Om
Siwa Buddhaya Namah,
Sahabatku
yang terkasih, alkisah pada zaman dahulu kala, ada seorang raja yang gagah
rupawan, memerintah pada sebuah kerajaan yang aman, makmur dan rakyatnya damai
sejahtera, raja tersebut bernama Sang Sutasoma. Walaupun beliau seorang raja
namun beliau memiliki hati yang mulia bagaikan emas permata. Beliau bukan saja
menyayangi rakyatnya, namun beliau juga memiliki rasa kasih sayang yang amat
besar terhadap semua mahluk hidup.
Dalam
sebuah perjalanan, Sang Sutasoma melewati sebuah hutan. Disana beliau mendengar
tangisan anak-anak harimau yang menjerit lari ketakutan karena dikejar oleh
induknya. Sang Sutasoma merasa heran, kenapa sang induk harimau mengejar
anak-anaknya dengan wajah yang amat beringas dan menakutkan, kemudian bertanya
dengan nada lembut,” Wahai sang induk harimau, kenapa engkau begitu beringas
mengejar anak-anakmu, seakan-akan kamu hendak menerkamnya ?”. Kemudian sang
induk harimau menjawab dengan suara kasar,” Memang aku hendak memakan
anak-anakku, sudah tiga hari aku tidak mendapatkan mangsa, aku sangat
kelaparan”.
Kemudian
Sang Sutasoma berkata lagi dengan penuh kasih,” Wahai engkau sang induk
harimau, aku sangat kasihan melihat anak-anakmu yang sangat ketakutan dan
memohon perlindungan kepadaku, oleh karena rasa kasih ini, aku persilahkan
engkau menyantap diriku sebagai ganti anak-anakmu ini”. Sang induk harimau
merasa sangat gembira karena mendapatkan mangsa yang lebih besar, oleh karena
itu dia langsung menerkam Sang Sutasoma dan memakannya sampai habis. Setelah
itu sang induk harimau merasa lega karena kekenyangan. Namun tidak beberapa
lama dia merasakan kesakitan pada perutnya dan sakit itu semakin keras hingga
dia tidak tahan lagi sampai dia terguling-guling, meronta-ronta menahan sakit
yang luar biasa. Karena rasa sakit yang amat sangat itu, dia memohon ampun serta
meminta agar Sang Sutasoma keluar dari dalam perutnya.
Atas kasih serta kebesaran Tuhan, kemudian
terjadi keajaiban, dimana Sang Sutasoma dapat keluar dari perut harimau itu
dalam keadaan baik, sehat serta tidak cacat sedikitpun. Demikian juga sang
induk harimau menjadi nyaman karena rasa sakit didalam perutnya telah hilang
dan saat itulah Sang Sutasoma mendekati sang induk harimau, kemudian
membelainya dengan penuh kasih serta menasehatinya agar dia memiliki rasa kasih
sayang terhadap anak-anaknya hingga sang induk harimau menjadi sadar akan
kesalahannya.
Sahabatku,
demikian sekilas kisah dari Sang Sutasoma, semoga kasih dapat tumbuh dihati
kita semua, semoga semua mahluk hidup berbahagia, Om Shanti Shanti Shanti Om.