Senin, 24 Februari 2014

Kasih Mulia Dari Seorang Pemimpin






Om Siwa Buddhaya Namah,

Sahabatku yang terkasih, alkisah pada zaman dahulu kala, ada seorang raja yang gagah rupawan, memerintah pada sebuah kerajaan yang aman, makmur dan rakyatnya damai sejahtera, raja tersebut bernama Sang Sutasoma. Walaupun beliau seorang raja namun beliau memiliki hati yang mulia bagaikan emas permata. Beliau bukan saja menyayangi rakyatnya, namun beliau juga memiliki rasa kasih sayang yang amat besar terhadap semua mahluk hidup.
Dalam sebuah perjalanan, Sang Sutasoma melewati sebuah hutan. Disana beliau mendengar tangisan anak-anak harimau yang menjerit lari ketakutan karena dikejar oleh induknya. Sang Sutasoma merasa heran, kenapa sang induk harimau mengejar anak-anaknya dengan wajah yang amat beringas dan menakutkan, kemudian bertanya dengan nada lembut,” Wahai sang induk harimau, kenapa engkau begitu beringas mengejar anak-anakmu, seakan-akan kamu hendak menerkamnya ?”. Kemudian sang induk harimau menjawab dengan suara kasar,” Memang aku hendak memakan anak-anakku, sudah tiga hari aku tidak mendapatkan mangsa, aku sangat kelaparan”.
Kemudian Sang Sutasoma berkata lagi dengan penuh kasih,” Wahai engkau sang induk harimau, aku sangat kasihan melihat anak-anakmu yang sangat ketakutan dan memohon perlindungan kepadaku, oleh karena rasa kasih ini, aku persilahkan engkau menyantap diriku sebagai ganti anak-anakmu ini”. Sang induk harimau merasa sangat gembira karena mendapatkan mangsa yang lebih besar, oleh karena itu dia langsung menerkam Sang Sutasoma dan memakannya sampai habis. Setelah itu sang induk harimau merasa lega karena kekenyangan. Namun tidak beberapa lama dia merasakan kesakitan pada perutnya dan sakit itu semakin keras hingga dia tidak tahan lagi sampai dia terguling-guling, meronta-ronta menahan sakit yang luar biasa. Karena rasa sakit yang amat sangat itu, dia memohon ampun serta meminta agar Sang Sutasoma keluar dari dalam perutnya.
 Atas kasih serta kebesaran Tuhan, kemudian terjadi keajaiban, dimana Sang Sutasoma dapat keluar dari perut harimau itu dalam keadaan baik, sehat serta tidak cacat sedikitpun. Demikian juga sang induk harimau menjadi nyaman karena rasa sakit didalam perutnya telah hilang dan saat itulah Sang Sutasoma mendekati sang induk harimau, kemudian membelainya dengan penuh kasih serta menasehatinya agar dia memiliki rasa kasih sayang terhadap anak-anaknya hingga sang induk harimau menjadi sadar akan kesalahannya.
Sahabatku, demikian sekilas kisah dari Sang Sutasoma, semoga kasih dapat tumbuh dihati kita semua, semoga semua mahluk hidup berbahagia, Om Shanti Shanti Shanti Om.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar