Jumat, 14 Juni 2013

Budaya Hormat

Om Siwa Buddhaya Namah,

Sahabatku yang terkasih, setiap pemimpin akan merasa senang apabila dihormati. Hormat adalah suatu bentuk penghargaan yang bukan dalam bentuk materi, tetapi ia lebih menyentuh hati dan dapat dirasakan secara mendalam, berupa kepuasan bathin. 
Seorang pemimpin akan berwibawa apabila dia dihormati oleh rakyatnya. Rasa hormat itu akan tumbuh apabila dia bisa mengambil hati orang-orang yang dipimpinnya. Memiliki sikap tenggang rasa, yaitu ikut merasakan apa yang dirasakan oleh orang-orang yang dipimpinnya, akan membuat seorang pemimpin menjadi bijaksana.
Setiap keputusan yang akan diambil hendaknya dipertimbangkan secara matang, bukan hanya dalam bentuk perhitungan angka-angka ataupun perhitungan untung rugi, melainkan kepekaan untuk selalu mendengarkan kata hati.
Suara hati adalah suara rakyat yang mesti didengarkan, karena suara hati rakyat adalah getaran yang mampu mengikat tali kasih antara pemimpin dan rakyatnya.
Seorang pemimpin yang dicintai oleh rakyatnya, akan menjadi kuat, bagaikan hutan yang melindungi singa dari para pemburu. Demikian pula sebaliknya, seorang pemimpin yang mencintai rakyatnya, bagaikan singa yang menjaga hutan dari para penebang liar.
Hubungan yang harmonis antara pemimpin dan orang-orang yang dipimpin adalah tali kasih yang terjalin erat bagaikan simbiosis mutualisme yang sulit untuk untuk ditembus oleh pihak lawan, karena kekuatannya terletak dihati dan rasa. Dengan kata lain, cinta yang telah terbentuk antara pemimpin dan rakyatnya, adalah sebuah kekuatan besar untuk dapat melangkah menjadi Bangsa yang Besar.
Bangsa yang besar adalah Bangsa Kuat, yang memiliki Budaya Hormat, saling menghargai antara pemimpin dan rakyatnya, memiliki rasa percaya diri untuk melangkah maju bersama, berdiri sama tinggi, duduk sama rendah, dengan satu tekad bulat, untuk Negeri Tercinta.
Semoga semua mahluk hidup berbahagia, Om Shanti Shanti Shanti Om. 

2 komentar:

  1. Om Swsatyastu Pak Nyoman, bagus sekali vibrasi tulisan mutiara diatas teruskan, semoga bahagia bersama keluarga, biarpun dalam bentuk tulisan semoga nanti bisa diseret ke dunia nyata. Om Santi, Santi, Santi Om

    BalasHapus
    Balasan
    1. Om Swastyastu Pak Dewa, Astungkara, tiang menganggap pemimpin ibarat kepala pada tubuh ini, sangat menentukan arah kemana kita hendak melangkah. Bila saatnya Alam menghendaki turunnya pemimpin yang berwibawa, hendaknya kita semua mulai mendengarkan kata hati didalam memilih seorang pemimpin yang baik, karena pemimpin adalah masa depan kita semua. Om Shanti Shanti Shanti Om.

      Hapus