Om Siwa Buddhaya Namah,
Sebuah petualangan, adalah sebuah pengalaman yang penuh sensasi, memacu andrenalin, bergerak menuju sebuah pulau kecil yang terpencil, tanpa penghuni, di Candidasa.
Candidasa adalah pantai yang terletak di Kabupaten Karangasem-Bali. Diseberang pantai terlihat sebuah pulau kecil, bagaikan seonggok batu karang mengapung dilautan, dialah Gilli Candidasa, sebuah pulau kecil tak berpenghuni.
Dengan menggunakan perahu kecil bermesin tempel, milik nelayan setempat, perjalanan dilakukan, menghadapi ombak yang cukup keras, serta angin yang cukup kencang. Bergelombang, perahu terangkat cukup tinggi, kemudian jatuh terhempas membuat semua penumpang berteriak, mengikuti irama alam yang cukup ganas.
Demikianlah perjalanan selama kurang lebih satu jam, hingga sampai pada tempat bersandar di pulau tersebut. Tidak semudah turun di dermaga yang permanen, karena ini hanyalah sebuah rakit kecil yang terikat tali, dia bergerak naik turun mengikuti gerak gelombang. Diperlukan konsentrasi untuk melompat pada saat yang tepat, dimana jarak antara perahu dan dermaga sudah cukup dekat, segera melompat dan kita selamat sampai dipulau tersebut. Dua orang teman mengalami cidera karena terjatuh pada saat melompat, karena waktu dan kecepatan yang kurang saat melompat.
Setelah tiba di pulau, dengan membawa perbekalan, melewati anak tangga yang cukup banyak karena lokasi perkemahan yang cukup tinggi. Setelah menghaturkan sesajen pada sebuah Pelinggih yang ada dilokasi perkemahan, tenda mulai didirikan, dengan mengikatkan tambang pada pohon-pohon kering yang ada disekitar areal tersebut.
Angin yang cukup kencang, deburan ombak yang cukup keras, suara jengkerik dan belalang terdengar jelas dalam suasana sunyi malam itu. Gelap hanya diterangi lampu emergensi seadanya, persembahyangan dilakukan pada sebuah Pura Kecil yang ada diatas lokasi perkemahan.
Suara Genta terdengar cukup nyaring memecah kesunyian malam itu. Sesaat setelah itu, suasana hening, sunyi, dan kami semua larut dalam meditasi.
Meditasi yang cukup menyenangkan, karena didukung oleh suasana alam yang damai, amat berkesan dihati, dan setelah pemberkatan dengan air suci, kamipun semua turun kelaut yang jaraknya tidak terlalu jauh, menghaturkan sesajen, nyekar, memohon keselamatan pada Dewa Penguasa Lautan.
Setelah bermalam disana, keesokan paginya, kami meninggalkan pulau tersebut dengan membawa kesan yang cukup mendalam. Selamat tinggal Gilli Candidasa, kenangan indah bersamamu, kan kuingat selamanya.
Semoga semua mahluk hidup berbahagia, semoga damai selamanya, Om Shanti Shanti Shanti Om.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar