Selasa, 29 Mei 2012

Om Siwa Buddhaya Namah,

aku hanyalah seonggok daging, tulang belulang serta darah, keringat dan air mata yang menyatu saat ini, untuk kemudian bercerai-berai pada saatnya nanti. Hingga saat ini aku merasakan anugerah-Mu yang tiada taranya, bisa menghirup udara segar di pagi hari, merasakan nikmatnya secangkir kopi serta sepiring nasi hangat hingga aku bisa merasakan kesegaran untuk menjalani lembaran-lembaran hari demi hari dalam suka maupun duka.
Tak dapat kubayangkan tentang keadaan diriku jika tanpa-Mu. Apakah kedua kaki ini bisa melangkah menyusuri lorong-lorong gelap, ataukah hanya berputar-putar pada mata rantai yang tak ada ujung pangkalnya? Apakah angin masih berhembus sejuk hingga aku bisa menghirup udara segar di pagi hari? Apakah hujan mau turun tepat pada musimnya? Apakah dunia bisa maju dengan pesatnya serta dalam keadaan damai dan bahagia? Apakah pemegang pemerintahan mau berlaku jujur?
Semuanya atas kehendak-Mu serta keyakinan diriku pada-Mu. Hanyalah diri-Mu tempatku berlabuh, tiada yang lainnya, hanyalah diri-Mu permata terindah yang tiada bandingnya, aku mencintai-Mu sepenuh hatiku. 
Semoga damai di hati, damai di dunia, damai selamanya, semoga semua mahluk hidup berbahagia.

Senin, 28 Mei 2012

 Om Namo Buddhaya, Om Namo Dhammaya, Om Namo Sanghaya,


Penghormatan kepada Permata Tiga
Penghormatan kepada Kebijaksanaan Mulia
Kepada Dewi Raja dan Kepada Tathagata
Untuk Arahat yang dengan sempurna terbangun
Penghormatan kepada semua Tathagata
Kepada semua Arahat dengan Kasih yang
terbangun sepenuhnya dan Sempurna........
Penghormatan kepada Yang Mulia Avalokitesvara Bodhisattva dengan sangat penuh Welas Asih
Setiap Helai Daun Karma........
Setiap Biji Buah Karma..........
Bergerak mengikuti Perjalanan Sang Waktu
Dalam Lingkaran Bunga Teratai yang diterpa Hujan Salju   

 Amitabha.

Selasa, 15 Mei 2012


 Menemukan pasangan hidup serta menikah dengannya adalah sebuah prestasi, melahirkan anak serta membesarkannya adalah prestasi yang membanggakan, mendidik anak hingga menjadi anak yang suputra adalah prestasi yang istimewa.

Makan untuk hidup, bukan hidup untuk makan. Pengendalian diri dalam hal makan sangatlah penting, kita memerlukan badan yang sehat untuk dapat meningkatkan kualitas mental spiritual. Hendaknya kita memahami mana makanan yang baik untuk dimakan dan mana makanan yang tidak baik untuk dimakan.

Minggu, 13 Mei 2012


Om Siwa Buddhaya Namah,

Bila saatnya telah tiba bunga-bunga mekar bersemi, disitulah kasih mulai tumbuh, benih-benih cinta yang telah tersemai dihati mulai tampak bersambut dalam dekapan kesejukan Sang Bayu dan kehangatan Sang Surya. Ibu pertiwi menitikkan air mata tanda haru atas kebangkitan ini, sekian lama penantian Sang Ibu dalam kecemasan, kini mulai menampakkan kepastian. Mentari yang bersinar dalam kehangatan, semilir angin dalam kesejukan, burung-burung yang berkicau merdu, kumbang dan kupu-kupu yang bercanda ria diantara gemericik air yang mengalir seakan dalam sebuah simponi yang harmoni untuk menghantarkan langkah dalam sebuah mandala, hingga dalam rangkaian gerak sepenuh jiwa raga untuk merasuki kemurnian sang hati.

Semoga semua mahluk hidup berbahagia.
Om Shanti Shanti Shanti Om.

Jumat, 11 Mei 2012

Om Namah Siwaya,
Om Namo Buddhaya,
Om Siwa Buddhaya Namah,

Aku hadir padamu pada saat ini, dimana hati sebagian besar umat merana dan menangis dalam kegersangan. Tiada setetes embun pagi yang mampu menyejukkan jiwa-jiwa yang gersang.  Sesungguhnya jiwamu sedang hampa tanpa pegangan.  Pijakan-pijakan yang telah Aku titipkan padamu , dimana pijakan-pijakan itu tempat engkau melangkah menuju jalan yang terang telah engkau tinggalkan.
Kini engkau dalam kegelapan.  Sedih dan ratap tangis selalu mengisi hari-harimu.  Lihatlah dirimu yang terlena dalam gemerlap yang penuh kepalsuan.  Sesungguhnya dirimu sangat merana dan sesungguhnya aku sangat mengasihimu.
Kini Aku datang padamu untuk menitipkan kembali pijakan-pijakan kasih itu, terimalah Daku, sambutlah Daku dalam suka cita, karena sesungguhnya dukamu akan berakhir, masa suram akan berlalu dan Aku selalu berada didekatmu untuk membimbing dan mengarahkan engkau menuju jalan yang terang dan engkau pasti akan menemukan keyakinan dirimu kembali.
Jayalah kebajikan, jayalah jiwa-jiwa yang mahardika, jayalah negeriku tercinta Nusantara.

Semoga semua mahluk hidup berbahagia, Om Shanti Shanti Shanti Om.