan kebahagiaan selalu menyertai setiap langkah dalam kehidupan kita, semoga semua mahluk hidup berbahagia, Om Shanti Shanti Shanti Om.
Langganan:
Postingan (Atom)