Sabtu, 30 Mei 2015

Olah Rasa




Om Siwa Buddhaya Namah,

Sahabatku yang terkasih, kesabaran adalah hal sangat jarang kita jumpai di jaman modern sekarang ini. Jarang sekali kita menemukan orang yang penyabar, namun sebaliknya sangat mudah kita menemukan orang yang pemarah. Sedikit saja emosinya terpancing, maka orang tersebut menjadi tersinggung, kemudian terjadilah hal-hal negative akibat kemarahan yang tidak terkendali. Dia menjadi sangat sensitive, tidak tenang, selalu tergesa-gesa, nampak resah gelisah dari raut wajahnya yang tegang dan tidak bersahabat. Orang-orang seperti ini pastinya dia tidak berbahagia, tidak dapat menikmati hidup ini dan aku sangat kasihan melihat orang-orang seperti ini.  
Kenapa kebencian selalu singgah di hati kita dan kita sangat sulit untuk mengendalikannya, sehingga kita menjadi terhanyut dalam perasaan-perasaan yang negative yang menyebabkan kita menderita ? Hal ini disebabkan karena kita dalam keadaan lemah, jauh dari sumber kekuatan. Kita ibarat anak kecil yang bermain-main terlalu jauh, lupa dengan nasehat orang tua, sehingga kita menjadi bingung dan tidak tahu jalan untuk pulang kerumah. Anak kecil yang kebingungan akan kehilangan keceriaannya, menjadi sedih, menangis dengan perasaan yang tidak menentu. Dia menyesal karena tidak menuruti nasehat orang tuanya yang selalu berpesan agar dia jangan bermain-main terlalu jauh dari rumah.
Sahabatku, kita adalah ibarat anak kecil yang suka bermain-main jauh dari rumah. Kita selalu berusaha mencari kesenangan-kesenangan hidup, mengejar materi serta kesenangan-kesenangan duniawi lainnya, sehingga tanpa disadari kita telah berada jauh dari rumah kita yang sesungguhnya membuat kita bahagia. Rumah itu tiada lain adalah “ Rumah Cinta “. Begitu kita sadar, kita menangis sekeras-kerasnya karena merasa takut, kemudian tangisan kita didengar oleh Ibu, kemudian dia datang menjemput kita. Dengan dekapan penuh kasih sayang, Ibu memeluk kita erat-erat, mencium serta mengelus kepala kita dengan penuh kasih sayang, berusaha mendamaikan perasaan kita sehingga kita menjadi tenang kembali dan kemudian mengajak kita kembali pulang kerumah dengan perasaan damai, penuh keceriaan dan kebahagiaan.
Pulang kembali kerumah cinta, adalah hadiah terindah yang dapat kita rasakan, setelah kita bertemu dengan “ Guru Suci “ yang tiada lain adalah Ibu Kita yang sesungguhnya, kemudian mendengarkan nasehatnya serta terhanyut dalam olah rasa, menyatukan segenap perasaan hingga tumbuh keyakinan, memantapkan langkah dalam kebahagiaan, keceriaan, pulang kembali menuju rumah kita yang sesungguhnya, yaitu “ Rumah Cinta “, yang pastinya memberikan Kebahagiaan yang mendalam, Kebahagiaan yang sejati.
Kita sudah terlalu jauh bermain, sekarang sudah saatnya kita pulang, pulanglah kepangkuan Ibu, menuju “ Rumah Cinta “, menuju kedamaian dan kebahagiaan. Dia tidak jauh, dia sangat dekat, dia ada dan selalu bersama kita. Semoga semua mahluk hidup berbahagia, Om Shanti Shanti Shanti Om.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar