Sabtu, 26 Juli 2014
Bahagia Dalam Dharma ( Bagian ke-1 )
Om Siwa Buddhaya Namah,
Sahabatku yang terkasih, salam kasih buat kalian semua, semoga kasih sayang serta kebahagiaan selalu meliputi kehidupan kalian semua. Sebagaimana yang didambakan oleh semua mahluk hidup didunia ini, tiada lain dan tiada bukan adalah kebahagiaan. Walaupun duka dan derita masih sering kita alami dan terkadang kita merasa sedih menghadapi berbagai permasalahan yang datang menghampiri kehidupan kita, namun kita hendaknya tidak menjadi lemah semangat, pesimis didalam menghadapinya. Ibarat pepatah mengatakan," Masih banyak jalan menuju Roma ".
Demikian juga apabila tidak tercapai apa yang kita cita-citakan, apa yang kita dambakan, apa yang kita idam-idamkan janganlah hendaknya berputus asa serta menyalahkan pihak luar ataupun orang lain yang belum tentu mereka bersalah. Andaikatapun mereka bersalah yang menyebabkan kita gagal mencapai apa yang kita inginkan, hendaknya kita bisa berbesar hati menerima serta memaafkannya. Kita hendaknya lebih banyak melihat kedalam dan bukan keluar, kita sebaiknya introspeksi diri, melihat apa sebenarnya kekurangan serta kelemahan kita yang meneyebabkan mereka berbuat curang kepada kita dan menyebabkan kita gagal didalam mencapai cita-cita kita. Dengan melihat kedalam, tentunya kita kembali menoleh kebelakang, yaitu perbuatan-perbuatan yang telah kita lakukan dimasa silam, melihat dengan jujur, apakah perbuatan kita telah ikhlas, telah diwarnai oleh kasih sayang, semangat serta cinta ataukah masih diwarnai dengan nafsu keinginan, keserakahan maupun kebencian serta kemalasan.
Sahabatku, apabila kita jujur dengan diri kita sendiri, setiap kegagalan yang kita alami didalam kehidupan ini, disebabkan oleh kurangnya kebijaksanaan didalam mengontrol emosi, kadangkala emosi kita terlalu tinggi, terlalu menggebu-gebu, namun kadangkala terlalu lemah, lambat serta malas. Kedua emosi ini tidak akan bisa membuat kita bijaksana, namun yang bisa membuat kita bijaksana adalah emosi yang terkontrol, emosi yang stabil, yaitu emosi yang dikendalikan oleh cinta kasih, bukan oleh hawa nafsu. Inilah kunci keberhasilan kita didalam mencapai apa yang kita cita-citakan.
Namun sahabatku, bukan berarti segala sesuatu yang kita cita-citakan tidak mesti harus kaku, harus kita capai sesuai dengan kehendak kita. Bisa saja dia sedikit berubah bahkan berbeda namun tidak mengurangi nilai maupun makna dari sebuah keberhasilan. Ini semua adalah atas kehendak Alam, kita akan ditempa, diarahkan serta dituntun sesuai kehendak Beliau. Dengan kebijaksanaan kita mengerti semua ini, bahwa kegagalan yang kita alami, adalah sebuah proses, adalah sebuah tempaan dari Alam agar kita menjadi lebih bijaksana, guna mencapai kesuksesan dimasa depan.
Apakah kesuksesan dimasa depan itu masih jauh ? Tidak sahabatku, semua itu tergantung dari seberapa besar keyakinan, semangat, kejujuran kita serta kasih kita didalam menjalani kehidupan ini. Semoga kesuksesan selalu menyertai kehidupan kita, semoga semua mahluk hidup berbahagia, Om Shanti Shanti Shanti Om.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar