Minggu, 19 Januari 2014

Anak-Anakku Tersayang


Om Siwa Buddhaya Namah,

Sahabatku yang terkasih, hari ini hatiku amat senang dan merasa terhibur menyaksikan anak-anak yang begitu ceria bercanda, bergembira, tertawa lepas dalam suasana belajar yang santai namun terarah menyimak pelajaran yang disampaikan oleh para guru.
Menyaksikan suasana seperti ini, aku seakan kembali kemasa lalu dimana aku berada pada dunia anak-anak, masa-masa yang indah, yang betul-betul aku nikmati, kukenang selamanya dan tak akan terlupakan.
Sahabatku, walaupun dalam suasana belajar, dimana kita mengharapkan agar anak-anak bisa mengerti dan menangkap pelajaran yang diberikan, namun hendaknya kita tidak melupakan bahwa mereka adalah anak-anak yang memiliki dunia tersendiri. Biarkanlah mereka menikmati dunianya sendiri, kemudian kita masuk kedunianya, dan setelah itu barulah kita dapat mengarahkan mereka dengan baik, penuh perhatian, cinta dan kasih sayang.
Kita tidak bisa memaksakan mereka masuk kedunia kita, dunia orang dewasa, karena apabila dipaksakan, maka mereka akan kehilangan dunianya, kehilangan harapan dan perkembangan mereka tidak akan bagus. Ibarat tanaman yang dipaksa tumbuh dengan memberikan pupuk buatan, walaupun mau tumbuh berkembang, namun tidak akan bertahan lama, hingga akhirnya menjadi layu dan mati.
Setiap mahluk hidup didunia ini bergerak, tumbuh dan berkembang mengikuti hukum alam, biarkanlah anak-anak tumbuh dan berkembang secara alami. Tugas kita sebagai orang tua, sebagai guru adalah mengarahkan mereka agar menjadi orang yang pintar, berbudi pekerti luhur dan bahagia.
Semoga anak-anak kita tumbuh dan berkembang dengan baik dalam suasana bahagia, semoga semua mahluk hidup berbahagia, Om Shanti Shanti Shanti Om. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar