Rabu, 07 Januari 2015

Budi Luhur





Om Siwa Buddhaya Namah,

Sahabatku yang terkasih, kuucapkan,” Selamat Tahun Baru 2015 “ semoga ditahun yang baru ini dapat menumbuhkan sesuatu yang baru yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Kita semua mengharapkan kebaikan yang datang pada diri kita dan tak satupun yang mengharapkan datangnya keburukan. Kebaikan dan keburukan adalah dua hal yang selalu ada dan berdampingan didunia ini. Setiap kali kita berdoa, selalu memohon kebaikan, memohon agar kita selalu selamat dan bahagia, namun kadangkala hal sebaliknya yang terjadi. Setiap kali mengalami sesuatu yang buruk, kita pasti merasa sedih dan menyesal karena merasa doa kita tidak dikabulkan, kemudian berusaha keluar mencari sebab dari peristiwa itu. Kita selalu berusaha menyalahkan orang lain dan jarang dari kita yang mau menyalahkan diri sendiri.
Sahabatku, kita lahir didunia ini sendiri, dalam keadaan telanjang, tidak berbekal materi apapun, kecuali badan jasmani dan bathin. Keadaan jasmani dengan jelas dapat kita lihat, namun keadaan bathin sulit untuk diketahui, karena didalamnya terdapat catatan-catatan kehidupan di masa lampau yang merupakan beban karma yang mesti kita selesaikan dikehidupan sekarang ini. Kemudian kita menangis karena merasa terharu dan sekaligus merasa berat untuk memikul beban tugas yang mesti dijalani didalam kehidupan ini.
Kehidupan ini adalah bagaikan sebuah cerita dimana kita berperan didalamnya. Setiap peran yang kita lakoni akan sangat mempengaruhi pikiran dan perasaan kita. Kita akan menangis apabila melakoni peran yang sedih, kita akan tertawa bila melakoni peran yang lucu, kita akan mabuk kepayang apabila melakoni peran bercinta. Demikian juga peran-peran yang lainnya akan membuat kita terhanyut dalam pikiran dan perasaan. Sedih, gembira, cinta, benci, marah, sayang, resah, iri hati, dengki adalah gejolak pikiran dan perasaan yang selalu berkecambuk didalam diri kita bagaikan gelombang ombak dilautan. Dalam keadaan seperti ini bagaimana mungkin kita dapat melihat keindahan yang berada didalam diri kita, bagaikan indahnya pasir dipantai dengan terumbu karang serta ikan-ikan hias yang cantik-cantik ?
Kita selalu terhanyut dalam gejolak kehidupan, terombang ambing bagaikan bahtera tanpa layar dan kemudi ditengah lautan, kesana-kemari tanpa arah yang jelas. Marilah saatnya sekarang kita menyadari bahwa ini hanyalah cerita kehidupan, kita lakoni peran ini dengan sebaik-baiknya, dengan penuh keyakinan serta arah tujuan yang jelas dengan mengembangkan layar cinta kasih, layar kasih sayang, layar perasaan gembira serta layar keseimbangan bathin. Setiap gejolak pikiran dan perasaan yang datang dapat kita kendalikan dengan keempat layar ini dan sebuah kemudi yaitu,”Hati yang Bersih”. Bagaikan beningnya air yang tenang, demikianlah hati yang bersih bagaikan kemudi yang akan menghantarkan kita didalam melakoni kisah kehidupan ini dengan penuh kedamaian dan kebahagiaan hingga berakhirnya episode kehidupan ini. Semuanya pasti akan berlalu, lewat – lewatlah semua duka dan derita, lewatlah semuanya menuju pada kebahagiaan yang sejati.
Semoga Budi yang luhur dapat tumbuh dan berkembang ditahun yang baru ini, bagaikan berkembangnya layar pada bahtera di samudera kehidupan ini, Semoga semua mahluk hidup berbahagia, Semoga damai dihati, damai didunia, damai selamanya, Om Shanti Shanti Shanti Om.