Sabtu, 06 September 2014

Bahagia Dalam Dharma ( Bagian ke-3 )

                         “ Kacamata Cinta

 


Om Siwa Buddhaya Namah,


Sahabatku yang terkasih, kemarin aku pergi ke dokter spesialis mata untuk memeriksakan kesehatan mataku. Akhir-akhir ini aku mengalami kesulitan untuk membaca huruf-huruf yang kecil, agak kabur kelihatannya dan kalau dipaksakan membaca, maka mata menjadi sakit dan kepala menjadi pusing. Setelah diperiksa oleh dokter mata aku diberikan sebuah kacamata dan setelah kacamata itu kupakai, penglihatanku menjadi lebih nyaman dan aku dapat membaca huruf-huruf kecil dengan baik.

Sahabatku, menderita suatu penyakit adalah salah satu jenis penderitaan hidup didunia ini dan ini adalah suatu hal yang wajar. Ini disebabkan karena hukum alam, sudah menjadi kodrat bahwa segala sesuatu yang berkondisi tidak kekal adanya. Lahir, tua, sakit dan mati itu sudah pasti terjadi dan kita tidak bisa mengelak dari kondisi ini. “Buddha bersabda bahwa hidup ini adalah penderitaan”.  Berkumpul dengan yang dibenci adalah penderitaan, berpisah dengan yang dicinta adalah penderitaan, menderita suatu penyakit adalah penderitaan, menjadi tua dan akhirnya mati adalah penderitaan.

Apakah yang mesti kita lakukan dengan kondisi ini, apakah kita mesti larut dalam penderitaan-penderitaan ini dan menyia-nyiakan kehidupan ini ? Tentunya tidak sahabatku, karena penderitaan dalam hidup ini adalah hal yang wajar, namun apabila kita menolak penderitaan itu dan bertindak bodoh untuk mengatasinya, inilah yang menjadi sumber malapetaka. Menolak muka menjadi keriput karena sudah tua, kemudian melakukan operasi plastik serta menambah silikon agar kelihatan tetap cantik, kemudian berdampak timbulnya kanker ini adalah suatu kebodohan. Kecantikan itu tidak hanya dari pisik saja namun ada hal yang lebih penting kita perhatikan yaitu kecantikan dari dalam hati. Apabila hati kita selalu tersenyum bahagia, maka ini akan terpancar keluar memberikan aura yang indah, memberikan kecantikan yang dapat mengalahkan kecantikan pisik.

Kita boleh mengalami penderitaan namun kita jangan kehilangan kebahagiaan. Kesenangan itu berbeda dengan kebahagiaan. Kesenangan itu kebahagiaan yang sementara dan bersyarat. Apabila kita mendapat uang banyak maka kita akan senang, namun sebaliknya apabila uang itu hilang maka kita akan menderita. Jadi kesenangan bukan kebahagiaan yang sejati, karena kebahagiaan yang sesungguhnya ada didalam hati. Hati yang bersih bagaikan langit biru itulah kebahagiaan yang sejati.

Bagaimana caranya agar hati menjadi bersih ? Hati yang bersih hanya bisa didapatkan apabila kita memiliki pandangan terang dan pandangan terang ini terjadi apabila kita bisa menggunakan mata hati. Bagaimanakah caranya agar kita bisa menggunakan mata hati ? Setiap orang sudah tahu bahwa dia memiliki dua mata untuk melihat dengan jelas, namun jarang yang mengetahui bahwa dia memiliki sebuah mata lagi untuk dapat melihat dengan bijaksana, mata itu tiada lain dan tiada bukan adalah,” Mata Hati “. Mata hati ini dapat kita miliki apabila kita menggunakan,” Kacamata Cinta “ dan bukan dengan,” Kacamata materi ”.  Dengan kacamata materi kita hanya dapat melihat segala sesuatunya dari untung dan rugi, namun dengan kacamata cinta kita akan dapat melihat sesuatu yang lebih luas, yang lebih bermakna, yaitu,” Rasa “. Rasa adalah perasaan yang sejati dan hati kita tidak dapat dibohongi dengan rasa, karena seperti gula yang rasanya manis, apabila kita mengatakan pahit maka hati kita akan tetap mengatakan manis. Dengan kacamata cinta kita akan dapat melihat dengan jelas serta menyentuh hal-hal yang lebih dalam dari kehidupan ini, dengan demikian hati kita menjadi murni dan bahagia karena tidak terus menerus dibohongi dengan kepalsuan materi serta kepura-puraan. Langkah kita menjadi mantap dan pasti dijalur kebenaran, dijalur Dharma.

Bagaikan Lima Pandawa melawan Seratus Kaurawa, dia tidak akan bergeming sedikitpun atau tidak mundur selangkahpun walaupun diguncang dengan berbagai penderitaan, karena dia telah memiliki kebersihan hati dan menggunakan kacamata cinta didalam melanggkah dijalur kebenaran.  

Semoga pelita hati kita dapat menyala, hingga kedamaian dan kebahagian selalu meliputi kehidupan kita semua, Semoga semua mahluk hidup berbahagia, Om Shanti Shanti Shanti Om.

1 komentar:

  1. Om Swastyastu Pak Nyoman, punapi gatra, semoga sehat selalu
    tulisannya tambah bagus, sudah lama tidak berkomentar. bikin damai
    Om shanti....

    BalasHapus