Rabu, 24 Juli 2013

Menjelang Pagi


Om Siwa Buddhaya Namah,

Tatkala dinginnya desiran angin masih terasa menyentuh tubuh ini, sayup-sayup terdengar suara ayam jantan menyapa, pertanda pergantian hari akan segera tiba. Malam yang gelap akan segera berlalu, mimpi-mimpi yang indah akan segera berganti alam nyata, alam yang penuh harapan. Pagi akan segera tiba, Sang Dewi akan segera terbangun dari peraduannya, menerangi segala yang ada didunia ini, tanpa pilih kasih.
Menjelang pagi adalah waktu yang sakral, dimana detik-detik hari yang gelap akan segera berubah menjadi terang. Sebelum semua harapan-harapan kita menjadi kenyataan, bergegaslah bangun dan bangkit melawan kemalasan. Bersihkan badan jasmani dengan air, sucikan hati dan pikiran dengan Doa. Panjatkan Puja dan Puji kehadirat Yang Maha Kuasa, karena Beliau memang pantas untuk dipuja.
Sebelum Dunia ini diterangi oleh Matahari, terangilah dahulu hati kita dengan Cahaya Ilahi, agar terangnya Dunia seterang jiwa kita untuk menjalani hidup yang penuh semangat dan harapan. 
Semoga semua mahluk hidup berbahagia, Om Shanti Shanti Shanti Om.  

Jumat, 19 Juli 2013

Bukan Sandiwara




Om Siwa Buddhaya Namah,

Sahabatku yang terkasih, didalam kehidupan ini, banyak sekali peran-peran yang mesti kita lakoni. Masing-masing peran ada ceritanya tersendiri, ada cerita romantic, ada cerita lucu, ada cerita sedih, ada cerita suka dan cerita-cerita lainnya, semuanya itu kita perankan dengan sungguh-sungguh. Kita akan mabuk kasmaran apabila memerankan cerita romantic, kita akan tertawa apabila memerankan cerita lucu, kita akan menangis apabila memerankan cerita sedih, kita akan gembira apabila memerankan cerita suka dan cerita-cerita lainnya demikian pula, selalu diikuti ekspresi yang sungguh-sungguh dan kita larut didalamnya. Setiap orang didunia ini mendapatkan peran masing-masing dan kita tidak akan bisa terlepas dari peran itu sampai cerita itu berakhir. Bagaimanakah akhir dari cerita kehidupan kita ? Kita semua tidak akan pernah tahu, karena semuanya itu adalah Rahasia Tuhan.
Sahabatku, Dunia yang maya ini adalah panggung kehidupan, tempat kita belajar memerankan cerita dengan baik dan benar, agar akhir daripada cerita ini menjadi kebahagiaan, sesuai dengan Kehendak Sang Sutradara. Apabila kita didalam memerankan cerita kehidupan ini tidak dengan sungguh-sungguh, atau karena kelemahan kita menghindar dari cerita yang mestinya kita perankan, maka cerita yang kita perankan itu bukanlah cerita kehidupan, melainkan sebuah cerita sandiwara yang penuh dengan kepura-puraan. Dengan mengubah cerita kehidupan ini menjadi cerita sandiwara, maka berarti kita telah keluar dari panggung kehidupan menuju panggung sandiwara. Apabila cerita didalam panggung sandiwara telah berakir, maka kita tidak akan pernah mendapatkan akhir daripada cerita yang sesungguhnya, karena akhir yang sesungguhnya hanya ada dalam panggung kehidupan.
Panggung kehidupan sudah digariskan oleh Yang Maha Kuasa dan kita sudah ditakdirkan untuk memerankan cerita sesuai atas Kehendak-Nya. Panggung ini adalah sebuah panggung yang menyenangkan, apabila kita mengerti dengan benar, memiliki rasa cinta dan kasih sayang serta kebijaksanaan didalam memerankannya. Cerita sedih, cerita suka maupun cerita duka, semuanya itu hanyalah sebuah cerita yang apabila kita hayati dengan seksama, itu semua merupakan sebuah proses pembelajaraan, proses penempaan mental agar kita betul-betul kuat bagaikan pohon bamboo yang sulit untuk ditumbangkan oleh angin karena memiliki akar yang dalam serta kelenturan yang baik. Pohon bamboo akan bergerak meliak-liuk dengan indah menikmati terpaan angin, demikian pula kita sebagai manusia didalam memerankan cerita kehidupan ini, akan dapat menikmati semuanya dalam belaian Kasih Nan Suci, Tulus dan Murni hingga badai kehidupan terlewat dan berganti musim semi yang indah merasuk sukma.
Sahabatku yang terkasih, jika cerita kehidupan ini sudah dapat kita nikmati, mengapa kita mesti bersandiwara ? Marilah kita belajar memerankan cerita kehidupan ini dengan baik, agar Sang Sutradara Kehidupan yaitu Tuhan Yang Maha Kuasa menjadi senang dan kita bisa menjadi bahagia. 
Semoga semua mahluk hidup berbahagia, Om Shanti Shanti Shanti Om.      

