Om Siwa Buddhaya Namah,
Sahabatku yang terkasih, kemarin aku pergi ke dokter spesialis
mata untuk memeriksakan kesehatan mataku. Akhir-akhir ini aku mengalami
kesulitan untuk membaca huruf-huruf yang kecil, agak kabur kelihatannya dan kalau
dipaksakan membaca, maka mata menjadi sakit dan kepala menjadi pusing. Setelah
diperiksa oleh dokter mata aku diberikan sebuah kacamata dan setelah kacamata
itu kupakai, penglihatanku menjadi lebih nyaman dan aku dapat membaca
huruf-huruf kecil dengan baik.
Sahabatku, menderita suatu penyakit adalah salah satu jenis
penderitaan hidup didunia ini dan ini adalah suatu hal yang wajar. Ini
disebabkan karena hukum alam, sudah menjadi kodrat bahwa segala sesuatu yang
berkondisi tidak kekal adanya. Lahir, tua, sakit dan mati itu sudah pasti
terjadi dan kita tidak bisa mengelak dari kondisi ini. “Buddha bersabda bahwa
hidup ini adalah penderitaan”. Berkumpul
dengan yang dibenci adalah penderitaan, berpisah dengan yang dicinta adalah
penderitaan, menderita suatu penyakit adalah penderitaan, menjadi tua dan
akhirnya mati adalah penderitaan.
Apakah yang mesti kita lakukan dengan kondisi ini, apakah kita
mesti larut dalam penderitaan-penderitaan ini dan menyia-nyiakan kehidupan ini
? Tentunya tidak sahabatku, karena penderitaan dalam hidup ini adalah hal yang
wajar, namun apabila kita menolak penderitaan itu dan bertindak bodoh untuk
mengatasinya, inilah yang menjadi sumber malapetaka. Menolak muka menjadi
keriput karena sudah tua, kemudian melakukan operasi plastik serta menambah silikon
agar kelihatan tetap cantik, kemudian berdampak timbulnya kanker ini adalah
suatu kebodohan. Kecantikan itu tidak hanya dari pisik saja namun ada hal yang
lebih penting kita perhatikan yaitu kecantikan dari dalam hati. Apabila hati
kita selalu tersenyum bahagia, maka ini akan terpancar keluar memberikan aura
yang indah, memberikan kecantikan yang dapat mengalahkan kecantikan pisik.
Kita boleh mengalami penderitaan namun kita jangan kehilangan
kebahagiaan. Kesenangan itu berbeda dengan kebahagiaan. Kesenangan itu
kebahagiaan yang sementara dan bersyarat. Apabila kita mendapat uang banyak
maka kita akan senang, namun sebaliknya apabila uang itu hilang maka kita akan
menderita. Jadi kesenangan bukan kebahagiaan yang sejati, karena kebahagiaan
yang sesungguhnya ada didalam hati. Hati yang bersih bagaikan langit biru
itulah kebahagiaan yang sejati.
Bagaimana caranya agar hati menjadi bersih ? Hati yang bersih
hanya bisa didapatkan apabila kita memiliki pandangan terang dan pandangan
terang ini terjadi apabila kita bisa menggunakan mata hati. Bagaimanakah
caranya agar kita bisa menggunakan mata hati ? Setiap orang sudah tahu bahwa
dia memiliki dua mata untuk melihat dengan jelas, namun jarang yang mengetahui
bahwa dia memiliki sebuah mata lagi untuk dapat melihat dengan bijaksana, mata
itu tiada lain dan tiada bukan adalah,” Mata Hati “. Mata hati ini dapat kita miliki
apabila kita menggunakan,” Kacamata Cinta “ dan bukan dengan,” Kacamata materi ”.
Dengan kacamata materi kita hanya dapat
melihat segala sesuatunya dari untung dan rugi, namun dengan kacamata cinta
kita akan dapat melihat sesuatu yang lebih luas, yang lebih bermakna, yaitu,”
Rasa “. Rasa adalah perasaan yang sejati dan hati kita tidak dapat dibohongi
dengan rasa, karena seperti gula yang rasanya manis, apabila kita mengatakan
pahit maka hati kita akan tetap mengatakan manis. Dengan kacamata cinta kita
akan dapat melihat dengan jelas serta menyentuh hal-hal yang lebih dalam dari
kehidupan ini, dengan demikian hati kita menjadi murni dan bahagia karena tidak
terus menerus dibohongi dengan kepalsuan materi serta kepura-puraan. Langkah
kita menjadi mantap dan pasti dijalur kebenaran, dijalur Dharma.
Bagaikan Lima Pandawa melawan Seratus Kaurawa, dia tidak akan
bergeming sedikitpun atau tidak mundur selangkahpun walaupun diguncang dengan
berbagai penderitaan, karena dia telah memiliki kebersihan hati dan menggunakan
kacamata cinta didalam melanggkah dijalur kebenaran.
Semoga pelita hati kita dapat menyala, hingga kedamaian dan
kebahagian selalu meliputi kehidupan kita semua, Semoga semua mahluk hidup
berbahagia, Om Shanti Shanti Shanti Om.
Om Swastyastu Pak Nyoman, punapi gatra, semoga sehat selalu
BalasHapustulisannya tambah bagus, sudah lama tidak berkomentar. bikin damai
Om shanti....