Om Siwa Buddhaya Namah,
Sahabatku yang terkasih, didalam kehidupan ini, banyak
sekali peran-peran yang mesti kita lakoni. Masing-masing peran ada ceritanya
tersendiri, ada cerita romantic, ada cerita lucu, ada cerita sedih, ada cerita
suka dan cerita-cerita lainnya, semuanya itu kita perankan dengan
sungguh-sungguh. Kita akan mabuk kasmaran apabila memerankan cerita romantic,
kita akan tertawa apabila memerankan cerita lucu, kita akan menangis apabila
memerankan cerita sedih, kita akan gembira apabila memerankan cerita suka dan
cerita-cerita lainnya demikian pula, selalu diikuti ekspresi yang
sungguh-sungguh dan kita larut didalamnya. Setiap orang didunia ini mendapatkan
peran masing-masing dan kita tidak akan bisa terlepas dari peran itu sampai
cerita itu berakhir. Bagaimanakah akhir dari cerita kehidupan kita ? Kita semua
tidak akan pernah tahu, karena semuanya itu adalah Rahasia Tuhan.
Sahabatku, Dunia yang maya ini adalah panggung kehidupan,
tempat kita belajar memerankan cerita dengan baik dan benar, agar akhir
daripada cerita ini menjadi kebahagiaan, sesuai dengan Kehendak Sang Sutradara.
Apabila kita didalam memerankan cerita kehidupan ini tidak dengan
sungguh-sungguh, atau karena kelemahan kita menghindar dari cerita yang
mestinya kita perankan, maka cerita yang kita perankan itu bukanlah cerita
kehidupan, melainkan sebuah cerita sandiwara yang penuh dengan kepura-puraan. Dengan
mengubah cerita kehidupan ini menjadi cerita sandiwara, maka berarti kita telah
keluar dari panggung kehidupan menuju panggung sandiwara. Apabila cerita
didalam panggung sandiwara telah berakir, maka kita tidak akan pernah
mendapatkan akhir daripada cerita yang sesungguhnya, karena akhir yang
sesungguhnya hanya ada dalam panggung kehidupan.
Panggung kehidupan sudah digariskan oleh Yang Maha Kuasa dan
kita sudah ditakdirkan untuk memerankan cerita sesuai atas Kehendak-Nya. Panggung
ini adalah sebuah panggung yang menyenangkan, apabila kita mengerti dengan
benar, memiliki rasa cinta dan kasih sayang serta kebijaksanaan didalam
memerankannya. Cerita sedih, cerita suka maupun cerita duka, semuanya itu hanyalah sebuah cerita
yang apabila kita hayati dengan seksama, itu semua merupakan sebuah proses
pembelajaraan, proses penempaan mental agar kita betul-betul kuat bagaikan
pohon bamboo yang sulit untuk ditumbangkan oleh angin karena memiliki akar yang
dalam serta kelenturan yang baik. Pohon bamboo akan bergerak meliak-liuk dengan indah
menikmati terpaan angin, demikian pula kita sebagai manusia didalam memerankan
cerita kehidupan ini, akan dapat menikmati semuanya dalam belaian Kasih Nan
Suci, Tulus dan Murni hingga badai kehidupan terlewat dan berganti musim semi yang
indah merasuk sukma.
Sahabatku yang terkasih, jika cerita kehidupan ini sudah
dapat kita nikmati, mengapa kita mesti bersandiwara ? Marilah kita belajar
memerankan cerita kehidupan ini dengan baik, agar Sang Sutradara Kehidupan
yaitu Tuhan Yang Maha Kuasa menjadi senang dan kita bisa menjadi bahagia.
Semoga semua mahluk hidup berbahagia, Om Shanti Shanti Shanti Om.
Om Swastyastu Pak Nyoman Punapi Gatra, mudah sehat selalu bersama keluarga tercinta. Om Santi, Santi, Santi Om
BalasHapusOm Swastyastu, tiang becik2 sareng keluarga, smoga Pak Dewa beserta keluarga juga dalam keadaan baik2 saja, damai dan bahagia.
Hapus