Jumat, 19 Juli 2013

Bukan Sandiwara




Om Siwa Buddhaya Namah,

Sahabatku yang terkasih, didalam kehidupan ini, banyak sekali peran-peran yang mesti kita lakoni. Masing-masing peran ada ceritanya tersendiri, ada cerita romantic, ada cerita lucu, ada cerita sedih, ada cerita suka dan cerita-cerita lainnya, semuanya itu kita perankan dengan sungguh-sungguh. Kita akan mabuk kasmaran apabila memerankan cerita romantic, kita akan tertawa apabila memerankan cerita lucu, kita akan menangis apabila memerankan cerita sedih, kita akan gembira apabila memerankan cerita suka dan cerita-cerita lainnya demikian pula, selalu diikuti ekspresi yang sungguh-sungguh dan kita larut didalamnya. Setiap orang didunia ini mendapatkan peran masing-masing dan kita tidak akan bisa terlepas dari peran itu sampai cerita itu berakhir. Bagaimanakah akhir dari cerita kehidupan kita ? Kita semua tidak akan pernah tahu, karena semuanya itu adalah Rahasia Tuhan.
Sahabatku, Dunia yang maya ini adalah panggung kehidupan, tempat kita belajar memerankan cerita dengan baik dan benar, agar akhir daripada cerita ini menjadi kebahagiaan, sesuai dengan Kehendak Sang Sutradara. Apabila kita didalam memerankan cerita kehidupan ini tidak dengan sungguh-sungguh, atau karena kelemahan kita menghindar dari cerita yang mestinya kita perankan, maka cerita yang kita perankan itu bukanlah cerita kehidupan, melainkan sebuah cerita sandiwara yang penuh dengan kepura-puraan. Dengan mengubah cerita kehidupan ini menjadi cerita sandiwara, maka berarti kita telah keluar dari panggung kehidupan menuju panggung sandiwara. Apabila cerita didalam panggung sandiwara telah berakir, maka kita tidak akan pernah mendapatkan akhir daripada cerita yang sesungguhnya, karena akhir yang sesungguhnya hanya ada dalam panggung kehidupan.
Panggung kehidupan sudah digariskan oleh Yang Maha Kuasa dan kita sudah ditakdirkan untuk memerankan cerita sesuai atas Kehendak-Nya. Panggung ini adalah sebuah panggung yang menyenangkan, apabila kita mengerti dengan benar, memiliki rasa cinta dan kasih sayang serta kebijaksanaan didalam memerankannya. Cerita sedih, cerita suka maupun cerita duka, semuanya itu hanyalah sebuah cerita yang apabila kita hayati dengan seksama, itu semua merupakan sebuah proses pembelajaraan, proses penempaan mental agar kita betul-betul kuat bagaikan pohon bamboo yang sulit untuk ditumbangkan oleh angin karena memiliki akar yang dalam serta kelenturan yang baik. Pohon bamboo akan bergerak meliak-liuk dengan indah menikmati terpaan angin, demikian pula kita sebagai manusia didalam memerankan cerita kehidupan ini, akan dapat menikmati semuanya dalam belaian Kasih Nan Suci, Tulus dan Murni hingga badai kehidupan terlewat dan berganti musim semi yang indah merasuk sukma.
Sahabatku yang terkasih, jika cerita kehidupan ini sudah dapat kita nikmati, mengapa kita mesti bersandiwara ? Marilah kita belajar memerankan cerita kehidupan ini dengan baik, agar Sang Sutradara Kehidupan yaitu Tuhan Yang Maha Kuasa menjadi senang dan kita bisa menjadi bahagia. 
Semoga semua mahluk hidup berbahagia, Om Shanti Shanti Shanti Om.      

2 komentar:

  1. Om Swastyastu Pak Nyoman Punapi Gatra, mudah sehat selalu bersama keluarga tercinta. Om Santi, Santi, Santi Om

    BalasHapus
    Balasan
    1. Om Swastyastu, tiang becik2 sareng keluarga, smoga Pak Dewa beserta keluarga juga dalam keadaan baik2 saja, damai dan bahagia.

      Hapus