Selasa, 16 Juli 2013

Berputar


Om Siwa Buddhaya Namah,

Sahabatku yang terkasih, marilah kita sejenak memperhatikan pergerakan Alam Semesta, mengingat pelajaran sewaktu kita masih di Sekolah Menengah, yaitu Bumi dan Antariksa.
Dalam pergerakannya, Bumi beserta planet-planet lainnya amatlah teratur, sehingga tidak menimbulkan pergesekan ataupun tabrakan antar planet, yang tentunya akan mengakibatkan malapetaka maupun kehancuran.
Bulan bergerak dalam keseimbangan dengan berputar mengelilingi Bumi, demikian pula Bumi berputar bersama-sama Bulan mengelilingi Matahari. Planet-planet lainnya juga demikian, seperti Merkurius, Venus, Mars, Jupiter dan lainnya, bergerak berputar mengelilingi Matahari.
Mengapa Bumi, Bulan, beserta planet-planet lainnya berputar mengelilingi Matahari ? Ini dikarenakan Matahari memiliki daya tarik yang amat kuat, sehingga planet-planet lainnya bergerak untuk mengimbangi daya tarik tersebut dengan cara berputar mengitari Matahari.
Sahabatku, kita sebagai manusia yang mendiami salah satu planet yaitu Bumi, tidak terlepas dari pengaruh pergerakan Alam Semesta tersebut. Pengaruh pergerakan Alam Semesta tersebut sangat kuat sehingga kita tidak mungkin untuk melawannya. Apabila kita bergerak melawan kehendak Alam, maka kita akan binasa. Demikian pula, apabila kita bergerak seirama dengan pergerakan Alam Semesta, maka kita akan menemukan keseimbangan, karena sesuai dengan Kehendak Alam.
Untuk mengimbangi pergerakan Alam Semesta, kita dapat melakukan cara berputar dalam keselarasan gerak tubuh, nafas dan pikiran adalah sebuah pergerakan jasmani dan pikiran yang seimbang, apabila dilakukan dalam keselarasan dan keserasian akan menimbulkan sebuah pergerakan yang indah dan dapat memberikan manfaat kesehatan jasmani dan pikiran.
Semoga semua mahluk hidup berbahagia, Om Shanti Shanti Shanti Om.
 
 

