Selasa, 28 April 2020

Tarian Pohon Bambu






Om Siwa Buddhaya Namah,

Sahabatku yang terkasih, betapa senang hatiku menyaksikan tarian pohon bambu yang meliuk-liuk begitu indah mengikuti irama angin yang menerpanya. Ketika angin berhembus pelan diapun bergerak dengan pelan dan ketika angin berhembus semakin kencang dia bergerak semakin cepat namun keindahannya tidak sirna, bagaikan Penari Bali yang begitu mahir mengikuti irama musik gambelan yang menyertainya sehingga membuat orang begitu terpana menyaksikan keindahan yang begitu eksotis dan mempesona.
Gerakan itu sesungguhnya sangat sederhana, sesederhana kita menarik dan menghembuskan nafas dari hidung, tinggal kita merasakannya saja betapa dalam dan lembut tarikan dan hembusan nafas kita. Berjuta rasa dapat kita rasakan pada kedalaman ini dan ketika nafas itu terhenti, bukan berarti nafas itu tiada, melainkan kesadaran kita yang tidak mampu merasakan gerakan yang sangat lembut. 
Gerakan yang begitu dalam dan lembut adalah gerakan dalam diam. Pikiran, perkataan dan perbuatan kita yang diam, namun rasa kita yang bergerak dalam keindahan dan ketika keindahan itu muncul keluar, terciptalah tarian kehidupan yang indah selaras dengan tarian Alam Semesta. 
Semoga tarian kehidupan kita menjadi indah seindah tarian pohon bambu, semoga semua mahluk hidup berbahagia, Om Shanti Shanti Shanti Om.

Selasa, 25 Desember 2018

Kebaikan Melawan Kebutukan


Om Siwa Buddhaya Namah,

Sahabatku yang terkasih, sebentar lagi adalah Hari Raya Galungan dan Kuningan, dimana Umat Hindu di Bali merayakan Hari Kemenangan Dharma melawan Adharma. Dharma adalah Kebaikan, sedangkan Adharma adalah Keburukan. 
Kebaikan dan Keburukan adalah dua hal yang saling bertentangan, namun selalu ada didalam kehidupan kita didunia ini. Keburukan selalu ingin mengalahkan Kebaikan, selalu ingin menggoda Manusia agar keluar dari Jalur Kebaikan, dengan rayuan, tipu muslihat, iming-iming akan kesenangan hidup yang bergelimangan harta benda duniawi, kekuasaan serta wanita. Apabila kita tidak waspada, maka pasti kita akan terkena rayuan dari Para Penipu Ulung ini, karena Dia memang sangat lihai membaca kelemahan yang ada didalam diri kita.
Sahabatku, siapakah Para Penipu Ulung ini ? Tiada lain dan tiada bukan adalah Hawa Nafsu yang ada didalam diri kita. Dia berada amat dekat dengan kita, dia selalu mengikuti kemanapun kita pergi, karena dia berada didalam diri kita. Setiap saat, kapanpun itu, apabila kita lengah maka dia akan memasuki pikiran kita, mempengaruhi jiwa kita hingga menjadi kotor dan tercemar, untuk kemudian diarahkan menuju jalan Keburukan atau Adharma. Nah, sekarang sebuah pertanyaan muncul lagi," Apakah kita mesti tunduk pada sang penipu ini ? ".
Tentunya tidak sahabatku, dan betapa bodohnya diri kita apabila tunduk pada penipu yang sudah jelas-jelas ingin menjerumuskan kita kedalam lembah nista. Bagaimanakah caranya agar kita tidak tertipu ?
Sahabatku hidup ini memang penuh perjuangan, dan perjuangan yang sesungguhnya adalah perjuangan melawan diri sendiri, yaitu perjuangan melawan Hawa Nafsu atau Adharma yang ada didalam diri kita. Bagaimanakah caranya melawan Hawa Nafsu ini ?
Hawa Nafsu atau Adharma hanya bisa dikalahkan dengan Cinta Kasih atau Dharma. Apabila Cinta Kasih sudah tumbuh dan berkembang didalam diri kita maka Hawa Nafsu dengan sendirinya akan sirna bagaikan padang rumput yang kering dan tandus akan segera berganti taman bunga yang indah dengan turunya hujan dimusim semi.
Betapa indahnya hidup ini apabila Cinta Kasih dapat bersemi dihati, oleh karena itu sahabatku, marilah kita selalu berjuang demi Kemenangan Dharma melawan Adharma.
Selamat Hari Raya Galungan dan Kuningan, semoga Damai selalu, Om Shanti Shanti Shanti Om.

Jumat, 16 Desember 2016

Kunci Sukses

Om Siwa Buddhaya Namah,

" Fokus adalah kunci sukses dalam berkarir, fokus pada tujuan yang hendak dicapai dan fokus pada tindakan saat ini ".

" Kesabaran dan semangat adalah bagaikan rem dan gas dalam berkendaraan, untuk bisa selamat sampai ketempat tujuan, kedua hal ini hendaknya berfungsi dengan baik "

" Keseimbangan adalah syarat mutlak untuk mencapai kebahagiaan didalam kehidupan ini, keseimbangan antara material dan spiritual "

" Harta yang dimilki tidak akan mampu membuat kita bahagia, jika kita tidak melangkah pada tahap yang lebih tinggi, yaitu tahap spiritual "

" Ritual tanpa spiritual adalah bagaikan sendok yang tidak dapat menikmati lezatnya makanan, hampa tanpa rasa, dia akan terlewat begitu saja. Hanya dengan spiritual kita dapat menikmati indahnya ritual ".

" Dengan Ilmu Pengetahuan hidup menjadi mudah, dengan seni budaya hidup menjadi indah dan dengan spiritual hidup akan menjadi semakin terarah dan bermakna "

Semoga hati dan pikiran kita bisa menyatu, sehingga kedamaian dan kebahagiaan selalu menyertai kehidupan kita, semoga semua mahluk hidup berbahagia, Om Shanti Shanti Shanti Om.