Senin, 15 Juli 2013

Keseimbangan


Om Siwa Buddhaya Namah,

Sahabatku yang terkasih, malam ini saya akan membahas tentang keseimbangan. Keseimbangan adalah suatu keadaan yang membuat kita menjadi stabil, dimana kita dapat menguasai diri dengan baik. Keadaan seperti ini akan kita dapatkan apabila kita berada pada suatu titik yang tepat antara badan jasmani dan pikiran.
Untuk memudahkan pengertian kita, marilah kita sejenak memperhatikan keseimbangan yang ditunjukkan oleh alam kepada kita. Seekor burung akan dapat terbang dengan baik apabila dia memiliki tubuh yang bagus dengan sayap yang seimbang antara sayap sebelah kiri dan sayap sebelah kanan. Dengan tubuh yang bagus, kemudian sang induk burung dapat melatih anaknya untuk terbang. Sang induk hanya bisa melatih, dengan memberikan contoh untuk terbang, namun keseimbangan itu sendiri harus dipelajari, dimengerti serta dirasakan oleh sang anak burung itu sendiri agar dia dapat terbang dengan baik. Setelah dia menemukan titik keseimbangan dengan baik, barulah seekor burung dapat terbang dengan baik.
Sahabatku, dengan belajar dari alam, kita dapat memetik hikmah keseimbangan. Badan jasmani ini adalah Anugerah Tuhan yang tak terhingga untuk kita dapat menemukan keseimbangan diri. Apabila kita dapat menguasai badan jasmani ini, dengan cara mengatur pernafasan, gerak tubuh dan pikiran, bergerak seimbang dengan pergerakan alam semesta, maka kita akan menemukan keseimbangan, yaitu kesehatan dan kesegaran badan jasmani serta kesejukan pikiran.
Dalam keadaan seimbang, kita akan dapat dapat menjalankan aktifitas sehari-hari dengan baik, serta menikmati kehidupan ini dalam keindahan, bagaikan burung-burung yang terbang diangkasa.
Semoga semua mahluk hidup berbahagia, Om Shanti Shanti Shanti Om. 

Jumat, 12 Juli 2013

Sujud




Om Siwa Buddhaya Namah,

Tuhan, hari ini hamba bersujud kehadapan Kaki Padma-Mu yang Agung, dengan segenap jiwa raga ini hamba pasrahkan segala yang ada, suka, duka, sedih dan gembira, tangisan serta canda tawa, semuanya hamba tumpahkan kedalam puja dan puji untuk memuliakan Kebesaran serta Ke-Agungan-Mu. Kasih yang tersisa didalam diri hamba walaupun hanya setetes, namun itulah adanya diri hamba yang penuh kehinaan, kebodohan serta kesalahan-kesalahan yang tak terhitung banyaknya.
Tuhan dalam kelemahan hati ini, sudilah kiranya Paduka Yang mulia menitikkan secercah cahaya, karena tabir gelap ini takkan pernah terungkap tanpa Cahaya-Mu. Jalanan yang membentang penuh dengan kerikil-kerikil tajam, onak dan duri, ini amat menyakitkan untuk dilewati apabila tiada Lentera Dharma-Mu dengan Kata-kata indah yang Engkau bisikkan, “ Aku datang untuk menghias hatimu dengan Cinta, karena hanya dengan Cinta engkau bisa melihat setitik Cahaya-Ku, dia datang untuk menghiburmu, mengusir segenap duka, mengisi hari-harimu dengan keindahan, kedamaian serta kebahagiaan. Kekayaan yang terbesar, yang selama ini engkau cari sepanjang hidupmu, yang dicari oleh setiap orang didunia ini sesungguh berada amat dekat dan bahkan dia mengikuti dirimu bagaikan bayangan yang tak pernah meninggalkan bendanya, yaitu kekayaan yang Kutitipkan semenjak engkau tercipta dan dia tak akan pernah sirna walau ditelan badai sekalipun, dia akan terus bersamamu, terus menunggumu dengan setia sampai engkau menyadari keberadaannya “.
Terimakasih Tuhan, dengan rasa syukur, kasih ini tersentuh, bagaikan sentuhan embun sejuk yang menyapa pepohonan dipagi hari, terasa begitu sejuk dan segar,  bagaikan alam yang bersemi tempat tersemainya benih-benih kasih hingga keindahan yang tumbuh takkan pernah habis, terus tumbuh untuk mengisi diri ini. Semoga Engkau mengampuni serta memberkati doa kami. Semoga semua mahluk hidup berbahagia, Om Shanti Shanti Shanti Om.